Kontribusi Mahasiswa dalam Digitalisasi Administrasi Global

VOKASI NEWS – Mahasiswa UNAIR mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Global (SIM.GO) untuk mendukung digitalisasi administrasi internasional dengan fitur Staff Inbound.

Perkembangan teknologi informasi menuntut setiap institusi pendidikan tinggi untuk bertransformasi secara digital. Universitas Airlangga, melalui Direktorat Sistem Informasi dan Digitalisasi, mengembangkan sistem berbasis web bernama Sistem Informasi Manajemen Global (SIM.GO). Hal ini guna mendukung kegiatan internasional di lingkungan kampus.

SIM.GO merupakan platform digital yang bertujuan untuk memfasilitasi proses administrasi dan manajemen kegiatan akademik berskala global. Salah satu fitur utama dalam sistem ini adalah Staff Inbound. Fitur ini berperan dalam mengelola kedatangan dosen asing untuk pengajaran, penelitian, serta kerja sama internasional.

Peran dan Tugas Pengembangan Sistem Digitalisasi Administrasi

Program magang yang dilaksanakan oleh mahasiswa pada instansi ini berlangsung selama periode tertentu dengan fokus pada pengembangan perangkat lunak berbasis web. Salah satu tanggung jawab utama dalam program tersebut adalah membangun fitur Staff Inbound secara menyeluruh, baik pada sisi frontend maupun backend.

Pada sisi frontend, pengembangan antarmuka dilakukan dengan mempertimbangkan kemudahan penggunaan bagi pengguna dari fakultas maupun administrator universitas. Antarmuka dirancang untuk menyajikan informasi secara ringkas, jelas, dan fungsional agar pengguna dapat menavigasi proses dengan efisien.

Sementara pada sisi backend, tugas pengembang mencakup pengelolaan database, logika bisnis, serta pengaturan hak akses pengguna. Pengelolaan sistem dilakukan secara hati-hati agar data sensitif dapat disimpan dan diproses secara aman. Setiap alur pengolahan data didesain untuk mendukung kecepatan dan ketepatan informasi yang dikirim dan diterima pengguna.

Kolaborasi dan Nilai Pengalaman Magang

Kegiatan magang ini melibatkan proses kolaboratif dengan tim pengembang internal Universitas Airlangga. Bimbingan dan arahan diberikan oleh mentor guna memastikan bahwa fitur yang dikembangkan sejalan dengan kebutuhan pengguna dan standar sistem yang diterapkan di lingkungan universitas.

Keterlibatan mahasiswa dalam pengembangan sistem informasi institusional dapat mempercepat proses digitalisasi birokrasi, serta memberikan ruang belajar yang nyata di dunia kerja. Kolaborasi antara mahasiswa dan instansi juga meningkatkan kualitas solusi teknologi yang dihasilkan.

Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman teknis sebagai pengembang sistem informasi, tetapi juga memahami dinamika kerja dalam birokrasi pendidikan tinggi. Keterlibatan dalam pelayanan internasional memberikan wawasan tentang pentingnya tata kelola digital dalam mendukung daya saing institusi di tingkat global.

BACA JUGA: [Mengasah Kemampuan Frontend Web Developer di Dunia Industri]

***

Penulis: Imam Wahyu Sobirin

Editor: Oky Sapto Mugi Saputro