VOKASI NEWS – Mengatasi penyempitan space dengan restorasi fixed-fixed bridge metal-keramik, hasil uji coba Mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR.
Kehilangan gigi yang tidak segera ditangani tidak hanya berdampak pada estetika, tetapi juga dapat menyebabkan pergeseran gigi yang tersisa, menciptakan masalah yang lebih serius seperti penyempitan space pada lengkung gigi. Space terjadi ketika gigi-gigi yang tersisa bergerak untuk mengisi celah kosong akibat hilangnya gigi, yang dikenal sebagai mesial drifting. Salah satu solusi yang efektif untuk menangani kasus ini adalah restorasi Fixed-Fixed Bridge berbahan metal-keramik.
Penyebab dan Dampak Penyempitan Ruang
Penyempitan ruang biasanya terjadi pada gigi posterior, di mana kehilangan gigi sering diabaikan dalam waktu lama. Gigi-gigi yang tersisa, alih-alih tetap pada posisinya, akan bergeser ke arah ruang kosong. Kasus kehilangan gigi 45, 46 yang tidak segera ditangani, menyebabkan gigi 47 bergeser ke arah mesial, sehingga ruang yang tersisa menjadi sempit dan sulit untuk ditangani tanpa prosedur khusus. Akibat dari penyempitan ini, pasien tidak hanya kehilangan estetika yang simetris, tetapi juga mengalami gangguan pada fungsi pengunyahan karena oklusi yang tidak ideal. Mesial drifting yaitu pergerakan gigi ke arah mesial yang umum terjadi pada kasus kehilangan gigi. Pergeseran ini dapat menyebabkan susunan gigi menjadi tidak rata, sehingga menambah kompleksitas dalam merancang dan membuat restorasi gigi tiruan. Jika dibiarkan tanpa intervensi klinis yang cepat, penyempitan ruang ini akan semakin menyulitkan penempatan gigi tiruan yang tepat, mempengaruhi estetika dan fungsi pengunyahan.
Restorasi Fixed-Fixed Bridge Metal-Keramik sebagai Solusi

Restorasi Fixed-Fixed Bridge adalah salah satu solusi terbaik untuk mengatasi masalah penyempitan ruang akibat kehilangan gigi. Adapun restorasi ini bersifat permanen dan menggunakan dua gigi penyangga (retainer) yang dihubungkan oleh sebuah pontik (gigi pengganti) di antara ruang yang tersisa. Bahan metal-keramik dipilih karena kombinasi kekuatan logam dan tampilan estetika keramik yang menyerupai gigi asli. Pada kasus penyempitan space dengan kehilangan gigi 45 dan 46, proses pembuatan restorasi membutuhkan modifikasi khusus untuk menyesuaikan dengan ruang yang semakin sempit. Gigi 44 dan 47 berfungsi sebagai gigi retainer, dengan pontik yang dirancang untuk menggantikan gigi yang hilang, sambil menyesuaikan dengan perubahan ruang yang ada.
Proses Pembuatan Restorasi Fixed-Fixed Bridge pada Kasus Penyempitan Ruang
Setelah menerima model gigi dari dokter gigi, langkah pertama adalah Evaluasi kondisi penyempitan space yang terjadi. Pembersihan dan pemeriksaan model dilakukan untuk memastikan tidak ada kontaminasi yang dapat mempengaruhi desain restorasi. Wax-Up
pada kasus penyempitan space memerlukan modifikasi, terutama pada gigi 46 yang berfungsi sebagai pontik. Pontik dibuat lebih ramping dengan modifikasi ridge lap, serta dengan memperkecil bagian proksimal agar pas dengan space yang terbatas. Modifikasi ini penting untuk menghindari gesekan berlebihan dan memastikan restorasi tidak mengganggu oklusi gigi lainnya. Proses casting dilakukan untuk mencetak koping metal Ni-Cr yang digunakan sebagai dasar restorasi. Tahap degassing membantu menghilangkan gas yang terperangkap dalam logam, sehingga tidak terjadi prosesi dengan oksida berlebihan.
Aplikasi Opaque dan keramik, diilakukan aplikasi opaque untuk menutupi logam dan memberi dasar bagi lapisan keramik. Pengaplikasian keramik dilakukan secara bertahap, dimulai dengan lapisan dasar hingga membentuk anatomi gigi yang menyerupai gigi asli, tetapi tetap memperhatikan modifikasi yang ada. Setelah semua proses selesai, restorasi dilakukan fitting untuk memastikan bahwa pontik dan retainer sesuai dengan kasus penyempitan space yang ada. Oklusi diperiksa secara teliti untuk memastikan restorasi tidak mengganggu gigitan pasien, serta mencegah komplikasi lain seperti pergeseran gigi lebih lanjut atau tekanan berlebih pada gigi penyangga.
Tantangan dalam Kasus Penyempitan Ruang
Kasus penyempitan space pada gigi menuntut perhatian khusus, terutama dalam desain dan pembuatan restorasi. Modifikasi bentuk pontik dan penyesuaian oklusi merupakan tantangan utama. Jika restorasi tidak dibuat dengan hati-hati, gigi yang tersisa bisa mengalami lebih banyak pergeseran. Selain itu, ruang yang sudah sempit bisa menjadi semakin sulit untuk dipulihkan. Mesial drifting yang menyebabkan penyempitan space juga meningkatkan risiko maloklusi (gigitan yang tidak rata), yang dapat mempengaruhi kemampuan pasien untuk mengunyah dengan benar. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa restorasi tidak hanya estetis tetapi juga fungsional dan stabil dalam jangka panjang.
BACA JUGA: KNV 2024, Kolaborasi 3 Bidang Soroti Potensi Kecerdasan Buatan Era Digital
Restorasi Fixed-Fixed Bridge Metal-Keramik merupakan solusi yang dianggap efektif untuk mengatasi kasus penyempitan space akibat kehilangan gigi. Dengan modifikasi yang tepat pada pontik dan penyesuaian oklusi, restorasi ini tidak hanya mengembalikan fungsi pengunyahan tetapi juga menjaga estetika gigi.
***
Penulis : Farrah Soraya
Pembimbing : Eny Inayati dan Sri Wahjuni
Program Studi : D-III Teknik Gigi
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR