Kegiatan Positif Pengganti Overthinking Remaja

Kegiatan Positif Pengganti Overthinking Remaja_Dokumen Istimewa

VOKASI NEWS – Overthinking pada remaja dapat dikelola dengan aktivitas positif seperti olahraga, menulis, atau meditasi. Simak cara mudah menjaga kesehatan mental dengan kegiatan sehari-hari yang bermanfaat.

Overthinking atau kebiasaan berpikir berlebihan adalah hal yang sering dialami oleh remaja. Pikiran yang terus-menerus aktif memikirkan hal-hal yang belum tentu terjadi, atau merasa khawatir berlebihan bisa memicu stres, cemas, dan lelah secara mental. Jika dibiarkan, overthinking dapat mengganggu kesehatan fisik dan emosional.

Remaja adalah masa penuh perubahan dan pencarian jati diri. Oleh karena itu, yuk bagi remaja alihkan pikiran dari overthinking. Salah satu caranya adalah dengan melakukan kegiatan positif yang bermanfaat.

Aktivitas Positif untuk Remaja yang Lebih Sehat Mental

Berikut beberapa contoh kegiatan yang dapat menjadi alternatif saat mulai merasa overthinking:

  1. Olahraga Ringan
    Melakukan aktivitas fisik seperti jogging, bersepeda, atau sekadar jalan kaki bisa membantu tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks. Olahraga membantu melepas hormon endorfin yang membuat perasaan lebih bahagia dan tenang.
  2. Melakukan Kegiatan Kreatif
    Menggambar, menulis jurnal, membuat kerajinan tangan, atau memainkan alat musik bisa menjadi sarana untuk mengekspresikan perasaan. Kegiatan ini dapat membantu mengalihkan fokus dari pikiran negatif.
  3. Membaca Buku atau Menonton Film Positif
    Meluangkan waktu untuk membaca buku motivasi, novel ringan, atau menonton film yang menghibur dapat memberikan efek relaksasi bagi pikiran.
  4. Meditasi dan Latihan Pernapasan
    Latihan pernapasan dalam dan meditasi selama beberapa menit setiap hari bisa membantu menenangkan pikiran dan mengurangi ketegangan emosional.
  5. Berbicara dengan Teman atau Orang Terpercaya
    Membagi isi pikiran kepada orang terdekat bisa membantu meringankan beban. Terkadang, hanya dengan bercerita, kita sudah merasa lebih lega.
  6. Menulis Jurnal atau To-Do List
    Menulis aktivitas harian bisa membuat pikiran lebih teratur dan terarah. Ini membantu mencegah kekacauan pikiran yang bisa memicu overthinking.
  7. Mengurangi Waktu Bermain Gadget dan Media Sosial
    Terlalu lama menatap layar, terutama media sosial, dapat memicu perbandingan sosial dan tekanan mental. Memberi jeda sejenak dari dunia digital bisa memberikan ruang untuk beristirahat secara mental.

[BACA JUGA: Self-Care Penting Lebih Dari Sekadar Rutinitas Skincare Harian]

Kesadaran Diri sebagai Langkah Awal

Mengelola overthinking bukan sekadar menghindari pikiran negatif, tetapi juga mengarahkan energi mental ke hal-hal yang produktif. Remaja perlu memahami kesadaran diri serta strategi dalam menghadapi tekanan pikiran yang muncul di tengah dinamika kehidupan sehari-hari. Dengan mengenali tanda-tanda overthinking sejak dini, remaja dapat lebih siap mengambil langkah positif untuk menjaga kestabilan emosionalnya.

Kegiatan di atas, tidak hanya membantu mengalihkan fokus dari pikiran negatif, tetapi juga berkontribusi dalam membangun kesehatan mental yang lebih kuat. Dengan begitu, remaja dapat menjalani hari-harinya dengan lebih tenang, damai, dan bahagia.

***

Penulis: Winda Tri Wahyuni – D3 Keperawatan

Editor: Habibah Khaliyah