VOKASI NEWS – Mahkota gigi all ceramic lithium disilicate pada gigi dengan kasus deepbite, hasil uji coba Mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR.
Pengertian Maloklusi Deepbite dan Solusinya
Maloklusi adalah kondisi ketidakharmonisan antara susunan gigi atas dan bawah yang dapat memengaruhi estetika serta kesehatan psikologis seseorang. Meskipun sering dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa, maloklusi bukanlah suatu penyakit, melainkan kondisi yang berhubungan dengan bentuk rongga mulut atau struktur gigi. Salah satu tipe maloklusi yang umum terjadi adalah deepbite, yang ditandai dengan vertikal overlap yang berlebihan pada gigi anterior rahang atas terhadap gigi anterior rahang bawah. Pada kondisi ini, overbite lebih dari 3-4 mm dan overjet lebih dari 2-3 mm, sehingga gigi rahang atas tampak lebih maju dibandingkan posisi normalnya. Prevalensi deepbite cukup tinggi, sekitar 20-40%, dibandingkan dengan jenis maloklusi lainnya.
Restorasi All Ceramic untuk Mengatasi Deepbite
Salah satu solusi estetika dan fungsional untuk mengatasi masalah gigi yang rusak akibat maloklusi, termasuk deepbite, adalah melalui restorasi all ceramic. Restorasi ini terdiri dari kerangka yang berbahan dasar keramik, seperti lithium disilicate, yang diperkuat dengan kristal lithium disilicate (Li2Si2O5). Bahan ini memiliki kekuatan mekanik tinggi dan keindahan estetika yang menyerupai gigi asli. Oleh karena itu, restorasi mahkota berbahan lithium disilicate sangat cocok untuk menggantikan gigi anterior dan posterior yang rusak. Selain itu, bisa juga memperbaiki penampilan gigi yang tidak harmonis akibat maloklusi.
Indikasi penggunaan lithium disilicate sangat dianjurkan untuk restorasi gigi anterior karena sifatnya yang translucent dan estetis. Bahan ini juga dapat digunakan pada mahkota gigi tunggal, khususnya di bagian depan, karena mampu mereplikasi warna serta transparansi alami gigi asli.
Teknik Pembuatan Mahkota Lithium Disilicate
Pembuatan mahkota gigi berbahan lithium disilicate dapat dilakukan dengan dua teknik: layering dan monolitik. Teknik layering melibatkan penggunaan inti dari bahan lithium disilicate yang kemudian dilapisi porselen feldspathic untuk mendapatkan estetika yang sempurna. Sementara itu, teknik monolitik menggunakan satu material tunggal tanpa lapisan tambahan, yang diwarnai secara internal untuk menciptakan tampilan gigi yang alami. Mesin seperti Programat EP 3000 digunakan untuk menekan bahan lithium disilicate hingga membentuk mahkota sesuai kontur yang diinginkan.

BACA JUGA: KNV 2024, Kolaborasi 3 Bidang Soroti Potensi Kecerdasan Buatan Era Digital
Dengan kombinasi kekuatan dan estetika, lithium disilicate menjadi pilihan unggul dalam restorasi gigi, terutama pada kasus deepbite. Keunggulannya dalam meniru karakteristik gigi asli menjadikannya solusi terbaik untuk memperbaiki maloklusi sambil menjaga penampilan dan fungsi gigi yang optimal.
***
Penulis : Muhammad Zeidan Nabil
Pembimbing : Sri Redjeki, Sri Wahjuni
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR