VOKASI NEWS – Pelaksanaan social media branding untuk perpustakaan Balai Bahasa Jawa Timur oleh mahasiswa D3 Perpustakaan.
Sebagai penyedia layanan informasi, promosi sangat dibutuhkan perpustakaan untuk mengenalkan fasilitas, layanan, dan koleksi yang dimiliki perpustakaan kepada calon pengguna. Di era serba digital seperti saat ini upaya promosi Perpustakaan dapat dilakukan di mana saja, tak terkecuali media sosial. Mengutip dari (Kartini, 2024) media sosial yang digunakan secara masif oleh masyarakat Indonesia salah satunya adalah Instagram. Perpustakaan dapat memaksimalkan platform Instagram untuk promosi dan juga membangun branding.
Peranan Instagram Bagi Perpustakaan Balai Bahasa Jawa Timur
Media sosial Instagram tidak hanya berfungsi sebagai sarana penyebaran informasi. Melalui media sosial Instagram, perpustakaan dapat mengenalkan layanan dan produk yang dipunya kepada calon pemustaka (Khotijah 2022). Platform media sosial Instagram ini juga dapat berfungsi dalam menjadi tempat pemustaka dengan pustakawan berinteraksi.
Instagram sejauh ini dinilai sebagai salah satu sarana terbaik dalam menciptakan interaksi dua arah yang aktif. Perpustakaan Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, yang selanjutnya disingkat menjadi perpustakaan BBJT merupakan perpustakaan yang menjadi tempat 2 mahasiswi D-III Perpustakaan melaksanakan magang. Melihat perpustakaan BBJT yang belum mempunyai akun media sosial resmi, mahasiswi menjadikan masalah ini menjadi salah satu program magang.
Nama pengguna yang digunakan untuk akun Instagram Perpustakaan Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur adalah perpustakaanbbjt. Perpustakaan BBJT juga dipilih untuk menjadi nama branding agar mudah diingat oleh pemustaka dan juga singkatan BBJT yang lebih melekat dan akrab terdengar di telinga masyarakat. Singkatan BBJT juga turut digunakan untuk branding Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur.
Konten Instagram untuk Social Media Branding Perpustakaan
Konten media sosial Instagram Perpustakaan BBJT terdiri dari beberapa jenis. Seperti konten informasi umum tentang perpustakaan, postingan #1hari1kosakata yang memberikan informasi tentang istilah perpustakaan menurut KBBI. Selain itu juga ada postingan rekomendasi koleksi dari penulis legendaris atau sastrawan, postingan ulasan koleksi milik Perpustakaan BBJT, postingan pengumuman tentang perpustakaan BBJT, dan lain sebagainya.
BACA JUGA: Mahasiswi Vokasi Universitas Airlangga Bagikan Pengalaman Magang di UPT Universitas Negeri Surabaya
Ada juga konten untuk Instagram stories Perpustakaan BBJT. Contohnya yaitu memberikan informasi mengenai layanan, fasilitas, dan jam operasional Perpustakaan BBJT yang kemudian juga dijadikan sorotan. Hal ini dilakukan supaya calon pemustaka dapat menemukan informasi tentang Perpustakaan BBJT secara cepat tanpa harus mencari di postingan feed Instagram. Ada panggilan khusus yang ditujukan kepada pemustaka dan calon pemustaka Perpustakaan BBJT, yaitu #KancaPustaka. Panggilan kanca pustaka berasal dari bahasa Jawa yang artinya teman buku. Dengan panggilan ini, diharapkan Perpustakaan BBJT dekat dengan pemustaka.
Proses Social Media Branding Melalui Instagram
Langkah pertama yang dapat dilakukan dalam social media branding yaitu menentukan identitas perpustakaan. Terdapat dua elemen penting dalam membangun identitas perpustakaan yaitu warna dan slogan. Social media branding adalah cara untuk membangun identitas perpustakaan melalui media sosial Instagram. Cara ini memerlukan berbagai macam strategi agar perpustakaan dapat terlihat dan diingat oleh masyarakat. Dalam mengatur strategi ini, mahasiswa mengambil warna palet yang diambil dari warna logo Balai Bahasa Jatim yaitu, merah, kuning, hijau, dan biru. Mahasiswa mengambil konsep warna dengan nuansa cerah dan lembut agar nyaman dilihat dan dapat dengan mudah diingat oleh masyarakat.
Slogan bertujuan untuk memberikan kesan yang baik pada perpustakaan dan untuk melengkapi branding media sosial Perpustakaan BBJT. Kata slogan yang dibuat oleh mahasiswa magang adalah AKSI yang merupakan singkatan dari Akuntabel, Kredibel, Solutif, dan Informatif. Slogan ini sejalan dengan komitmen Perpustakaan BBJT yang akan selalu menyajikan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Sigap dalam membantu pemustaka yang membutuhkan informasi dan juga memberikan informasi yang bermanfaat kepada pemustaka Perpustakaan BBJT seputar sastra dan bahasa.
Terakhir, konsep yang ditentukan oleh mahasiswa adalah konsep minimalis. Konsep minimalis ini berisikan elemen visual seperti warna, struktur, dan objek yang minim agar dapat memberikan kesan yang simpel dan menenangkan saat dilihat. Akan tetapi, mahasiswa juga memberikan sedikit sentuhan elemen garis-garis dan shapes agar tidak terlihat membosankan dan kaku.
Dengan bantuan media sosial Instagram sebagai media promosi maka kedepannya Perpustakaan Balai Bahasa Jawa Timur dapat dikenali oleh masyarakat. Instagram merupakan media sosial yang tidak dipungut biaya akan tetapi dapat menjangkau masyarakat luas. Dengan menggunakan media sosial Instagram, perpustakaan dapat membagikan kegiatan, layanan, koleksi bahan pustaka berupa foto dan video. Instagram juga dapat membantu pengguna agar dapat mengetahui informasi terbaru perpustakaan. Selain itu, Instagram juga dapat digunakan sebagai wadah perpustakaan agar dapat berinteraksi dengan pengguna perpustakaan.
***
Penulis: Renata Zara
Editor: Puspa Anggun Pertiwi