VOKASI NEWS – Mengatasi PCOS dengan Akupuntur, sebuah hasil uji coba Mahasiswa Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (UNAIR).
Apa Itu Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)?
Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah gangguan hormon yang umum terjadi pada wanita usia reproduksi, mempengaruhi 5-10% wanita premenopause (Suri, 2016). PCOS dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi, infertilitas, hingga masalah metabolisme seperti resistensi insulin dan obesitas.
Penyebab dan Faktor Risiko PCOS
PCOS terjadi akibat ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan gangguan ovulasi. Beberapa faktor risiko meliputi:
- Genetik: Riwayat keluarga dengan PCOS meningkatkan kemungkinan terkena kondisi ini.
- Resistensi Insulin: PCOS sering dikaitkan dengan peningkatan kadar insulin dalam tubuh.
- Peradangan Kronis: Studi menunjukkan adanya hubungan antara peradangan rendah tingkat dengan perkembangan PCOS.
Gejala Umum PCOS
Wanita dengan PCOS mungkin mengalami satu atau lebih gejala berikut:
- Siklus Menstruasi Tidak Teratur: Oligomenore (jarang menstruasi) atau amenore (tidak menstruasi sama sekali).
- Hiperandrogenisme: Pertumbuhan rambut berlebih (hirsutisme), jerawat parah, dan kebotakan pola pria.
- Kenaikan Berat Badan: Kesulitan menurunkan berat badan atau penumpukan lemak di area perut.
- Kista Ovarium: Munculnya kista kecil pada ovarium yang dapat terdeteksi melalui USG.
- Gangguan Metabolisme: Risiko diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol abnormal.
Pengobatan PCOS: Konvensional vs. Tradisional
PCOS dapat dikelola melalui berbagai pendekatan, baik konvensional maupun tradisional:
- Terapi Konvensional: Perubahan gaya hidup (diet dan olahraga), obat-obatan hormonal, serta operasi jika diperlukan.
- Terapi Tradisional: Akupunktur dan scalpuncture dapat membantu mengatur keseimbangan hormon, meningkatkan ovulasi, dan memperbaiki siklus haid.
Penelitian: Efektivitas Akupunktur dan Scalpuncture untuk PCOS
Sebuah penelitian eksperimental dilakukan selama 4 minggu dengan 20 wanita penderita PCOS, dibagi menjadi kelompok perlakuan (diberi terapi akupunktur dan scalpuncture) serta kelompok kontrol (tanpa terapi). Hasil penelitian menunjukkan:
- Rata-rata pretest: 0.85 ± 7.12
- Rata-rata posttest: 0.54 ± 8.09
- Paired t-test menunjukkan p-value 0,001, yang berarti terapi ini efektif dalam meningkatkan ovulasi dan memperbaiki siklus menstruasi.
- Independent sample t-test menunjukkan nilai Sig <0,004, yang mengindikasikan perbedaan signifikan antara kelompok perlakuan dan kontrol.
Kesimpulan
Pemberian terapi kombinasi akupunktur dan scalpuncture terbukti efektif dalam meningkatkan ovulasi dan memperbaiki siklus haid pada penderita PCOS. Jika Anda mengalami gejala PCOS, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
[BACA JUGA: Insan Kampus Berkontribusi untuk Negeri: Dialog Inspiratif Dekan Vokasi UNAIR di Radio Suara Muslim]
***
Penulis : Alwasiannis Isma
Pembimbing : Ario Imandiri dan Dwi Setiani Sumardiko.
Program Studi : D4 Pengobat Tradisional
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR