VOKASI UNAIR

Kelelahan Kerja di Sektor Konstruksi: Apa Saja Faktor Penyebab Terjadinya Peristiwa Tersebut?

Kelelahan Kerja di Sektor Konstruksi: Apa Saja Faktor Penyebab Terjadinya Peristiwa Tersebut?_Pexels

VOKASI NEWS – Kelelahan kerja merupakan kondisi terjadinya pelemahan kegiatan, pelemahan motivasi, dan penurunan kondisi fisik untuk melakukan suatu pekerjaan. Menurut World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa pada tahun 2020 sebanyak 10-50% mengalami keluhan tersebut. Masalah itu tentunya akan membawa dampak buruk pada pekerja yang mengalaminya, antara lain yaitu berisiko menyebabkan kecelakaan dan penurunan produktivitas kerja. 

Penyebab terjadinya kelelahan kerja dapat berasal dari dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dapat meliputi usia, masa kerja, kebiasaan merokok, dan jam tidur. Sedangkan untuk faktor eksternal dapat meliputi beban kerja fisik dan area kerja. Untuk mengetahui tingkat maslaah tersebut pada para pekerja, metode yang dilakukan adalah menggunakan kuesioner Subjective Self Rating Test (SSRT) dari Industrial fatigue Research Committee (IFRC). Kuesioner tersebut meliputi 30 pertanyaan subjektif mengenai kelelahan kerja. 

Para pekerja konstruksi tersebut telah menjalani wawancara untuk mengetahui terkait faktor usia, masa kerja, jam tidur, dan kebiasaan merokok. Para pekerja tersebut juga telah melakukan pengukuran beban kerja fisik dengan menggunakan metode perhitungan %CVL (Cardiovascular Load). Setelah mendapatkan hasil terkait faktor internal, faktor eksternal, tingkat keluhan serta dilakukan uji statistik untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor tersebut, didapatkan hasil bahwa lima dari enam variabel ternyata berhubungan. Artinya hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat kelelahan kerja. Kelima variabel tersebut ialah usia, masa kerja, kebiasaan merokok, jam tidur, dan beban kerja fisik. 

Faktor Penyebab Terjadinya Kelelahan Kerja

Usia menjadi faktor penyebab terjadinya kelelahan kerja karena semakin tua usia seseorang maka semakin tinggi tingkat masalah tersebut akan terjadi. Begitu pula dengan masa kerja, semakin lama seseorang bekerja pada sektor konstruksi maka akan semakin tinggi tingkat kesalahannya. Kebiasaan merokok yang juga menjadi penyebab terjadinya berkurangnya tenaga. Hal tersebut dikarenakan semakin tinggi frekuensi merokok pekerja maka semakin tinggi pula tingkat kelelahan yang akan dialami.

Jam tidur juga menjadi penyebab pada pekerja konstruksi. Hal tersebut dikarenakan jam kerja yang berlebih menyebabkan para pekerja memiliki waktu tidur yang kurang. Faktor terakhir yang menjadi penyebab adalah beban fisik terhadap pekerjaan, artinya semakin tinggi beban kerja fisik yang dialami oleh para pekerja maka akan semakin tinggi pula tingkat kelelahan. 

Sedangkan satu-satunya faktor yang tidak berhubungan atau tidak berpengaruh pada penelitian ini adalah area kerja. Terdapat dua jenis area kerja, yaitu area kerja vertikal dan area kerja horizontal. Semua pekerja baik pekerja di area vertikal dan horizontal akan tetap mengalami kelelahan kerja. 

Upaya Penurunan Kasus

Berdasarkan hasil yang didapat tersebut, pihak perusahaan dapat melakukan beberapa upaya untuk mencegah bertambahnya kasus kelelahan kerja. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah mengutamakan pekerja yang berusia kurang dari 50 tahun untuk mencegah terjadinya keluhan yang tinggi akibat faktor usia lanjut. Selain itu juga melakukan pelatihan stretching kepada para pekerja untuk menurunkan beban kerja fisik, dan memutar musik di area kerja untuk menurunkan beban kerja fisik dan meningkatkan produktivitas. 

BACA JUGA: Oven Daun Sirsak Sebagai Olahan Obat Herbal Dengan Sistem Kontrol Fuzzy Logic

***

Penulis: Shabrina Mauliya Habibah

Editor: Puspa Anggun Pertiwi

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!