Keselamatan Pemeriksaan MRI Melalui Pemahaman Risiko Benda Feromagnetik 

Keselamatan Pemeriksaan MRI Melalui Pemahaman Risiko Benda Feromagnetik_Dokumen Istimewa

VOKASI NEWS – Pemahaman risiko benda feromagnetik menjadi kunci keselamatan pemeriksaan MRI. Edukasi pendamping berperan penting mencegah insiden dan meningkatkan keamanan layanan radiologi.

Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan teknologi pencitraan medis yang memanfaatkan medan magnet sangat kuat untuk menghasilkan gambaran jaringan lunak secara detail. Berbeda dengan modalitas radiologi lain, magnet pada MRI selalu aktif sehingga berpotensi menimbulkan risiko keselamatan apabila prosedur keamanan tidak dipatuhi. Kondisi ini menuntut pemahaman menyeluruh, tidak hanya dari tenaga kesehatan, tetapi juga dari pasien dan pendamping yang terlibat dalam proses pemeriksaan.

Di Instalasi Radiologi RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, pemahaman pendamping pasien menjadi faktor penting dalam mencegah insiden keselamatan. Pendamping sering kali berperan membantu pasien selama proses persiapan hingga pemeriksaan berlangsung. Hal ini bertujuan menjaga keamanan lingkungan pemeriksaan.

Risiko Benda Feromagnetik dan Zona Keselamatan MRI

Benda feromagnetik seperti besi, baja, nikel, dan kobalt sangat berbahaya apabila berada di sekitar medan magnet MRI. Alat rumah sakit yang umum digunakan, seperti tabung oksigen, kursi roda, dan tiang infus, dapat tertarik dengan gaya besar dan menimbulkan efek peluru (projectile effect) yang membahayakan pasien, pendamping, maupun petugas.

Selain itu, benda sehari-hari seperti telepon genggam, jam tangan, kunci, perhiasan, serta kartu elektronik juga tidak boleh dibawa masuk ke ruang MRI. Untuk meminimalkan risiko tersebut, American College of Radiology (ACR) menetapkan pembagian zona keselamatan MRI menjadi empat area. Zona satu merupakan area publik yang aman, zona dua digunakan untuk proses skrining awal, zona tiga merupakan area terbatas dengan pengawasan ketat. Terakhir zona empat adalah ruang MRI tempat medan magnet paling kuat sehingga protokol keselamatan diterapkan secara ketat.

Peran Pendamping dalam Menjaga Keselamatan Pemeriksaan

Pendamping memiliki peran penting dalam membantu pasien memahami prosedur pemeriksaan serta mematuhi instruksi keselamatan. Namun, tidak sedikit pendamping yang belum pernah terlibat dalam pemeriksaan MRI sebelumnya, sehingga pengetahuan mereka mengenai risiko benda feromagnetik masih terbatas. Kondisi ini berpotensi menimbulkan kesalahan, seperti tidak melepas benda logam atau mengabaikan arahan petugas.

Petugas radiologi berperan memberikan edukasi mengenai prosedur pemeriksaan, potensi risiko, serta pentingnya kepatuhan terhadap standar keselamatan. Penelitian menunjukkan bahwa pendamping yang memperoleh edukasi memiliki tingkat pengetahuan dan kesadaran keselamatan yang lebih tinggi. Sehingga hal ini mampu mendukung kelancaran dan keamanan pemeriksaan MRI.

Edukasi sebagai Kunci Pencegahan Insiden MRI

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pendamping memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai benda feromagnetik dan protokol keselamatan MRI setelah mendapatkan edukasi. Terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan pendamping dan praktik keselamatan yang diterapkan selama pemeriksaan. Semakin baik pemahaman pendamping, semakin rendah risiko terjadinya insiden keselamatan.

Keselamatan pemeriksaan MRI bergantung pada kerja sama antara petugas radiologi, pasien, dan pendamping dalam memahami potensi bahaya benda feromagnetik. Penyediaan edukasi yang jelas dan berkelanjutan diharapkan mampu meningkatkan kesadaran, menurunkan risiko kecelakaan, serta mendukung kualitas pelayanan radiologi yang aman dan profesional.

[BACA JUGA: Rancang Bangun Alat Fiksasi Radiografi Thorax pada Wall Bucky Stand untuk Pasien Pediatrik]

***

Penulis : Bagus Waskito Prabowo

slot gacor