Masker Thermoplastik: Inovasi Mahasiswa Fakultas Vokasi dalam Bidang Radioterapi

VOKASI NEWS – Masker thermoplastik sebagai bentuk inovasi yang dihasilkan oleh Mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR.

Radioterapi telah menjadi salah satu pengobatan utama untuk kanker kepala-leher, yang mencakup berbagai jenis kanker seperti nasofaring, tiroid, dan laring. Dalam prosedur ini, presisi adalah kunci keberhasilan. Untuk itu, masker thermoplastik digunakan sebagai alat imobilisasi untuk memastikan posisi pasien tetap stabil selama terapi.

Mengapa Masker Thermoplastik Penting?

Masker thermoplastik berfungsi menjaga stabilitas posisi pasien selama terapi. Ini memastikan bahwa radiasi terfokus pada area target tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Masker ini juga mengurangi risiko kesalahan penentuan luas lapangan penyinaran akibat pergerakan pasien.

Hasil Penelitian: Ketebalan Masker yang Ideal
  1. Masker dengan ketebalan 2.4 mm:
    • Lebih lentur dan cepat dipanaskan, mempersingkat waktu persiapan.
    • Memberikan kenyamanan lebih baik bagi pasien, terutama pada area sensitif seperti mata, leher, dan bahu.
    • Namun, stabilitasnya cenderung lebih rendah dibandingkan masker yang lebih tebal.
  2. Masker dengan ketebalan 3.2 mm:
    • Lebih kaku dan stabil, ideal untuk memastikan imobilisasi yang presisi selama sesi terapi.
    • Namun, cenderung kurang nyaman bagi pasien karena ketebalan yang lebih besar dapat memberikan rasa sesak.
Manfaat Praktis

Penelitian ini juga mencatat dampaknya pada efisiensi kerja petugas radioterapi. Masker yang lebih tipis (2.4 mm) lebih mudah dibentuk sesuai kontur wajah pasien dan membutuhkan waktu lebih singkat untuk mengeras. Sementara itu, masker yang lebih tebal (3.2 mm) memberikan keuntungan dalam stabilitas, penting untuk sesi terapi yang memerlukan presisi tinggi.

Implikasi dan Masa Depan Radioterapi

Hasil studi ini memberikan wawasan bagi pengembangan perangkat radioterapi. Kombinasi desain masker yang optimal, baik dari segi ketebalan maupun material, dapat meningkatkan kenyamanan pasien sekaligus mempertahankan presisi terapi. Hal ini sejalan dengan tujuan utama radioterapi, yaitu memaksimalkan efektivitas pengobatan kanker sambil meminimalkan dampak pada jaringan sehat.

Penelitian ini juga menunjukkan pentingnya pendekatan personalisasi dalam perawatan kanker. Dengan memahami kebutuhan pasien dan kondisi terapi, petugas radioterapi dapat memilih masker yang sesuai, baik untuk kenyamanan pasien maupun efisiensi kerja.

***

Penulis : Ella Kurniawati

Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR