Menangani Batu Kandung Kemih pada Kura-kura Sulcata

Magang Mandiri D3 Paramedik Veteriner: Menangani Batu Kandung Kemih pada Kura-kura Sulcata_Dokumen Istimewa

VOKASI NEWS – Menangani Batu Kandung Kemih (Bladder Stone) pada Kura-kura Sulcata (Centrochelys Sulcata) di DRD Veterinary Animal Clinic.

Magang mandiri merupakan salah satu kegiatan wajib akhir semester bagi mahasiswa Program Studi D3 Paramedik Veteriner Universitas Airlangga. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan serta memberikan pengalaman kerja yang relevan di dunia profesi. Salah satu tempat magang yang memberikan banyak pengetahuan dalam bidang kesehatan hewan adalah DRD Veterinary Animal Clinic Surabaya. Klinik ini terletak di Jl. Dukuh Kupang I No. 69, Dukuh Kupang, Kec. Dukuhpakis, Kota Surabaya.

DRD Veterinary Animal Clinic tidak hanya melayani hewan kecil seperti anjing dan kucing, tetapi juga menangani hewan eksotik seperti kura-kura, sugar glider, ular, dan lainnya. Pengalaman magang di klinik ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan keterampilan teknis. Pemahaman mengenai praktik paramedik, termasuk dalam menangani kasus medis kompleks seperti batu kandung kemih (bladder stone) pada kura-kura Sulcata (Centrochelys sulcata).

Identifikasi Bladder Stone

Bladder Stone merupakan massa atau endapan polikristalin yang terbentuk dan mengeras di dalam kandung kemih. Kondisi ini umum ditemukan pada berbagai jenis reptil seperti kadal, kura-kura (chelonians), ular, serta pada amfibi. Batu ini terbentuk dari asam urat dan mineral seperti kalium, natrium, dan kalsium. Penyebab utama dari bladder stone sendiri masih belum diketahui. Namun, salah satu penyebabnya adalah akumulasi asam urat akibat kurangnya asupan air, yang menyebabkan dehidrasi, terutama pada kura-kura (Reavill & Schmidt, 2010). Pola makan yang tidak seimbang juga dapat memicu terbentuknya Bladder Stone pada kura-kura Sulcata.  Kura-kura Sulcata dikenal sebagai salah satu spesies kura-kura darat yang cukup rentan terhadap kondisi ini. 

[BACA JUGA: Peran Sterilisasi terhadap Kesehatan Reproduksi dan Perilaku Anjing]

Penanganan Kasus Bladder Stone pada Kura-kura Sulcata

Hal pertama yang dilakukan ketika memeriksa adanya batu kandung kemih (bladder stone). Dengan cara mempalpasi pada bagian kloaka kura-kura, kemudian dengan pemeriksaan penunjang yaitu X-ray. Teknik Transplastron coeliotomy merupakan salah satu teknik yang umum dilakukan untuk penanganan batu kandung kemih (bladder stone) karena dapat mengakses langsung pada kandung kemih maupun vesica urinaria. Teknik ini dilakukan dengan cara membedah plastron dari kura-kura untuk mengangkat atau mengelurkan massa bladder stone dari kandung kemih kura-kura. Penanganan ini dilakukan ketika letak massa batu berada di area abdomen dan tidak dapat dikeluarkan tanpa operasi, tetapi bila letak massa batu berada di area kloaka dapat dilakukan penanganan langsung dari kloaka kura-kura.

Setelah penanganan pada kura-kura, pasca operasi dilakukan dengan pemberian obat antibiotik, antiinflamasi, bisa juga multi vitamin untuk mendukung proses pemulihan kura-kura. Selain itu, pemberian pakan yang teratur berupa campuran jenis sayuran dan pelet untuk merangsang nafsu makan kura – kura. Namun, masih menjaga keseimbangan nutrsi dari pakan tersebut. Kura – kura dapat dipulangkan dan dirawat langsung oleh pemilik hewan, dapat juga dilakukan perawatan di klinik sesuai kemauan dari pemilik hewan. Perawatan yang dilakukan di klinik tidak berlangsung lama, karena pertumbuhan plastron bisa mencapai kurang lebihnya 8 bulan. Setelah itu kontrol pasien ke klinik dapat dilakukan setelah 3 bulan operasi untuk memantau pertumbuhan dari plastron kura-kura.

***

Penulis: Rr. Syifa Suma Faddhilah

Editor: Habibah Khaliyah