Keterkaitan Indeks Massa Tubuh terhadap Kemampuan Fungsional Lansia Penderita Osteoarthritis Genu: Systematic Review

VOKASI NEWS – Keterkaitan indeks massa tubuh terhadap kemampuan fungsional lansia penderita osteoarthritis genu, kajian Mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR.

Manusia melalui berbagai tahapan perkembangan sepanjang hidupnya, dan tahap lansia merupakan fase akhir dalam siklus kehidupan yang tidak bisa dihindari. Lansia bukan merupakan suatu penyakit, namun sering kali diikuti oleh penurunan kemampuan tubuh dalam merespons lingkungan sekitarnya. Salah satu masalah kesehatan yang sering dihadapi lansia adalah osteoarthritis genu, yaitu penyakit degeneratif yang menyerang sendi lutut, mengakibatkan nyeri, kekakuan, dan penurunan fungsi fisik. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi keparahan penyakit ini adalah Indeks Massa Tubuh (IMT).

Peningkatan Populasi Lansia dan Dampaknya

Fenomena aging population atau peningkatan jumlah lansia telah menjadi isu global, termasuk di Indonesia. Seiring dengan peningkatan angka harapan hidup yang signifikan dari 67,8 tahun pada 2000-2005 menjadi 73,6 tahun pada 2020-2025, jumlah lansia yang membutuhkan perhatian khusus dalam bidang kesehatan meningkat. Salah satu tantangan besar yang dihadapi adalah penyakit sendi, khususnya osteoarthritis genu yang sering menyerang lansia dengan IMT lebih dari 25 (kegemukan).

Risiko Obesitas terhadap Kemampuan Fungsional pada Osteoarthritis Genu

Penelitian yang dilakukan oleh Nursyarifah (2013) menunjukkan bahwa lansia dengan IMT lebih dari 25 memiliki risiko 4,9 kali lebih tinggi untuk mengalami osteoarthritis dibandingkan dengan mereka yang memiliki IMT normal. Penambahan berat badan memberikan beban berlebih pada sendi lutut, memperburuk kondisi osteoarthritis dan mempengaruhi kemampuan fungsional lansia.

Studi Vennu et al. (2023) di Arab Saudi menemukan bahwa lansia dengan IMT tinggi dan keparahan osteoarthritis lutut yang lebih parah, memiliki risiko lebih besar mengalami penurunan kapasitas fungsional. Hal ini mempengaruhi mobilitas dan kualitas hidup secara signifikan. Demikian pula, Raud et al. (2020) menunjukkan bahwa lansia obesitas memiliki skor WOMAC (penilaian nyeri dan fungsi fisik) yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang kelebihan berat badan tetapi tidak obesitas.

Kelola Berat Badan sebagai Langkah Pencegahan

Berdasarkan hasil berbagai penelitian, pengelolaan berat badan merupakan langkah penting untuk mencegah dan mengurangi dampak osteoarthritis genu pada lansia. Lansia disarankan untuk menjaga berat badan ideal dengan cara:

  • Olahraga teratur sesuai kemampuan,
  • Diet seimbang dengan mengurangi asupan karbohidrat dan lemak,
  • Konsumsi buah-buahan dan sayuran yang cukup,
  • Menghindari konsumsi alkohol serta menjaga kesehatan mental agar terhindar dari stres.

BACA JUGA: KNV 2024, Kolaborasi 3 Bidang Soroti Potensi Kecerdasan Buatan Era Digital

Dengan menjaga IMT dalam rentang normal, lansia dapat memperlambat perkembangan osteoarthritis dan mempertahankan fungsi fisik yang optimal, sehingga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Kajian Mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR tentang keterkaitan indeks massa tubuh berhasil ditemukan.

***

Penulis: Zahrotun Nafisa, Rwahita Satyawati Dharmanta, Endang Srihastuti

Editor: Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR