VOKASI NEWS – Menurut (International Labour Organization (ILO), 2022) kurang lebih 2,4 juta pekerja (86,3%) mengalami masalah kesehatan, dan 380.000 pekerja (13,7%) mengalami kejadian heat strain.
Apa itu Heat Strain?
Heat strain merupakan respon fisiologis terhadap beban panas baik itu eksternal maupun internal yang dialami seseorang, dimana tubuh berusaha untuk menghilangkan panas ke lingkungan untuk menjaga suhu tubuh tetap dalam kondisi stabil. Lingkungan kerja yang panas menimbulkan risiko kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan lingkungan kerja yang dingin. Hal ini karena dampak suhu rendah lebih mudah ditangani dibandingkan perlindungan dari suhu tinggi.
Gambaran Kejadian Heat Strain Berdasarkan Karakter Individu Pekerja
- Usia
Proses penuaan pada manusia akan menyebabkan penurunan kinerja jantung, hal itu dikarenakan penurunan kinerja jantung terjadi pada seseorang yang berusia melebihi 40 tahun. Penurunan kinerja jantung dapat menyebabkan kemampuan pemompaan darah ke seluruh tubuh tidak efektif. Hal ini dapat mengganggu sistem termoregulasi yang berfungsi untuk melepas panas tubuh saat terpajan panas, oleh karena itu semakin bertambahnya usia akan semakin lebih mudah mengalami kejadian tersebut.
- Kebiasaan minum
Air minum merupakan unsur pendingin tubuh yang penting dalam lingkungan panas terutama bagi tenaga kerja yang terpapar panas yang tinggi, hal tersebut menyebabkan pekerja banyak mengeluarkan keringat sehingga pekerja mengalami respon fisiologis heat strain. Pekerja dengan paparan iklim kerja panas berisiko untuk kehilangan cairan tubuh berlebih. Jumlah keringat yang keluar sama dengan peningkatan suhu inti tubuh. Saat seseorang mengalami kekurangan cairan akibat iklim kerja panas dapat menyebabkan terjadinya kejadian heat strain.
Gambaran Kejadian Berdasarkan Iklim Kerja
Iklim kerja adalah salah satu faktor bahaya. Kondisi iklim kerja panas dapat menyebabkan dampak bagi kesehatan pekerja. Apabila pekerja terpajan panas melebihi toleransi yang ditetapkan maka akan menimbulkan gangguan fisiologis. Tenaga kerja yang terpapar panas di lingkungan kerja dapat mengalami kejadian heat strain. . Lingkungan kerja dengan suhu yang tinggi merupakan hal yang perlu mendapatkan pengawasan yang lebih, hal itu dikarenakan lingkungan kerja yang panas dapat menimbulkan masalah lebih banyak dibandingkan dengan lingkungan kerja dengan suhu rendah. Pada umumnya manusia lebih mudah melindungi diri dari pengaruh suhu rendah dibanding dengan suhu yang tinggi
***
Penulis: Salsha Putri Sholekha
Editor: Puspa Anggun Pertiwi