VOKASI NEWS – Peran musik dalam menurunkan kecemasan pasien di RSUP Dr. Sardjito, hasil penelitian Mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR.
Tantangan Kecemasan Pasien dalam Prosedur Kedokteran Nuklir
Dalam dekade terakhir, teknologi kedokteran, khususnya dalam pencitraan medis, telah mengalami perkembangan pesat. Salah satu inovasi yang menonjol adalah kedokteran nuklir, yang memanfaatkan senyawa radioaktif untuk mendiagnosis dan merawat berbagai penyakit, terutama kanker. Dengan memasukkan senyawa radioaktif ke dalam tubuh pasien, dokter dapat melihat fungsi organ dan mendeteksi tumor menggunakan alat canggih seperti Gamma kamera, SPECT, dan PET. Kedokteran nuklir sangat berperan dalam diagnosis dan pengobatan, termasuk dalam pemeriksaan sidik tulang yang paling umum, yang membantu mengidentifikasi masalah dalam metabolisme tulang (Rosilawati et al., 2017).
Meskipun memiliki banyak manfaat, prosedur kedokteran nuklir sering menimbulkan kecemasan pada pasien. Rasa takut terhadap prosedur, kekhawatiran tentang radiasi, dan ketidakpastian hasil pemeriksaan dapat membuat pasien merasa gelisah dan tidak nyaman. Di RSUP Dr. Sardjito, misalnya, banyak pasien, terutama yang baru pertama kali menjalani pemeriksaan, merasakan kecemasan yang berbeda-beda. Untuk mengatasi masalah ini, metode seperti penggunaan musik sebagai terapi mulai diperkenalkan. Musik telah terbukti memiliki efek menenangkan dan mendukung kesehatan mental pasien (Dwi Yusli et al., 2019).
Pengalaman Pasien dalam Menghadapi Prosedur Medis Baru
Kecemasan adalah perasaan yang sulit ditentukan penyebabnya, terutama saat menghadapi hal baru. Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, banyak pasien merasa cemas, terutama mereka yang menjalani pemeriksaan kedokteran nuklir untuk pertama kalinya. Pasien yang tidak terjadwal sering kali tidak melakukan persiapan sebelumnya, yang membuat mereka lebih cemas karena tidak tahu apa yang akan terjadi. Penelitian menunjukkan bahwa kurangnya informasi dapat menyebabkan kecemasan, terutama pada pasien kanker payudara. Dengan adanya terapi musik, diharapkan pasien bisa merasa lebih nyaman dan mengurangi rasa cemas selama pemeriksaan (Domènech et al., 2015)
Banyak pasien, baik pasien dengan pemberian terapi musik maupun yang tidak diberi terapi musik, merasakan kecemasan yang dapat diukur. Sebelum menjalani pemeriksaan, sebagian besar pasien merasa dalam kategori kecemasan sedang, yang mencerminkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang cukup besar. Rasa cemas ini muncul karena mereka akan menghadapi prosedur medis yang baru. Setelah pemeriksaan, pasien yang tidak diberi terapi musik menunjukkan sedikit penurunan kecemasan, dengan kategori ringan, tetapi tetap cemas dengan apa yang dirasakan selama proses pemeriksaan. Di sisi lain, pasien dengan pemberian terapi musik mengalami penurunan kecemasan yang lebih signifikan, dengan kategori tidak cemas, karena dengan pemberian terapi musik pasien merasa lebih nyaman selama prosedur pemeriksaan berlangsung.
Keterkaitan Antara Kecemasan, Denyut Nadi, dan Kenyamanan Pasien
Kecemasan sering muncul saat seseorang mengalami stres, ditandai oleh ketegangan dan detak jantung yang meningkat. Menurut Kurniawan et al. (2019), mengungkapkan bahwa metode Selected Individual Music Therapy (SeLIMuT) dapat membantu menurunkan tekanan darah dan denyut nadi pasien kanker, sehingga meningkatkan kenyamanan. Secara keseluruhan, studi ini menyimpulkan bahwa pemberian musik melalui metode SeLIMuT efektif dalam mengurangi kecemasan pasien sebelum dan sesudah pemeriksaan kedokteran nuklir.
Banyak pasien merasakan kecemasan yang dapat terlihat dari denyut nadi mereka. Sebelum menjalani pemeriksaan, pasien merasa cemas, yang mencerminkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran mengenai prosedur yang akan dilakukan. Rasa cemas ini sering muncul karena kurangnya informasi dan pengalaman sebelumnya. Setelah pemeriksaan, pasien yang tidak diberikan terapi musik hanya sedikit merasakan penurunan denyut nadi, sementara pasien yang mendapatkan terapi musik Selected Individual Music Therapy (SeLIMuT) menunjukkan perubahan yang jelas, dengan banyak di antaranya beralih ke kategori tidak cemas.
Peran Musik sebagai Solusi Menurunkan Kecemasan Pasien
Berdasarkan kajian yang dilakukan, tingkat kecemasan pasien dapat diukur sebelum dan setelah pemeriksaan. Sebagian besar pasien menunjukkan tingkat kecemasan yang tinggi sebelum prosedur. Sering kali disebabkan oleh ketidakpastian mengenai apa yang akan terjadi selama pemeriksaan. Namun, setelah menjalani pemeriksaan, pasien yang mendapatkan terapi musik mengalami penurunan kecemasan yang signifikan. Pasien merasa lebih nyaman dengan kategori tidak cemas setelah prosedur. Ini menunjukkan bahwa terapi musik tidak hanya membuat pasien merasa tenang, tetapi juga dapat memberikan dampak positif pada pengalaman mereka secara keseluruhan.
BACA JUGA: KNV 2024, Kolaborasi 3 Bidang Soroti Potensi Kecerdasan Buatan Era Digital
Temuan ini menegaskan bahwa terapi musik dapat menjadi metode yang efektif untuk membantu pasien mengatasi rasa cemas selama pemeriksaan kedokteran nuklir. Dengan menciptakan suasana yang lebih santai, peran musik dapat meningkatkan kenyamanan pasien dan membuat pasien lebih siap menghadapi prosedur medis (Darki et al., 2022). Dengan demikian, rumah sakit dan penyedia layanan kesehatan disarankan untuk mempertimbangkan penggunaan terapi musik sebagai solusi untuk mengurangi kecemasan pasien. Ini tidak hanya dapat memperbaiki pengalaman pasien, tetapi juga mendukung kesehatan mental mereka selama proses perawatan.
***
Penulis : Nafa Nurmaliana
Dosen Pembimbing : Berliana Devianti Putri & Mas Winarto
Program Studi : D4 Teknologi Radiologi Pencitraan
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR