Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39
Mengenal Metode Intermittent Fasting Guna Menurunkan Berat Badan Berlebih - Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

Mengenal Metode Intermittent Fasting Guna Menurunkan Berat Badan Berlebih


Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

VOKASI NEWS – Penerapan metode diet Intermittent Fasting bagi seseorang dengan kelebihan berat badan. 

Kelebihan berat badan atau Overweight didefinisikan sebagai akumulasi lemak yang tidak sehat atau berlebihan yang berpotensi mengganggu kesehatan. Obesitas merupakan suatu kondisi seseorang yang memiliki badan sangat gemuk. Hal tersebut terjadi larema lemak dalam tubuh menumpuk akibat ketidakseimbangan asupan energi dengan energi yang digunakan dalam waktu yang lama. Diet merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menurunkan berat badan. Metode diet yang sering digunakan salah satunya adalah diet puasa (intermittent fasting). 

Intermittent fasting merupakan salah satu metode diet dengan cara melakukan pembatasan asupan makanan harian pada waktu tertentu. Biasanya dilakukan seperti puasa 16-24 jam atau puasa sehari penuh selama 2 hingga 4 hari (atau lebih) perminggu dengan asupan kalori yang direkomendasikan 500-700 kalori per hari. Penerapan metode ini hampir sama halnya dengan puasa Ramadhan, bedanya masih dapat minum air putih atau minuman bebas kalori lainnya.

Intermittent fasting (IF) efektif dalam menurunkan berat badan seseorang. Hal ini didukung pada penelitian yang dilakukan oleh Fairuz,dkk (2024) menyatakan bahwa intermittent fasting efektif menurunkan berat badan 4%-10% pada individu dengan kelebihan berat badan yang dilakukan selama 4-24 minggu. Selain itu, intermittent fasting juga dapat menurunkan kadar insulin dan lipid dalam tubuh. Metode intermittent fasting merupakan metode diet yang mudah dilakukan semua orang untuk menurunkan berat badan. 

Metode Intermittent Fasting

Adapun terdapat beberapa orang yang sebaiknya tidak melakukan metode ini, diantaranya yaitu ibu hamil dan menyusui, anak-anak berusia dibawah 18 tahun, orang lanjut usia yang lemah, individu dengan malnutrisi atau berat badan kurang, serta perlu adanya konsultasi dokter atau ahli gizi sebelum melakukan diet IF bagi individu dengan risiko hipoglikemia atau penderita diabetes mellitus atau individu dengan penyakit penyerta lainnya.

Metode intermittent fasting memiliki beberapa cara berdasarkan pada lamanya waktu menjalani diet puasa diantaranya yaitu:

  1. Metode 16:8

Pada metode ini dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan dalam waktu 8 jam dan 16 jam selanjutnya berpuasa atau tidak ada asupan makan selain minum air putih, the dan kopi tanpa gula untuk memenuhi hidrasi.

  1. Metode 5:2

Metode ini dilakukan dengan mengonsumsi makanan selama 5 hari secara normal dan 2 hari sisanya hanya mengonsumsi setengah dari porsi normal atau sekitar 500-600 kalori per hari. Dianjurkan mengonsumsi makanan dengan tinggi protein dan tinggi serat untuk menjaga kalori tetap rendah saat puasa.

  1. Metode eat-stop-eat

Metode ini dapat dilakukan dengan melakukan puasa 24 jam penuh dalam seminggu sekali atau dua kali, tetapi masih diperbolehkan minum minuman 0 kalori. 

  1. Metode Alternative Day Fasting (AFD)

Jenis metode ini dilakukan dengan tidak mengkonsumsi makanan berkalori selama 2 hari, selanjutnya dapat mengonsumsi makanan secara normal sehari-hari.

  1. Metode Warrior Intermittent Fasting

Metode ini dilakukan dengan tidak mengkonsumsi makanan berkalori selama 20 jam dan 4 jam sisanya dapat makan secara normal. 

Tips Untuk Hasil yang Lebih Efisien

Beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mendapatkan hasil terbaik dari metode intermittent fasting adalah sebagai berikut:

  1. Banyak minum air untuk menjaga hidrasi tubuh 
  2. Menerapkan gizi seimbang dengan memilih makanan yang sehat dan mengurangi makanan yang kurang sehat
  3. Mengonsumsi makanan dengan tinggi protein dan lemak sehat dapat membantu mengontrol nafsu makan dan sebagai cadangan energi serta membuat kenyang lebih lama.
  4. Melakukan aktivitas fisik secara bertahap dan menghindari olahraga terlalu berat

BACA JUGA: Strategi Bisnis: Pentingnya Pengendalian Internal Coso-ICF Pada Siklus Pendapatan

***

Penulis: Afifah Arini