VOKASI NEWS – Studi di The Shalimar Boutique Hotel Malang mengungkap loyalitas karyawan kontrak lebih dipengaruhi motivasi intrinsik dan nilai pribadi daripada status kerja.
Loyalitas karyawan kerap diasosiasikan dengan status kepegawaian tetap. Namun, studi kualitatif yang dilakukan di The Shalimar Boutique Hotel Malang membuktikan sebaliknya. Penelitian ini mengungkap bahwa nilai-nilai pribadi dan motivasi kerja berperan lebih penting dalam menentukan loyalitas dibanding sekadar status kontrak atau tetap.
Salah satu temuan menarik adalah bahwa karyawan kontrak tetap menunjukkan sikap kerja yang penuh dedikasi. Hal ini terjadi ketika perusahaan menghargai nilai-nilai pribadi mereka dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pertumbuhan individu. Ketika terdapat keselarasan antara nilai pribadi dan budaya organisasi, loyalitas karyawan cenderung meningkat.
Motivasi Intrinsik sebagai Kunci Loyalitas Karyawan
Penelitian ini melibatkan tiga informan dengan status kepegawaian berbeda, dua karyawan tetap dan satu karyawan kontrak. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam untuk menggali makna loyalitas dari sudut pandang masing-masing individu. Hasilnya menunjukkan bahwa motivasi intrinsik, seperti keinginan untuk berkembang dan merasa dihargai, memengaruhi loyalitas lebih dari kepastian kerja itu sendiri.
Menurut salah satu informan, “Selama merasa dihargai dan dipercaya, saya betah meski status saya kontrak. Kalau cuma status tapi tidak nyaman, pasti cari tempat lain.” Ungkapan ini menegaskan bahwa iklim kerja yang suportif menjadi faktor kunci dalam membangun loyalitas jangka panjang.
Membangun Loyalitas melalui Pendekatan Manusiawi di Industri Perhotelan
Temuan ini didukung oleh teori dari Nurmi et al. (2022), yang menyatakan bahwa kesesuaian nilai antara individu dan organisasi meningkatkan keterikatan emosional. Sementara Yin et al. (2023) menambahkan bahwa pemenuhan kebutuhan psikologis dasar seperti otonomi dan kompetensi memperkuat loyalitas intrinsik karyawan.
Dengan pendekatan yang lebih manusiawi, perusahaan di sektor perhotelan diharapkan tidak hanya berfokus pada kontrak kerja, melainkan juga pada keseimbangan antara nilai dan motivasi. Penelitian ini menjadi cerminan penting bahwa loyalitas tidak bisa dibeli dengan status, melainkan dibangun melalui penghargaan atas nilai-nilai pribadi dan dukungan terhadap pertumbuhan karyawan.
[BACA JUGA: RAD sebagai Solusi Cepat Pengembangan Sistem Pelaporan Pendidikan di Daerah Terpencil]
***
Penulis: Aribah Rachmawati
Editor: Habibah Khaliyah