VOKASI UNAIR

Mahasiswi TLM Melakukan Penelitian Tugas Akhir Nefropati Diabetik sebagai Komplikasi akibat DM di RSUD Dr Iskak Tulungagung Tahun 2023

Mahasiswi TLM Melakukan Penelitian Tugas Akhir Nefropati Diabetik sebagai Komplikasi akibat DM di RSUD Dr Iskak Tulungagung Tahun 2023_Dokumen Istimewa

VOKASI NEWS – Penelitian penderita Diabetes Melitus tahun 2023 di RSUD Dr Iskak oleh mahasiswa Teknologi Laboratorium Medis. 

Menurut IDF, 2021 Indonesia menempati peringkat kelima dalam jumlah penderita diabetes dengan total 19,47 juta orang. Tingginya prevalensi DM di Indonesia tentu akan menambah persentase penderita DM untuk penderita komplikasi akibat DM salah satunya pada organ ginjal.

Nefropati diabetik merupakan adanya penurunan fungsi organ ginjal yang diakibatkan oleh penyakit diabetes melitus (DM). Glukosa pada penderita DM berada pada kadar tinggi yaitu >200 mg/dL. Kondisi dimana glukosa tinggi ini akan mengakibatkan adanya penumpukan glukosa dan mengakibatkan adanya gangguan pada peredaran darah. Salah satunya adalah gangguan pada  pembuluh darah kecil (mikrovaskuler) sehingga membuat adanya gangguan pada fungsi organ ginjal.

Penelitian di RSUD Dr Iskak Tulungagung

RSUD Dr Iskak Tulungagung melakukan 3 pemeriksaan untuk menangani nefropati diabetik, yaitu dengan pemeriksaan HbA1c, kreatinin dan urea. Pemeriksaan HbA1c merupakan indikator dari pemeriksaan penyakit DM yaitu akumulasi kadar glukosa darah selama 3 bulan terakhir. Pemeriksaan kreatinin dan urea digunakan untuk melihat apakah ada gangguan filtrasi pada organ ginjal. 

BACA JUGA: Dilema Pajak: Membantu atau Membebani Masyarakat?

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2024 di Laboratorium Patologi Klinik RSUD Dr Iskak Tulungagung. Menggunakan metode analisis deskriptif dimana peneliti akan menganalisis dan menggambarkan kadar HbA1c, kreatinin dan urea di RSUD Dr Iskak Tulungagung Tahun 2023. Peneliti juga menambahkan perhitungan laju filtrasi glomerulus (LFG). Hal tersebut berdasarkan kadar kreatinin untuk memperkuat hasil penelitian dan menggambarkan stage dari penurunan fungsi ginjal yang diderita. Pengambilan 100 data dilakukan pada pasien diabetes melitus yang melakukan pemeriksaan HbA1c, kreatinin dan urea secara bersamaan di RSUD Dr Iskak Tulungagung periode Januari – Desember 2023.

Hasil Penelitian

Dari hasil yang didapatkan pada penelitian ini sebanyak 74 pasien (74%) memiliki kadar HbA1c yang tinggi tidak terkendali, sebanyak 19 pasien (19%) memiliki kadar HbA1c yang tinggi namun masih terkendali, dan sebanyak 7 pasien (7%) dengan kadar HbA1c < 5,9% yaitu kadar normal. Hasil pemeriksaan kreatinin sebanyak 38 pasien (38%) memiliki kadar kreatinin normal. Selain itu, sebanyak 51 pasien (51%) memiliki kadar kreatinin tinggi, dan sebanyak 11 pasien (11%) memiliki kadar kreatinin rendah. Sedangkan sebanyak 42 pasien (42%) memiliki kadar urea normal, 53 pasien (53%) memiliki kadar urea tinggi dan sebanyak 5 pasien (5%) memiliki kadar urea yang rendah.

Hasil penelitian ini telah dipresentasikan pada sidang tugas akhir yang diuji oleh dosen penguji dan dosen pembimbing tugas akhir. Peneliti berharap penelitian ini dapat memperluas wawasan pembaca mengenai keadaan seseorang yang menderita penyakit diabetes melitus dengan penurunan fungsi ginjal yang dapat dilihat dari hasil pemeriksaan kadar HbA1c, kreatinin, dan urea yang telah diperiksa secara berkala.

***

Penulis: Elsa Mayori Aurora

Editor: Puspa Anggun Pertiwi

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!