Kegiatan Magang Mandiri di UPT Puskeswan Diwek Kabupaten Jombang

VOKASI NEWS – Bertempat di UPT Puskeswan Diwek, mahasiswa D3 Paramedik FV UNAIR mengikuti magang mandiri guna meningkatkan keahlian. 

Mahasiswa prodi D-III Paramedik Veteriner mengikuti magang mandiri pada semester 6. Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu persyaratan untuk mendapat gelar Ahli Madya (A.Md). magang adalah waktu dimana mahasiswa dapat langsung terjun ke lapangan kerja guna meningkatkan kemampuan dan kualifikasi dalam bidang yang ditekuni.

BACA JUGA: MAN 2 Lamongan Berkunjung ke Vokasi UNAIR, Mengawali Langkah Mengenal Kehidupan Kampus

Magang mandiri yang dilakukan mahasiswa D-III Paramedik Veteriner ini dilakukan selama dua minggu di UPT Puskeswan Diwek. UPT Puskeswan Diwek adalah fasilitas kesehatan hewan yang berada dibawah naungan Dinas Peternakan Kabupaten Jombang yang memberikan pelayanan medis kepada hewan. Terletak di Desa Keras, Kec. Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur 61471. Puskeswan bertujuan untuk menjaga kesejahteraan dan kesehatan hewan, menghentikan penyebaran penyakit hewan, dan mendukung produksi hewan yang aman dan sehat. 

UPT Puskeswan Diwek menyediakan layanan pelayanan kesehatan seperti pemeriksaan kesehatan hewan, vaksinasi, penanganan penyakit umum, pelayanan IB, konsultasi kesehatan hewan. Untuk mencapai tujuan terbaik dalam pelayanan kesehatan hewan, Pusat Kesehatan Hewan bekerja sama dengan peternak, pemilik hewan, otoritas pemerintah, dan lembaga lainnya. Selain itu, hal ini membantu menjaga kesehatan manusia dengan mengontrol dan mencegah penyebaran penyakit zoonosis, yang merupakan penyakit yang dapat menyebar antara hewan dan manusia.

Kegiatan Mahasiswa Selama Melaksanakan Magang di UPT Puskeswan Diwek

Pada pelaksanaan magang, peran Paramedik Veteriner adalah membantu UPT Puskeswan Diwek dalam melakukan vaksinasi PMK dosis 1, 2, dan booster di wilayah kerja puskeswan Diwek agar kegiatan vaksinasi terlaksana dengan optimal. Jenis vaksin yang digunakan untuk vaksinasi menggunakan Aftosa, dengan dosis sebanyak 2 ml per ekor sapi. Vaksin ini dilakukan baik pada sapi muda maupun dewasa dan 1 ml per ekor domba/kambing. 

Dalam melakukan tindakan vaksinasi ini, mahasiswa tetap dalam pemantauan petugas kesehatan hewan setempat. Selain itu, mahasiswa juga membantu input data vaksinasi melalui AIM ISIKHNAS untuk mengetahui riwayat ternak yang sudah mendapatkan vaksin. Mahasiswa juga mengikuti kegiatan pemeriksaan pada ternak warga yang sakit. Adapun penyakit yang ditemui adalah diare. Pada kasus ini, penanganan yang diberikan yaitu injeksi antibiotik dan vitamin secara intramuscular.

***

Penulis: Yoda Ana Rufaida

Editor: Puspa Anggun Pertiwi