Magang Mandiri Mahasiswa Fakultas Vokasi di Kabupaten Tuban

VOKASI NEWS – Magang mandiri Mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR di Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Tuban.

Mahasiswa Prodi D-III Paramedik Veteriner UNAIR semester akhir wajib menjalani magang mandiri. Magang mandiri sebagai bentuk pelatihan praktis yang memungkinkan mereka menerapkan ilmu yang telah dipelajari. Mahasiswa bebas memilih lokasi magang sesuai minat masing-masing. Salah satu tempat yang dipilih adalah Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Tuban. Mahasiswa ikut serta dalam penanganan penyakit hewan, melayani pengobatan pada ternak milik warga, dan melakukan inseminasi buatan pada sapi. Kegiatan ini memperkuat kompetensi mereka di bidang veteriner dan menyiapkan mereka untuk bekerja secara profesional di lapangan.

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), juga dikenal sebagai aphtae epizootica atau foot and mouth disease (FMD), merupakan penyakit infeksius dan sangat menular yang terutama menyerang hewan berkuku belah. Penyebab utamanya adalah virus dari genus Apthovirus. Indonesia pertama kali mencatat wabah PMK pada 1887 di Malang, Jawa Timur, dan dinyatakan bebas PMK sejak 1990 tanpa vaksinasi. Namun, sejak April 2022, penyakit ini kembali merebak, menyerang hewan ternak terutama sapi. Gejala klinis PMK meliputi vesikel atau lepuh dan erosi pada mulut, lidah, gusi, lubang hidung, puting susu, dan sekitar kuku.

Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)

Pengendalian PMK mencakup tindakan biosekuriti seperti pemotongan kuku ternak, pembatasan pengiriman, serta vaksinasi massal menggunakan vaksin yang sesuai. Hewan yang tidak terjangkit perlu dipelihara dalam kondisi yang kering dan diberi makanan yang cukup untuk memperkuat kekebalan tubuh mereka. Di kandang, sterilisasi peralatan dan pembersihan harian kandang, kendaraan, dan peralatan lain yang berisiko penularan juga diterapkan. Ternak dari daerah terjangkit PMK diawasi ketat setelah vaksinasi, dan area bebas penyakit dijaga dengan protokol ketat.

BACA JUGA: KNV 2024, Kolaborasi 3 Bidang Soroti Potensi Kecerdasan Buatan Era Digital

Pengobatan untuk bagian tubuh yang terinfeksi mencakup penggunaan kloramfenikol atau larutan kuprisulfat pada kaki yang terinfeksi. Hewan yang sakit diisolasi dari yang sehat untuk mencegah penularan lebih lanjut. Pemberian ruang gerak yang cukup dan lingkungan yang bersih bagi hewan sehat membantu menjaga kekebalan dan kesehatan mereka.

***

Penulis : Rizki Arnanda Ghufron

Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR