Vokasi News – Setelah mengenyam pendidikan wajib selama 12 tahun, terdapat beberapa jenjang pendidikan tinggi selanjutnya yang dapat ditempuh yakni diploma, sarjana, magister, serta doktor. Hal ini merupakan sebuah mimpi bagi sebagian banyak orang. Untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, tentu dibutuhkan rencana yang matang dan usaha yang besar.
Berbekal ilmu mengenai seluk beluk pendidikan tinggi dari alumnus D3 Bahasa Inggris sekaligus mahasiswa aktif Asia University, Himpunan Mahasiswa (HIMA) D3 Bahasa Inggris Universitas Airlangga menggelar webinar “English Business Relation†pada Selasa (13/7/2021). Muhammad Rizal Zulmi, A.MD. LI., B.A. selaku pembicara di webinar yang bertema “Engage into a Next Level†ini juga membagikan cerita bagaimana Ia menempuh pendidikan jenjang alih jenisnya di negeri seberang.
Rizal memulai dengan memberikan beberapa pandangan mengenai pendidikan tinggi. Dari sudut pandangnya, melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya dapat memberikan manfaat-manfaat baik guna mengembangkan diri.
“Manfaatnya yaitu memperluas pengetahuan, keterampilan, dan metode baru sehingga menjadi seseorang yang ahli. Kita juga akan mendapatkan pengakuan dan kredibilitas akan kemampuan kita. Tentunya, ini (melanjutkan pendidikan tinggi) membawa kita kepada peluang yang lebih luas di dunia kerja dan menjadi kepuasan sendiri,†ujar Rizal.
Setelah menempuh studi D3 selama 3 tahun, Rizal mengikuti program Dual Degree selama 1 tahun di Asia University. Program yang Ia ikuti ini dinilai efektif waktu karena program alih jenis pada umumnya memiliki durasi selama 2 tahun sedangkan program ini hanya memerlukan 1 tahun.
Untuk menempuh program Dual Degree, Rizal membocorkan jika terdapat banyak hal yang harus dipersiapkan. Tak hanya itu, ada tahapan-tahapan tertentu yang harus ditempuh guna dapat melanjutkan pendidikan tinggi ini.
“Yang pertama, lakukan konsultasi dengan dosen dan orang tua. Lalu, cermati persyaratan dan siapkan hal-hal yang akan diperlukan seperti pilihan rencana studi. Tak lupa, akomodasi selama studi di luar negeri menjadi hal penting mengingat kita akan jauh dari keluarga,†tutur Rizal, “dan pelajari juga life skill sehingga nanti dapat beradaptasi dengan cepat.â€
Rizal juga membagikan beberapa fakta kecut dari pengalaman studinya seperti riset yang mengkonsumsi banyak waktu sehingga kebiasaan makannya menjadi tidak teratur. Tak hanya itu, ada episode tak mengenakkan yang sempat mengganggu kesehatan mentalnya.
“Tapi tenang, hal-hal tersebut dapat saya diatasi dengan tetap berpegang teguh dengan pendirian dan selalu mengingat Tuhan di mana pun saya berada,†pungkas Rizal.
Penulis: Jasmine Khairunisa