VOKASI NEWS – Mengenalkan B3 dan Bahan BPA Free kepada pelajar sebagai bentuk pengabdian masyarakat ala Prodi D4 K3 Universitas Airlangga di SMPN 20 Gresik.
Mahasiswa Program D4 Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di SMPN 20 Gresik. Kegiatan itu diselenggarakan pada Kamis (5/12). Tema yang diangkat dalam kegiatan itu adalah“Mengenal B3 dan Bahan BPA Free di Sekitar Kita.”
Tujuan kegiatan tersebut adalah memberikan pemahaman yang mendalam kepada siswa mengenai B3 (Berbahaya dan Beracun). Bahan tersebut dianggap penting karena sering ditemui di sekitar lingkungan. Civitas akademika D4 K3 UNAIR memberikan pemahaman kepada pelajar tentang pentingnya penggunaan produk bebas dari BPA (Bisphenol A).
“Mengingat bahaya dari bahan-bahan ini, penting bagi generasi muda untuk mengetahui cara menghindarinya agar dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman”, ujar Dr. Neffrety Nilamsari, M.Kes selaku pembina kegiatan ini.
Sasaran Kegiatan
Sosialisasi tentang B3 dan BPA diikuti oleh seluruh siwa kelas VII SMPN 20 Gresik. Salah satu dosen yakni Fadilatus Sukma Ika Noviarmi, S.KM., M.KL yang ahli dalam bidang K3 Lingkungan memberikan edukasi kepada siswa. Edukasi tentang jenis bahan berbahaya yang sering ditemukan di sekitar lingkungan.
“Siswa di SMPN 20 Gresik sangat antusias mengikuti sesi pelatihan ini. Kami berusaha memberikan pengetahuan yang mendalam mengenai bahan berbahaya dan beracun yang seringkali tidak kita sadari ada di sekitar kita. Selain itu, kami juga menekankan pentingnya memilih produk yang bebas BPA, karena BPA dapat berdampak buruk terhadap kesehatan, terutama pada masa pertumbuhan mereka,” ujar Fadilatus Sukma selaku narasumber.
Edukasi Bahan Berbahaya dan Beracun
Melalui pengabdian masyarakat, civitas akademika D4 K3 UNAIR mengedukasi siswa tentang B3. B3 adalah bahan kimia yang berpotensi merusak kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Contoh bahan B3 yang biasa ditemukan di rumah tangga antara lain bahan kimia pembersih, pestisida, bahan pengawet, dan limbah elektronik.
Selain itu, siswa juga dibekali pengetahuan tentang pentingnya memilih produk yang bebas Bisphenol A (BPA). BPA adalah bahan kimia dalam plastik dan resin, seperti botol air dan kemasan makanan. BPA dapat masuk ke makanan atau minuman dan berisiko mengganggu hormon, memicu gangguan kesehatan jangka panjang.
Tidak Sekadar Teori, Pelajar Diajak Praktik
Acara ini dirancang edukatif dan interaktif, melibatkan siswa dalam kegiatan praktis. Mahasiswa D4 K3 UNAIR memaparkan materi tentang B3 dan BPA, disertai demonstrasi penanganan bahan kimia berbahaya, penggunaan APD, penyimpanan aman, serta langkah pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan.
Tips Memilih Produk Bebas BPA
Tidak hanya membahas B3, pengabdian masyarakat kali ini juga memfokuskan materi pada pentingnya memilih produk yang bebas BPA. Siswa diajarkan cara memilih wadah bebas BPA, seperti botol kaca atau berlabel BPA Free, serta diberi kesempatan bertanya tentang produk yang mereka gunakan. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran bahwa beberapa produk yang tampak aman bisa berisiko bagi kesehatan dalam jangka panjang.
“Selain mengenalkan mereka pada bahaya B3 dan BPA, kami juga mengajak para siswa untuk lebih kritis dalam memilih barang yang mereka gunakan setiap hari. Hal ini penting agar mereka bisa menghindari bahan-bahan yang berisiko bagi kesehatan mereka, serta menjaga lingkungan sekitar dari dampak negatif penggunaan bahan berbahaya,” ujar Ayu Laksmi mahasiswa D4 K3 Unair yang juga selaku ketua pelaksana kegiatan ini.
Sambutan Hangat dari SMPN 20 Gresik
Pihak sekolah SMPN 20 Gresik menyambut baik kegiatan pengabdian masyarakat ini. “Kami sangat mengapresiasi kolaborasi antara mahasiswa UNAIR dan SMPN 20 Gresik”, ujar salah satu perwakilan guru di SMPN 20 Gresik. Pengetahuan yang diberikan tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga bagi seluruh civitas akademika di sekolah kami. Terlebih lagi, pendidikan mengenai bahan berbahaya dan BPA sangat relevan untuk mengingatkan kita semua agar lebih peduli terhadap kesehatan dan keselamatan diri, terutama anak-anak yang rentan terhadap efek buruk dari bahan berbahaya,”
Selain meningkatkan kesadaran tentang bahan berbahaya, kegiatan ini juga mendorong siswa untuk lebih peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan sekitar. Diharapkan, para siswa dapat menjadi agen perubahan yang lebih bijak dalam memilih produk dan lebih hati-hati dalam mengelola bahan kimia atau produk yang berpotensi membahayakan kesehatan mereka. Program pengabdian masyarakat ini juga merupakan bagian dari komitmen prodi D4 K3 UNAIR beserta mahasiswa untuk berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih sadar dan peduli terhadap pentingnya keselamatan dan kesehatan lingkungan.
Output Jangka Panjang Pengabdian Masyarakat
Kegiatan pengabdian masyarakat ini tidak hanya berhenti pada SMPN 20 Gresik, tetapi juga diharapkan dapat terus dilaksanakan di berbagai sekolah dan komunitas lain di masa mendatang. Dengan demikian, diharapkan para siswa dapat membawa pengetahuan ini ke dalam kehidupan sehari-hari mereka, serta mampu membagikan informasi ini kepada keluarga dan teman-teman mereka, untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat.
[BACA JUGA: LAPOR PAK DE! Layanan Pengaduan Masyarakat dan Whistleblowing Fakultas Vokasi UNAIR]
***
Penulis : Fadilatus Sukma Ika Noviarmi
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR