VOKASI NEWS – Program magang di SDN Gubeng 1/204 Surabaya berhasil meningkatkan minat baca siswa dan mendigitalisasi perpustakaan melalui INLISLite.
Perpustakaan sekolah memiliki peran strategis dalam membentuk budaya belajar siswa. Tidak hanya sebagai tempat membaca, perpustakaan juga berfungsi sebagai pusat literasi dan pengembangan kreativitas. Di SDN Gubeng 1/204 Surabaya, program magang yang berlangsung di perpustakaan sekolah berhasil mengintegrasikan dua fokus utama: peningkatan minat baca siswa dan digitalisasi koleksi melalui sistem INLISLite.
Program ini melibatkan peserta magang—baik mahasiswa maupun profesional muda—dalam berbagai kegiatan edukatif yang memberikan dampak langsung pada siswa sekaligus memperkaya pengalaman kerja peserta magang itu sendiri.
Meningkatkan Literasi Siswa Melalui Inovasi Program
Salah satu program utama dalam kegiatan magang ini adalah JEJAK LITERASI (Jelajah Kreativitas dan Literasi Bersama Anak Hebat SDN Gubeng 1/204). Melalui pendekatan kreatif seperti membaca bersama, menulis puisi, membuat ilustrasi, dan menggambar komik, siswa diajak untuk menikmati proses literasi sebagai kegiatan yang menyenangkan dan bermakna.
Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan minat baca, tetapi juga membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, berpikir kritis, serta membentuk karakter positif. Kolaborasi antara guru, pustakawan, dan peserta magang menjadikan perpustakaan sekolah sebagai ruang belajar yang dinamis dan relevan.
Program lain yang turut memberikan dampak positif adalah Pohon Literasi, yaitu kegiatan menulis ulasan buku yang telah dibaca. Ulasan ditulis pada kertas berbentuk apel, dibacakan di depan kelas, lalu ditempelkan pada pohon literasi di perpustakaan. Kegiatan ini terbukti meningkatkan kemampuan memahami bacaan serta kepercayaan diri siswa dalam berbicara di hadapan publik.
Transformasi Digital Melalui Sistem INLISLite
Selain penguatan budaya literasi, peserta magang juga berperan dalam upaya digitalisasi perpustakaan melalui penerapan INLISLite. Sistem ini membantu proses pendataan buku secara elektronik, sehingga koleksi perpustakaan dapat dikelola secara rapi dan mudah diakses.
Melalui pelatihan singkat dan praktik langsung, peserta magang membantu proses input data koleksi ke dalam sistem digital, serta mendukung guru dan pustakawan dalam memahami operasional INLISLite. Hasilnya, kegiatan peminjaman, pengembalian, dan pelacakan buku menjadi lebih efisien.
Dampak Positif Program Magang
Pelaksanaan program magang ini memberikan manfaat yang luas. Bagi siswa, minat baca tumbuh seiring dengan kegiatan literasi yang interaktif. Perpustakaan menjadi lebih tertata dengan sistem digital yang memudahkan akses informasi. Sementara itu, peserta magang memperoleh pengalaman kerja nyata dalam dunia pendidikan dan manajemen perpustakaan berbasis teknologi.
Mendorong Literasi Berbasis Teknologi di Sekolah
Melalui program ini, SDN Gubeng 1/204 menunjukkan kesiapan dalam menghadapi tantangan pendidikan era digital. Ke depan, perpustakaan sekolah tidak hanya menjadi tempat menyimpan buku, melainkan pusat pembelajaran aktif yang mengintegrasikan teknologi dan literasi secara berkelanjutan.
[BACA JUGA: Cara Mahasiswa Tetap Eksis dan Berprestasi di Berbagai Bidang]
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah lain dalam menciptakan perpustakaan yang inovatif, inklusif, dan berorientasi pada masa depan.
***
Penulis: Sasikirana Zharani Apriola & Fairuz Zahidah
Editor: Fatikah Rachmadianty