VOKASI NEWS – Mahasiswa D3 Perpustakaan Kelompok 2 Perencanaan Bisnis Informasi mencetuskan ide bimbingan membaca yang diberi nama Omah Nawasena dengan tujuan meningkatkan literasi dan minat baca bagi anak-anak di Indonesia.
Menurut Joseph Addison, “Membaca adalah alat paling dasar untuk meraih hidup yang baik.”
Namun, kesulitan belajar membaca masih menjadi masalah di Indonesia, terutama pada siswa kelas 1 dan 6 di sekolah dasar. Untuk mengatasi masalah ini, mahasiswa D3 Perpustakaan Kelompok 2 membangun bisnis informasi yang fokus pada bimbingan membaca untuk anak-anak.
Omah Nawasena, yang memiliki arti “rumah masa depan yang cerah” dalam bahasa jawa dan bahasa sansekerta, merupakan sebuah inovasi dalam pelatihan dan pengajaran anak agar fasih dalam membaca. Selain bimbingan membaca, Omah Nawasena juga menyediakan game Teka-Teki Silang dan Game Word Train sebagai inovasi untuk meningkatkan semangat anak dalam membaca.
baca juga: Manfaat Bisnis Bagi Mahasiswa
Kelompok 2 menyadari bahwa membangun bisnis informasi di era saat ini bukanlah hal yang mudah karena pesaing bimbingan membaca sudah meluas di seluruh Indonesia. Namun, mahasiswa D3 Perpustakaan Kelompok 2 tetap optimis dan berusaha untuk memerangi literasi dan minat baca yang rendah.
Untuk mengatasi persaingan, mahasiswa D3 Perpustakaan Kelompok 2 melakukan promosi dan menawarkan jasa ini kepada orang tua yang belum memberikan bimbingan membaca pada anak. Omah Nawasena juga menawarkan biaya yang terjangkau untuk memulai pendaftaran bimbingan membaca bagi orang tua anak-anak.
Dalam era digital seperti saat ini, anak-anak lebih sering bermain gadget daripada membaca buku. Namun, membaca buku dapat membantu meningkatkan literasi di Indonesia. Oleh karena itu, Omah Nawasena hadir untuk memberikan solusi bagi orang tua yang ingin meningkatkan kemampuan membaca anak-anak mereka.
Lihat juga: UNAIR RAIH posisi 101 THE Impact Rankings
Penulis: Dinda Diva Jovanka
Editor: Tim Branding Fakultas Vokasi Universitas Airlangga