VOKASI NEWS – Dehidrasi menjadi ancaman serius bagi pekerja yang terpapar panas ekstrem dan dapat mempengaruhi kesehatan serta produktivitas secara signifikan.
International Labour Organization (ILO) menyatakan bahwa terdapat jutaan pekerja sektor pertanian, konstruksi, pertambangan dan manufaktur yang tersebar di seluruh dunia terpapar oleh panas ekstrem. Jika terjadi secara signifikan, hal tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi pada pekerja. Dehidrasi merupakan kondisi dimana cairan dalam tubuh keluar lebih banyak daripada cairan yang masuk.
Dehidrasi merupakan kondisi secara patologis dimana tubuh kehilangan cairan dan elektrolit secara signifikan akibat tidak memadainya asupan cairan ke dalam tubuh. Secara umum, dehidrasi diklasifikasikan menjadi 3 tingkatan, yakni dehidrasi ringan, dehidrasi sedang, dan dehidrasi berat. Bagaimana untuk mengetahui tingkatan dehidrasi? Dehidrasi dan tingkatannya dapat diukur dan diketahui melalui metode pengukuran sederhana secara mandiri. Contohnya yakni PURI atau Periksa Urin Sendiri. PURI merupakan metode pengukuran dehidrasi secara mandiri dengan membandingkan warna urin dengan skala warna urin untuk pengukuran dehidrasi.
Penyebab Terjadinya Dehidrasi pada Tubuh
Dehidrasi yang terjadi pada pekerja dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:
- Usia
Bertambahnya usia akan diiringi dengan adanya perubahan ginjal baik secara struktural maupun secara fungsional sehingga dapat mempengaruhi homeostasis air, yakni kemampuan tubuh untuk beradaptasi dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh terhadap perubahan lingkungan sekitar. Hal tersebut dapat meningkatkan potensi terjadinya dehidrasi pada pekerja.
- Masa Kerja
Pekerja dengan masa kerja yang cukup lama memungkinkan untuk mengalami kelelahan yang terakumulasi tanpa disadari baik secara fisik maupun mental sehingga dapat menurunkan kesadaran pekerja akan kebutuhan cairannya dan mengurangi kemampuan tubuh untuk mengatur cairan secara efektif.
- Jumlah Konsumsi Cairan
Jumlah konsumsi cairan yang disarankan bagi tenaga kerja adalah minimal 2,8 liter/hari. Cairan yang baik dikonsumsi adalah air putih. Minuman yang bersifat diuretik seperti kopi, teh, dan alkohol tidak disarankan terlalu banyak dikonsumsi karena dapat meningkatkan sekresi cairan dan elektrolit tubuh melalui urin.
- Beban Kerja
Beban kerja baik secara fisik maupun mental dapat mempengaruhi terjadinya dehidrasi. Beban kerja fisik yang tinggi dapat menyebabkan pengeluaran keringat yang tinggi dan apabila tidak diimbangi dengan konsumsi cairan yang cukup dapat berpotensi menyebabkan dehidrasi pada pekerja. Sedangkan beban kerja mental yang tinggi dapat menyebabkan stress pada pekerja. Hormon stress yang disebut dengan kortisol dapat mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit pada tubuh sehingga berdampak pada peningkatan risiko dehidrasi.
Apa Dampak dari Kekurangan Cairan?
Kejadian dehidrasi yang berulang dapat meningkatkan risiko gangguan pada ginjal akibat adanya peningkatan saturasi urin saat seseorang mengalami dehidrasi. Saturasi urin yang tinggi menjadi faktor terjadinya pengkristalan urin dalam tubuh sehingga secara terus menerus akan membentuk batu pada ginjal. Selain itu, dehidrasi dapat menyebabkan gangguan kognitif pada pekerja sehingga dapat berdampak pada aktivitas sehari-hari. Contohnya seperti kesulitan berpikir, kesulitan dalam mengambil keputusan, sulit berkonsentrasi dan memecahkan masalah.
BACA JUGA: Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Hidup pada Lansia Hipertensi di Puskesmas Kebomas
Cara Mencegah Terjadinya Dehidrasi pada Pekerja
- Memenuhi Kebutuhan Cairan
Pekerja memenuhi kebutuhan cairan hariannya yakni minimal 2,8 liter/hari dengan mengkonsumsi cairan yang disarankan yakni air putih. Disarankan untuk seminimal mungkin mengkonsumsi cairan yang bersifat diuretik seperti kopi, teh, dan alkohol.
- Memenuhi Fasilitas Air Minum
Tempat kerja dapat mendesain fasilitas air minum di tempat kerja menjadi lebih mudah dilihat dan diakses oleh tenaga kerja.
- Sosialisasi Kesehatan
Tempat kerja dapat melakukan sosialisasi kesehatan mengenai dehidrasi, penyebab, dampak, dan cara mencegah dehidrasi di tempat kerja untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pekerja mengenai dehidrasi.
***
Penulis: Amilatus Sholihah
Editor: Puspa Anggun Pertiwi