Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39
Mengenal Lawang Seketeng: Kampung Bersejarah di Surabaya

Mengenal Lawang Seketeng: Kampung Bersejarah di Kota Surabaya


Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

VOKASI NEWS – Mengenal Lawang Seketeng sebagai kampung bersejarah yang ada di Kota Surabaya.

Kota Surabaya sering dijuluki dengan kota Pahlawan, julukan tersebut dilandasi oleh adanya serangkaian peristiwa yang terjadi terjadi pada 10 November 1945. Peristiwa tersebut menjadi tonggak dan menentukan keberlangsungan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.

Kota Surabaya menjadi salah satu kota yang masih menyimpan banyak nilai-nilai historis. Hal ini dibuktikan dengan adanya bangunana-bangunan tua pada zaman penjajahan yang sampai sekarang masih berdiri kokoh. Serta, adanya kampung-kampung tua yang menjadi saksi bisu perjalanan Kemerdekaan Bnagsa Indonesia, salah satunya yaitu Kampung Lawang Seketeng.

Sejarah Kampung Lawang Seketeng

Kampung Lawang Seketeng merupakan salah satu kampung tertua yang berada di pusat kota Surabaya. Adapun kampung ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit Kuno, sekitar tahun 1893. Namun warga sekitar menetapkan hari jadi Kampung Lawang Seketeng pada tanggal 10 November 1945. Hal ini dikarenakan Kampung Lawang Seketeng memiliki peran penting dalam pertempuran 10 November 1945.

Kampung Lawang Seketeng berada di Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya. Kampung ini diduga menjadi perkampungan pertama yang didirikan dikawasan Peneleh Surabaya. Peneleh merupakan kawasan strategis yang berada di pusat Kota Surabaya, dan juga berdekatan dengan pusat pemerintahan kota, sehingga diperlukan pembangunan pemukiman penduduk yang berdekatan dengan aktivitas kota, hal tersebut diyakini menjadi salah satu latar belakang pendirian Kampung Lawang Seketeng.

Menurut sejarah lisan kampung ini didirikan dan diberi nama menjadi Kampung Lawang Seketeng oleh beberapa sesepuh yang diantaranya yaitu Mbah Panjang dan Mbah Pitono. Kampung Lawang Seketeng masuk dalam wilayah RT 77/RW 16, dan terbagi menjadi 6 gang. Adapun batas dari Kampung Lawang Seketeng yaitu sebelah utara berbatasan dengan Kampung Jagalan, sebelah timur berbatasan Kampung Grogol, sebelah selatan berbatasan dengan Kampung Pandean, dan disebelah barat berbatasan dengan Kawasan Kalimas.

Bangunan-Bangunan Peninggalan Bersejarah Yang Berada Di Kampung Lawang Seketeng

Kampung Lawang Seketeng banyak menyimpan riwayat sejarah perjuangan bangsa Indonesia, dalam kampung ini banyak menyisahkan bangunan peninggalan yang erat hubungannya dengan peristiwa sejarah mulai dari zaman Majapahit kuno hingga zaman pemerintahan Belanda. Hal ini dibuktikan dengan adanya pipa saluran air yang terbuat dari tanah liat yang dibakar (greisbuis) yang dibangun pada masa Pemerintahan Belanda sebagai bentuk program perbaikan kampung di Surabaya.

Selain itu, tedapat Langgar Dukur Kayu yang sudah ada sejak tahun 1893. Langgar Dukur Kayu merupakan bangunan bersejarah khas kampung berlantai dua dengan arsitektur sederhana. Langgar ini terletak di Kampung Lawang Seketeng tepatnya di gang IV (Gang Ponten). Didalam Langgar ini juga bayak ditemukan benda-benda kuno seperti Al-Qu’an kuno dan jadwal sholat kuno. Langgar Dukur Kayu diduga sebagai tempat mengaji bapak Ir. Soekarno dan Bung Tomo semasa kecil. Dengan adanya hal tersebut, pada tanggal 28 Agustus tahun 2019 Langgar Dukur Kayu diresmikan menjadi Bangunan Cagar Budaya.

Bangunan-bangunan bersejarah lainnya juga dapat kita temui didalam Kampung Lawang Seketeng, seperti Rumah Kayu, dan juga ada makam tokoh yang berpengaruh dimasa lalu, Makam Mbah Pitono. Adanya bangunan-bangunan peninggalan bersejarah menjadikan pengunjung berwisata sekaligus belajar sejarah.

Kampung Lawang Seketeng sebagai Kampung Wisata

Tidak hanya menyisahkan peninggalan-peninggalan bersejarah, Kampung Lawang Seketeng juga berperan penting bagi Ir.Soekarno dan Bung Tomo, sebab pada masa penjajahan Kampung Lawang Seketeng digunakan Bapak Ir.Soekrano dan para pahlawan lainya sebagai tempat persembunyian serta tempat penyusunan strategi dalam membalas serangan tantara penjajah.

BACA JUGA: KNV 2024, Kolaborasi 3 Bidang Soroti Potensi Kecerdasan Buatan Era Digital

Dengan adanya hal tersebut, pada tanggal 11 November 2019 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kota Surabaya Ibu Antiek Sugiharti Meresmikan Kampung Lawang Seketeng menjadi kampung wisata bersejarah (Historical Heritage).Kampung Lawang Seketeng dapat diakses seluruh masyarakat luas. Kampung ini buka setiap hari Senin – Minggu mulai pukul 09.00 – 17.00 WIB.

***

Penulis : Putri Marcella Aditya

Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR