VOKASI NEWS – Fakultas Vokasi UNAIR menerima kunjungan MAN 3 Kediri untuk mengenal dunia pendidikan vokasi, jalur masuk universitas, dan prospek karier di bidang terapan.
Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menerima kunjungan studi kampus dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kediri. Sebanyak 490 siswa kelas XI bersama guru pendamping mengikuti kegiatan yang berlangsung di Gedung ASEEC Ternate Lt. 1.
Kegiatan dibuka oleh Dr. Andi Estetiono S.E., M.M., selaku Wakil Dekan I menyampaikan sambutan inspiratif kepada para siswa. Andi berharap, kunjungan berikutnya tidak lagi sebagai tamu, melainkan sudah menjadi mahasiswa Universitas Airlangga. “Tidak harus di Fakultas Vokasi, yang penting tetap berpikir positif. Tidak ada yang tidak mungkin jika kita berusaha,” ujarnya.
Dr. Andi juga memperkenalkan tagline Universitas Airlangga, yakni “Excellence with Morality”, yang diwujudkan melalui semangat HEBAT — Humble, Excellent, Brave, Agile, dan Transcendent.
MAN Kediri: Madrasah Juara yang Terus Berprestasi
Kepala MAN Kediri, Drs. H. Jamiludin, M.Pd.I., turut menyampaikan apresiasi kepada Fakultas Vokasi atas sambutan hangat yang diberikan. Jamiludin menuturkan, kunjungan ini telah dijadwalkan sejak berbulan-bulan lalu dan menjadi kesempatan berharga bagi siswa kelas XI untuk mulai memetakan masa depan mereka.
“MAN 3 Kediri adalah madrasah keterampilan yang memiliki tagline Madrasah Juara — jujur, unggul, aktif, ramah, dan amanah. Prestasi kami terus meningkat, dan kunjungan ini menjadi langkah untuk mengenal lebih dekat dunia pendidikan tinggi,” tuturnya.
Kunjungan kali ini merupakan yang kedua bagi MAN 3 Kediri ke Fakultas Vokasi UNAIR, menunjukkan komitmen madrasah dalam memperluas wawasan siswanya mengenai pendidikan vokasi.
Mengenal Dunia Vokasi Lebih Dekat
Materi pengenalan fakultas disampaikan oleh Edith Frederika, S.KM., M.Sc. (MedSci.), yang menjelaskan bahwa pendidikan vokasi memiliki bobot teori dan praktik yang seimbang. “Pada jenjang D4 atau sarjana terapan, sekitar 30% pembelajaran bersifat teoritis, sementara 70% sisanya adalah praktik. Sejak semester empat hingga lima, mahasiswa sudah mulai praktik di luar kampus,” jelasnya.
Edith juga memaparkan tiga bidang utama di Fakultas Vokasi UNAIR, yakni Bisnis, Kesehatan, dan Teknik. Ia menjelaskan secara rinci mengenai program studi, materi pembelajaran, peluang kerja, serta kerja sama industri yang memperkuat keterampilan mahasiswa.
Menurutnya, lulusan vokasi memiliki keunggulan karena telah terbiasa terjun langsung ke dunia kerja. “Sebagian besar lulusan tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan pekerjaan karena perusahaan cenderung merekrut mahasiswa yang sudah berpengalaman sejak magang,” tambahnya.
Jalur Masuk dan Peluang Studi Lanjut
Dalam sesi tanya jawab, Edith juga menjelaskan berbagai jalur masuk UNAIR. Diantaranya SNBP, SNBT (jalur UTBK), dan jalur mandiri yang mencakup reguler – tes mandiri, serta skor UTBK mandiri. Edith berpesan agar siswa terus meningkatkan prestasi akademik dan nonakademik karena keduanya menjadi nilai tambah dalam seleksi.
Selain itu, Fakultas Vokasi UNAIR juga membuka peluang magang internasional melalui kerja sama dengan universitas luar negeri, seperti program UNAIR Global Engagement. “Semua lulusan vokasi akan memperoleh gelar Sarjana Terapan (S.Tr.), dan banyak alumni kami yang melanjutkan studi S2, bahkan hingga ke Taiwan,” ungkapnya.
Pertanyaan siswa mengenai kesetaraan lulusan D4 dan S1 juga dijawab dengan tegas. “Jangan khawatir, secara nasional keduanya berada di level SKKNI yang sama. Banyak mitra industri kini memahami bahwa lulusan terapan memiliki kompetensi yang setara dengan sarjana,” jelas Edith.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan para siswa MAN Kediri dapat memahami lebih dalam tentang pendidikan vokasi. Termotivasi untuk melanjutkan studi di Universitas Airlangga, kampus yang menjunjung tinggi keunggulan dan moralitas.
[BACA JUGA: Agenda Kotak Aspirasi, Diskusi Terbuka Ormawa Vokasi]
***
Penulis: Habibah Khaliyah
Editor: Habibah Khaliyah



