Kecemasan dan Musik: Bagaimana Musik Dapat Mempengaruhi Tingkat Kecemasan

Kecemasan dan Musik: Bagaimana Musik Dapat Mempengaruhi Tingkat Kecemasan_Canva

VOKASI NEWS – Pengaruh terapi musik terhadap penurunan tingkat kecemasan. Musik klasik, instrumental, dan suara alam terbukti membantu mengurangi stres serta meningkatkan kesehatan mental.

Kecemasan merupakan kondisi emosional yang muncul akibat antisipasi terhadap ancaman, meskipun objek pemicunya tidak selalu jelas. Kondisi ini dapat menimbulkan ketegangan sehingga individu perlu strategi untuk mengatasinya. Salah satu cara yang banyak diteliti adalah melalui musik.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan musik dengan tempo stabil dan nuansa menenangkan dapat membantu tubuh memproduksi hormon seperti endorfin dan melatonin. Kedua hormon tersebut berperan dalam menghadirkan rasa nyaman serta mengurangi tekanan psikologis. Musik juga kerap digunakan sebagai terapi untuk membantu pasien mengelola distress agar gejala kecemasan berkurang.

Bagaimana Musik Memengaruhi Kecemasan

Musik dapat memberikan distraksi positif dengan mengalihkan pikiran dari hal-hal yang menimbulkan kekhawatiran. Saat seseorang mendengarkan musik yang disukai, konsentrasi dapat meningkat, suasana hati menjadi lebih tenang, dan kemampuan menghadapi situasi terasa lebih baik.

Secara biologis, musik memengaruhi pelepasan zat kimia seperti dopamin, endorfin, dan oksitosin. Zat-zat ini terkait erat dengan kebahagiaan, motivasi, serta rasa aman. Musik juga terbukti menurunkan tekanan darah, memperlambat detak jantung, serta menekan kadar kortisol yang berhubungan dengan stres.

Jenis Musik yang Efektif untuk Terapi

Tidak semua musik memiliki efek menenangkan. Beberapa jenis musik yang terbukti bermanfaat antara lain:

  • Musik klasik, misalnya karya Mozart atau Chopin, yang mampu menciptakan suasana damai.
  • Musik alam, seperti suara air mengalir atau kicau burung, yang menghadirkan ketenangan alami.
  • Musik instrumental, seperti permainan piano atau gitar, yang membangun atmosfer santai tanpa distraksi lirik.

Selain mendengarkan, aktivitas musik seperti memainkan alat musik, menciptakan lagu, atau bernyanyi juga berdampak positif. Aktivitas tersebut dapat meningkatkan rasa percaya diri, kreativitas, fokus, sekaligus memperkuat hubungan sosial. Bahkan, sejumlah penelitian menemukan bahwa terapi musik membantu mengurangi gejala gangguan otak seperti Alzheimer dan Parkinson.

[BACA JUGA: Mengubah Ruang Baca Perpustakaan yang ‘Mati’ Menjadi Tempat Belajar yang Hidup dan Inspiratif]

Daftar Pustaka

Supardi, F. J., Artawan, I. M., & Pakan, P. D. (2020). Pengaruh Pemberian Terapi Musik Klasik Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre-Operasi Di RSUD Prof Dr. WZ Johannes Kupang. Cendana Medical Journal, 8(2), 118-123.

Yaffi Adhitya Nugraha, Y. (2023). Penerapan Terapi Musik Klasik Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi (Doctoral Dissertation, Universitas Kusuma Husada Surakarta).

***

Penulis: Fatimah Nisa’u Adnin

Editor: Fatikah Rachmadianty