Mahasiswa UNAIR Telusuri Jejak Sakral Candi Penataran

Mahasiswa UNAIR Menelusuri Jejak Sakral Candi Penataran_Dokumen Istimewa

VOKASI NEWS – Praktikum terintegrasi di Candi Penataran untuk telusuri nilai budaya, kondisi geografis, dan tata kelola destinasi.

Kegiatan ini melibatkan enam mahasiswa Program Studi D-IV Destinasi Pariwisata Angkatan 2024. Terdiri dari Adiyan Jatmiko, Lutfia Ayu Faadhillaah, Naila Nasya Ramadhania, Sarah Nur Cahya Ahmad Gustina, Sarah Ulya Azizah, dan Zaki Fardina Akbar. Seluruh peserta melakukan observasi langsung, wawancara, serta dokumentasi untuk memperoleh data yang akurat dan komprehensif mengenai karakteristik destinasi budaya terbesar di Jawa Timur tersebut.

Hasil kajian menunjukkan bahwa Candi Penataran memiliki signifikansi historis tinggi sebagai situs warisan dari masa Kerajaan Kediri hingga Majapahit. Kompleks candi yang berada pada ketinggian sekitar 450 mdpl ini menampilkan struktur ruang bertingkat yang tersusun dari halaman luar, tengah, hingga inti. Pola ruang tersebut mencerminkan konsep sakral–profan dalam kosmologi Hindu-Jawa, sehingga memperkuat nilai arkeologis dan spiritual kawasan.

Nilai Historis, Aksesibilitas, dan Peran Masyarakat Sekitar Destinasi

Salah satu temuan terpenting mahasiswa adalah keberadaan relief Ramayana yang masih terjaga baik. Tidak hanya menjadi daya tarik visual, tetapi juga menjadi sumber informasi historis mengenai kehidupan masyarakat Jawa Kuno. Selain itu, kondisi fisik struktur bangunan, penataan ruang, dan keutuhan lanskap budaya dinilai masih mencerminkan nilai autentik warisan leluhur.

Dari aspek aksesibilitas, mahasiswa menilai bahwa jalur menuju Candi Penataran cukup mudah dijangkau. Meskipun beberapa bagian jalur pedesaan serta fasilitas penunjang, seperti papan informasi dan area istirahat, masih memerlukan peningkatan untuk memperkuat kenyamanan wisatawan. Temuan ini mengindikasikan perlunya perbaikan fasilitas agar sejalan dengan potensi besar destinasi.

Mahasiswa juga mengamati adanya aktivitas ekonomi masyarakat di sekitar kawasan, terutama melalui UMKM kuliner dan kerajinan. Partisipasi masyarakat ini dinilai berperan penting dalam menciptakan pengalaman wisata yang komprehensif sekaligus mendorong sirkulasi ekonomi lokal yang berkelanjutan.

Pembelajaran Empiris untuk Pengelolaan Pariwisata Berkelanjutan

Melalui kegiatan praktikum ini, mahasiswa memperoleh pengalaman empiris dalam menganalisis destinasi budaya secara langsung. Proses observasi lapangan, interaksi dengan masyarakat, serta penilaian terhadap tata kelola memberikan wawasan praktis mengenai bagaimana pelestarian sejarah dapat berjalan berdampingan dengan pengembangan pariwisata. Temuan ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pengembangan pengelolaan Candi Penataran yang lebih terarah dan berbasis keberlanjutan.

[BACA JUGA: Menjejak Sunrise of Java: Mahasiswa Perhotelan UNAIR Pamerkan Keindahan Banyuwangi]

***

Penulis: Adiyan Jatmiko

Editor: Habibah Khaliyah

slot gacor