Main Game, Tambah Cerdas: Bukti Ilmiah tentang Video Game dan Peningkatan Kecerdasan

Main Game, Tambah Cerdas: Bukti Ilmiah tentang Video Game dan Peningkatan Kecerdasan_Dokumen Istimewa

VOKASI NEWS – Penelitian terbaru menunjukkan video game dapat meningkatkan kecerdasan, melatih fokus, strategi, dan kemampuan kognitif, terutama melalui permainan strategi dan aksi.

Video Game dan Manfaat Kognitif

Video game selama ini sering mendapat stigma negatif, seperti memicu kecanduan, menurunkan prestasi akademik, atau mengurangi interaksi sosial. Penelitian terbaru menunjukkan permainan ini bermanfaat, terutama untuk meningkatkan kemampuan kognitif, pemecahan masalah, dan kecerdasan spasial.

Banyak video game modern dirancang dengan tingkat kompleksitas yang menuntut pemain berpikir kritis, menyusun strategi, dan beradaptasi cepat. Beberapa judul bahkan menstimulasi fungsi otak seperti perhatian, memori kerja, dan pengambilan keputusan dalam waktu singkat. Penelitian Quiroga & Colom (2019) menemukan hubungan antara kecerdasan umum dan performa video game, khususnya genre strategi dan aksi. Permainan ini mengaktifkan berbagai aspek kecerdasan, termasuk persepsi visual, atensi, dan keterampilan spasial.

Bukti Penelitian dari Dunia Akademis

Game populer seperti League of Legends dan DOTA II terbukti berhubungan dengan kemampuan berpikir logis, menganalisis pola, dan memecahkan masalah baru. Kokkinakis et al. (2017) melaporkan bahwa performa dalam game tersebut mencerminkan tingkat fluid intelligence yang tinggi, terutama pada kelompok usia muda.

Studi lain oleh Hisam et al. (2018) pada pelajar menunjukkan bahwa gamer memiliki keunggulan dalam kecepatan memproses informasi, penalaran deduktif, dan kemampuan matematis dibanding non-gamer. Penelitian Quiroga et al. (2015) bahkan menemukan korelasi 0,96 antara skor tes IQ formal dengan performa dalam video game, yang berarti permainan ini berpotensi menjadi pengukur alternatif kecerdasan.

Temuan tersebut sejalan dengan Skill Acquisition Theory dari Ackerman, yang menjelaskan bahwa keterampilan belajar berkembang dari tahap perseptual menuju pemrosesan kognitif yang kompleks. Game yang menantang, seperti puzzle atau strategi, dapat melatih otak untuk berpikir lebih cepat dan efisien seiring waktu (Quiroga et al., 2016).

Saatnya Mengubah Pandangan

Bukti ilmiah menunjukkan bahwa video game bukan sekadar hiburan. Dengan pemilihan jenis permainan yang tepat dan pengawasan yang memadai, video game dapat menjadi sarana edukatif yang efektif di era digital. Permainan ini mampu melatih fokus, strategi, dan kecepatan berpikir, sekaligus memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan.

[BACA JUGA: BBB: Inovasi Mahasiswa UNAIR Asah Kemampuan Berhitung Siswa SDN Made I Surabaya]

***

Penulis: Nur Qomari Majid

Editor: Fatikah Rachmadianty