Mahasiswa Keperawatan UNAIR Raih Juara Cak dan Yuk Gresik Lewat Advokasi Budaya

Mahasiswa Keperawatan UNAIR Raih Juara Cak dan Yuk Gresik Lewat Advokasi Budaya_Dokumen Istimewa

VOKASI NEWS – Mahasiswa Keperawatan UNAIR Muhammad Izzul Haqqi raih Juara Harapan II Cak Gresik 2023 dengan advokasi budaya Ajar Gamelan.

Muhammad Izzul Haqqi, mahasiswa Program Studi D3 Keperawatan Universitas Airlangga, berhasil meraih Juara Harapan II dalam ajang Pemilihan Cak dan Yuk Gresik 2023. Prestasi ini tidak hanya menunjukkan kemampuannya di bidang non-akademik, tetapi juga mencerminkan komitmennya dalam melestarikan budaya lokal. Dengan semangat membara dan motto hidup “Aspire to Inspire”, Izzul berhasil memikat perhatian publik dan juri bukan hanya karena penampilannya, tetapi juga karena gagasan advokasi yang kuat dan berakar pada budaya lokal: “Ajar Gamelan”.

Komitmen Pelestarian Budaya Lewat “Ajar Gamelan”

Gagasan tersebut berangkat dari pengalamannya semasa SMP, saat kegiatan ekstrakurikuler gamelan di sekolahnya sempat terhenti. Izzul, yang memiliki ketertarikan terhadap seni tradisional sejak remaja, tergerak untuk menghidupkan kembali kegiatan tersebut. Ia bahkan mengambil peran sebagai pengajar bagi teman-teman seangkatan dan adik tingkatnya. Pengalaman ini kemudian menjadi dasar dari advokasi yang diusungnya sebagai peserta duta wisata Kabupaten Gresik.

Melalui Ajar Gamelan, Izzul ingin menumbuhkan kembali kecintaan generasi muda terhadap seni tradisional. Ia memandang budaya bukan sekadar warisan masa lalu, tetapi juga bagian penting dari identitas daerah yang perlu dijaga keberlanjutannya.

Prestasi di Tengah Aktivitas Akademik

Kesibukan sebagai mahasiswa keperawatan tidak menghalangi Izzul untuk aktif di luar bidang akademik. Mampu mengatur waktu antara kegiatan perkuliahan, praktik klinik, dan proses karantina sebagai peserta Cak Gresik. Menurutnya, manajemen waktu dan kemauan belajar adalah kunci untuk tetap produktif dalam berbagai bidang.

Selama masa prakarantina yang berlangsung sekitar tiga hingga empat bulan, Izzul menjalani berbagai pelatihan, termasuk penguatan advokasi, public speaking, dan pendalaman materi kebudayaan. Proses tersebut berada di bawah koordinasi Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparekraf Budpora) Kabupaten Gresik.

Izzul meyakini bahwa ajang Cak dan Yuk tidak hanya menekankan aspek penampilan, tetapi juga nilai intelektual dan kepribadian. Izzul menjunjung tinggi prinsip 3B: Beauty, Brain, and Behavior. Ketiga unsur tersebut menjadi pedoman selama mengikuti seluruh tahapan seleksi.

Keikutsertaannya dalam ajang ini menjadi awal langkah untuk memperluas jangkauan advokasinya. Ia berharap program Ajar Gamelan dapat diterapkan di sekolah-sekolah dan komunitas seni di Gresik dan sekitarnya.

Dengan semangat “Aspire to Inspire”, Muhammad Izzul Haqqi membuktikan bahwa siapa pun, dari latar belakang apa pun, bisa menjadi agen perubahan. Dari ruang praktik keperawatan hingga panggung budaya, langkahnya terus menyala, menginspirasi banyak orang untuk bangga akan budaya dan terus berkarya.

[BACA JUGA: Benarkah Mahasiswa Sudah Puas dengan SAGA UNAIR? Ini Temuannya!]

***

Penulis: Muhammad Izzul Haqqi

Editor: Habibah Khaliyah