VOKASI NEWS – Mengenali lebih dalam mengenai faktor yang dapat mempengaruhi status dan kondisi faal paru dari para pekerja.
Fungsi paru-paru yang optimal sangat penting bagi kesehatan dan produktivitas pekerja. Namun, tidak sedikit pekerja yang mengalami gangguan pada status faal paru atau kemampuan kerja paru-paru mereka. Sebuah studi menganalisis berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kondisi tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia dan masa kerja berperan penting. Pekerja berusia di atas 33 tahun memiliki risiko gangguan fungsi paru lebih tinggi dibandingkan yang lebih muda. Masa kerja yang lama juga terkait dengan penurunan status faal paru, kemungkinan akibat paparan terus-menerus terhadap bahan berbahaya.
Selain itu, gaya hidup tidak sehat, seperti merokok dan status gizi buruk, juga ditemukan berhubungan dengan penurunan kapasitas paru-paru. Faktor lingkungan kerja yang berbahaya, seperti paparan debu, uap, gas, atau bahan kimia, juga meningkatkan risiko gangguan fungsi paru. Penggunaan alat pelindung diri yang tidak memadai turut memperburuk kondisi.
Memahami faktor-faktor risiko ini penting agar pekerja dan manajemen perusahaan dapat mengambil langkah preventif. Menjaga kesehatan paru-paru pekerja tidak hanya penting untuk produktivitas, tetapi juga untuk mencegah masalah pernapasan yang serius.
Beberapa Langkah Pengendalian yang Dapat Dilakukan Untuk Mengatasi Masalah Status Faal Paru pada Pekerja
- Melakukan pemeriksaan fungsi paru secara rutin bagi seluruh pekerja, menggunakan metode spirometri untuk mengukur kapasitas dan fungsi paru-paru.
- Melakukan identifikasi dan penilaian risiko terkait bahaya di tempat kerja, seperti paparan debu, uap, gas, atau bahan kimia.
- Mewajibkan penggunaan alat pelindung diri (APD) yang sesuai bagi pekerja yang terpapar bahaya.
- Menerapkan program berhenti merokok bagi pekerja dan menyediakan makanan bergizi dan program olahraga untuk menjaga status gizi pekerja.
- Memberikan edukasi kepada pekerja tentang pentingnya menjaga kesehatan paru-paru dengan melatih pekerja mengenai penggunaan APD yang benar.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, kita dapat secara proaktif mengelola dan memitigasi risiko gangguan fungsi paru pada pekerja. Hal ini tidak hanya berdampak pada produktivitas, tetapi juga kesejahteraan karyawan dalam jangka panjang.
***
Penulis : Sinatrya Adham Kusuma Agasta
Dosen : Tofan Agung Eka Prasetya S.Kep., M.KKK., P.hD