VOKASI NEWS – Koreksi kasus gigitan silang anterior dengan busur lingual dan pegas, hasil penelitian Mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR.
Gigitan silang anterior adalah jenis maloklusi di mana satu atau lebih gigi seri rahang atas terletak lebih ke arah palatal dibandingkan dengan gigi seri rahang bawah. Prevalensi kasus ini berkisar antara 4,5% hingga 95%, dan umumnya disebabkan oleh pertumbuhan rahang atas yang terhambat, sehingga tidak seimbang dengan rahang bawah. Koreksi gigitan silang harus segera dilakukan untuk mencegah maloklusi menjadi lebih kompleks dan mencegah dampak lebih lanjut pada perkembangan rahang.
Perawatan Gigitan Silang Anterior
Tujuan utama perawatan gigitan silang anterior adalah untuk membebaskan rahang atas yang terhalang oleh gigi anterior rahang bawah agar dapat kembali ke oklusi normal. Koreksi ini memerlukan pembukaan ruang yang cukup untuk memungkinkan gigi bergerak ke posisi yang benar. Salah satu metode perawatan yang digunakan adalah peranti lepasan dengan pegas, terutama pada kasus yang melibatkan satu atau lebih gigi. Busur lingual ditambahkan untuk mempertahankan lengkung gigi bagian lingual, memastikan posisi yang stabil setelah koreksi.
Desain Peranti untuk Kasus Gigitan Silang Anterior

Peranti yang digunakan untuk koreksi gigitan silang anterior terdiri dari kombinasi busur lingual dan pegas jari. Komponen utama terdiri dari busur lingual yang dihubungkan dengan molar band, serta pegas jari yang terdiri dari stress break, helix (koil), dan active arm (lengan aktif), yang dipasang pada sisi palatal gigi yang mengalami gigitan silang. Molar band berukuran 24 digunakan pada kedua sisi gigi 16 dan 26, sementara busur lingual terbuat dari kawat stainless steel dengan diameter 0,9-1 mm. Pegas jari menggunakan kawat dengan diameter 0,5 mm.
BACA JUGA: KNV 2024, Kolaborasi 3 Bidang Soroti Potensi Kecerdasan Buatan Era Digital
Proses Penyolderan Molar Band dengan Busur Lingual
Penyolderan adalah proses penggabungan dua logam dengan suhu leleh di bawah 450°C menggunakan bahan soldir (paduan perak 61%). Penyolderan dimulai pada titik pertemuan antara kaki busur lingual dengan molar band, yang akan menjadi tempat pegas jari terpasang. Proses ini menggunakan nyala api zona reduksi, yaitu bagian terpanas dari api. Sebelum penyolderan, dental flux diaplikasikan secara tipis pada titik pertemuan untuk menghilangkan lapisan oksida dan meningkatkan adhesi bahan solder.
Finishing dan Polishing
Setelah proses penyolderan selesai, dilakukan finishing untuk meratakan kelebihan bahan dan membersihkan lapisan oksida pada bagian yang telah disolder menggunakan stone hijau. Langkah selanjutnya adalah polishing untuk menghaluskan dan memberikan kilap pada bagian yang sudah di-finishing, menggunakan rubber merah dan hijau. Polishing memberikan tampilan akhir yang rapi dan siap untuk dipasang pada pasien.
***
Penulis: Salsabila Maudy Slamet
Editor: Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR