Mengenal Jenis dan Ciri Luka pada Anjing

Mengenal Jenis dan Ciri Luka pada Anjing_Google

VOKASI NEWS – Mengenal jenis dan ciri luka pada anjing penting bagi pemilik hewan peliharaan juga tenaga medis veteriner.

Luka pada anjing merupakan kondisi umum yang sering dijumpai oleh pemilik hewan peliharaan maupun tenaga medis veteriner. Jenisnya sangat bervariasi, mulai dari luka terbuka hingga luka tertutup, dengan penyebab yang beragam seperti gigitan, trauma, maupun cedera akibat benda tajam. Penanganan yang cepat dan tepat sangat krusial untuk mencegah infeksi serta mempercepat proses penyembuhan

Luka Terbuka 

Luka terbuka merupakan jenis cedera yang terjadi ketika kulit atau membran mukosa mengalami robekan, membuat jaringan di bawahnya tampak jelas. Jenis luka ini memiliki risiko tinggi terhadap infeksi, terutama jika terpapar lingkungan terbuka atau organisme patogen. Kondisi tersebut menuntut penanganan cepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Beberapa jenis luka terbuka pada anjing di antaranya:

  1. Luka Abrasi, merupakan jenis luka yang disebabkan  oleh gesekan, dan ditandai dengan lapisan luar kulit tergores.
  2. Luka Lacerasi, luka ini merupakan luka yang lebih dalam dan tidak teratur, seringnya disebabkan oleh benda tajam.
  3. Luka Puncture, yang merupakan kecil yang diakibatkan oleh benda tajam yang menusuk kulit, sering kali memiliki risiko tinggi untuk terjadinya infeksi.
  4. Luka Gigitan, yaitu luka yang disebabkan oleh gigitan hewan lain, yang dapat merusak kulit dan jaringan di bawahnya.

Ciri-ciri dari luka terbuka yaitu : 

  • Terlihat jelas dengan jaringan yang terpapar.
  • Mengeluarkan darah atau cairan lain (nanah).
  • Beresiko tinggi untuk infeksi.

Tanpa penanganan yang memadai, luka terbuka dapat berkembang menjadi kondisi serius seperti infeksi sistemik atau infestasi larva (myiasis), sehingga diperlukan perawatan medis veteriner sesegera mungkin.

Luka Tertutup

Berbeda dengan luka terbuka, luka tertutup terjadi ketika permukaan kulit tampak utuh, namun jaringan di dalamnya mengalami kerusakan. Luka jenis ini sering kali sulit dikenali secara visual dan dapat menyebabkan gangguan lebih lanjut jika tidak segera diperiksa.

Jenis-jenis luka tertutup yang umum terjadi pada anjing meliputi:

  1. Memar (Hematoma) yang terjadi ketika pembuluh darah di bawah kulit pecah, menyebabkan darah mengumpul dan membentuk bercak berwarna ungu atau biru.
  2. Luka Kontusi yang merupakan luka disebabkan oleh benturan atau tekanan, dengan jaringan di bawah kulit mengalami kerusakan tanpa merobek kulit.
  3. Luka Strain atau Sprain merupakan cedera pada otot yang diakibatkan oleh peregangan berlebihan dan dapat menyebabkan rasa sakit serta pembengkakan.

Tanda-tanda luka tertutup meliputi:

  • Tidak adanya kerusakan pada kulit yang terlihat.
  • Pembengkakan, memar, atau perubahan warna di area tubuh.
  • Rasa nyeri saat disentuh atau saat anjing bergerak.

Meskipun risiko infeksinya lebih rendah dibandingkan luka terbuka, luka tertutup tetap memerlukan perhatian medis. Dalam beberapa kasus, luka ini bisa menjadi indikasi adanya fraktur, perdarahan internal, atau kerusakan jaringan serius lainnya yang memerlukan diagnosis dan penanganan profesional.

[BACA JUGA: Peran Sterilisasi terhadap Kesehatan Reproduksi dan Perilaku Anjing]

***

Penulis: Febiati Amanda Armadani – D4 Teknologi Veteriner

Editor: Habibah Khaliyah