Langkah Menentukan Metode Arus Kas yang Paling Efisien

Langkah Menentukan Metode Arus Kas yang Paling Efisien_Canva

VOKASI NEWS – Laporan arus kas membantu menilai efisiensi dan likuiditas perusahaan, mulai dari metode penyusunan laporan, perbandingan metode langsung dan tidak langsung, serta implikasinya bagi strategi pelaporan keuangan.

Pentingnya Laporan Arus Kas dalam Dunia Akuntansi

Laporan arus kas merupakan salah satu bagian penting dalam laporan keuangan yang mencerminkan aliran kas perusahaan. Informasi ini menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode akuntansi. Laporan tersebut berfungsi untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan dan menggunakan kas secara efisien. Pengguna laporan dapat memahami bagaimana kas digunakan dalam operasional, investasi, serta pendanaan perusahaan.

Laporan arus kas membantu berbagai pihak dalam mengevaluasi likuiditas dan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban. Pengungkapan informasi ini juga penting untuk menilai efisiensi manajemen keuangan perusahaan. Oleh karena itu, penyajian laporan arus kas harus dilakukan secara tepat dan informatif. Dua metode yang umum digunakan dalam penyusunannya yaitu metode langsung dan metode tidak langsung.

Metode Langsung: Sajikan Arus Kas Secara Jelas

Metode langsung menyajikan arus kas dari aktivitas operasi berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas aktual. Setiap jenis penerimaan kas, seperti dari pelanggan, disajikan terpisah dari pengeluaran, seperti pembayaran kepada pemasok. Informasi yang dihasilkan bersifat transparan karena menggambarkan arus kas secara rinci. Pengguna laporan dapat melihat perputaran kas harian dengan lebih mudah.

Meskipun informatif, metode ini menuntut sistem pencatatan kas yang lebih rinci dan waktu penyusunan yang lebih lama. Pengumpulan data harus dilakukan secara sistematis untuk setiap transaksi kas. Akibatnya, perusahaan dengan sistem akuntansi sederhana sering kali kesulitan menerapkannya. Namun, bagi entitas yang telah terdigitalisasi, metode langsung menjadi pilihan yang unggul dalam menyajikan data kas.

Metode Tidak Langsung: Praktis dan Umum Digunakan

Metode tidak langsung dimulai dari laba bersih yang kemudian disesuaikan dengan pos nonkas dan perubahan akun lancar. Penyesuaian dilakukan terhadap komponen seperti penyusutan, amortisasi, piutang, persediaan, dan utang lancar. Penyusunan metode ini tidak memerlukan rincian arus kas aktual dari setiap transaksi. Laporan disusun berdasarkan data dari laporan laba rugi dan neraca.

Metode ini lebih praktis diterapkan oleh perusahaan yang belum memiliki sistem akuntansi terkomputerisasi secara lengkap. Proses penyusunannya relatif lebih cepat dan efisien dibandingkan metode langsung. Oleh karena itu, metode tidak langsung lebih umum ditemukan dalam praktik penyusunan laporan keuangan. Namun, informasi yang dihasilkan tidak menunjukkan secara jelas arus kas riil yang terjadi.

Perbandingan: Transparansi vs Kemudahan Penerapan

Perbedaan utama antara kedua metode terletak pada penyajian dan kemudahan penerapan. Metode langsung menawarkan transparansi yang tinggi dalam menggambarkan aliran kas. Pembaca laporan dapat dengan mudah memahami sumber dan penggunaan dana secara konkret. Hal ini membantu meningkatkan kualitas pengambilan keputusan keuangan.

Sebaliknya, metode tidak langsung lebih mudah diterapkan karena hanya membutuhkan informasi dari laporan keuangan dasar. Laporan disusun lebih cepat dan tetap mencerminkan hubungan antara laba bersih dan kas. Kendati tidak setransparan metode langsung, metode ini cukup andal untuk kebutuhan internal dan eksternal. Pemilihan metode perlu disesuaikan dengan tujuan pelaporan dan sumber daya perusahaan.

Regulasi dan Arah Standar Akuntansi

Standar akuntansi di Indonesia mengizinkan penggunaan kedua metode sesuai dengan PSAK 2 tentang laporan arus kas. Meski begitu, metode langsung lebih dianjurkan karena memberikan informasi yang lebih lengkap dan relevan. Entitas yang menggunakan metode langsung diwajibkan menyertakan rekonsiliasi antara laba bersih dan kas bersih. Ketentuan ini memastikan laporan tetap konsisten dan dapat dibandingkan.

Perusahaan yang belum mampu menerapkan metode langsung masih diperbolehkan menggunakan metode tidak langsung. Pilihan ini dianggap wajar selama laporan tetap mencerminkan keadaan kas secara memadai. Dalam praktiknya, sebagian besar perusahaan masih memilih metode tidak langsung karena lebih efisien. Penerapan metode harus tetap memenuhi prinsip relevansi dan keandalan informasi.

Strategi Pelaporan dan Implikasi Bagi Perusahaan

Pemilihan metode penyusunan laporan arus kas juga mencerminkan strategi komunikasi informasi perusahaan. Perusahaan yang ingin menampilkan transparansi tinggi cenderung memilih metode langsung. Sementara itu, perusahaan dengan kebutuhan efisiensi memilih metode tidak langsung untuk mempercepat proses pelaporan. Kesesuaian antara metode dan kebutuhan pelaporan menjadi kunci dalam pelaksanaan akuntansi.

[BACA JUGA: Perbandingan Metode Full Costing dan Activity Based Costing Pada Pabrik Gula Dengan Sistem Bagi Hasil]

Evaluasi metode pelaporan perlu dilakukan secara berkala untuk menyesuaikan dengan perkembangan sistem akuntansi. Penerapan teknologi dapat mendorong perusahaan beralih ke metode langsung secara bertahap. Dengan pemilihan metode yang tepat, laporan arus kas dapat menjadi alat penting dalam mengelola keuangan perusahaan. Kualitas informasi arus kas akan memengaruhi kredibilitas dan daya tarik perusahaan di mata pemangku kepentingan.

***

Penulis: Ti’in Nikma Rosyida

Pembimbing: Rindah Febriana S., S.E., Ak., M.Acc., C.A.

Program Studi: D3 Akuntansi

Editor: Fatikah Rachmadianty