Mengetahui Pegas Bukal Modifikasi Pada Dunia Kedokteran Gigi

VOKASI NEWS – Mengetahui pegas bukal modifikasi pada dunia kedokteran gigi, hasil uji coba Mahasiswa Fakultas Vokasi Universitas Airlangga.

Ketika pasien mengalami masalah gigi seperti maloklusi atau gigi berdesakan, dokter gigi sering kali perlu mencabut beberapa gigi untuk menciptakan ruang yang cukup. Setelah pencabutan, muncul celah atau jarak antar gigi yang dikenal sebagai diastema. Diastema dapat mengganggu estetika senyum pasien, baik pada gigi atas maupun bawah. Pegas bukal cekat merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk menutup celah tersebut dan mengembalikan estetika serta fungsi gigi pasien.

Fungsi dan Bahan Pegas Bukal Cekat

Pegas bukal cekat dirancang khusus untuk membantu menutup celah antar gigi setelah pencabutan gigi, terutama dalam perawatan ortodonti seperti penggunaan behel. Peranti ini dibuat untuk memastikan gigi bergerak ke posisi yang diinginkan, sehingga menghasilkan penampilan yang lebih baik dan nyaman bagi pasien.

Beberapa alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan pegas bukal cekat antara lain:

  • Tang Adams
  • Tang koil
  • Micro torch (alat solder)
  • Kawat stainless steel berdiameter 0,7 mm
  • Molar band
  • Silver alloy (paduan logam perak)
Langkah-Langkah Pembuatan Pegas Bukal Cekat
  • Persiapan Model Kerja

Langkah pertama adalah menyiapkan model cetakan gigi atau model kerja dari pasien. Model ini akan menjadi acuan untuk memastikan bahwa pegas yang dibuat sesuai dengan struktur gigi pasien.

  • Menyesuaikan Molar Band

Setelah model siap, molar band dipasang pada gigi geraham. Molar band berfungsi sebagai tempat pengait untuk pegas bukal. Band ini harus disesuaikan dengan tepat pada gigi geraham pasien agar tidak terlalu menonjol atau longgar.

  • Membuat Pegas Bukal

Pegas dibuat dari kawat stainless steel berdiameter 0,7 mm. Kawat ini dibentuk menjadi koil kecil dengan diameter sekitar 3 mm, yang akan membantu menarik gigi ke arah yang diinginkan. Pegas ini merupakan komponen utama yang bertanggung jawab menggerakkan gigi untuk menutup celah diastema.

  • Penyesuaian Pegas

Pegas yang telah dibuat kemudian disesuaikan dengan posisi gigi kaninus (gigi taring). Adapun posisi pegas harus tepat “memeluk” gigi kaninus, terutama pada sisi distal (belakang) dan lingual (dalam). Pada tahap ini, ujung retentif pegas disolder pada molar band agar tidak lepas.

  • Proses Soldering

Tahap ini adalah proses penyolderan pegas dengan molar band menggunakan silver alloy dan micro torch. Penyolderan dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan sambungan kuat dan pegas tidak mudah terlepas saat dipakai oleh pasien.

  • Finishing dan Polishing

Setelah penyolderan selesai, bekas solder harus dibersihkan dan dihaluskan. Proses ini memastikan hasil akhir yang halus dan nyaman bagi pasien, tanpa bagian kasar yang bisa mengganggu.

BACA JUGA: KNV 2024, Kolaborasi 3 Bidang Soroti Potensi Kecerdasan Buatan Era Digital

Pembuatan pegas bukal cekat adalah prosedur yang membutuhkan ketelitian tinggi, namun jika dilakukan dengan benar, dapat memberikan hasil yang optimal dalam menutup celah diastema pasca pencabutan gigi. Pegas ini membantu menggerakkan gigi secara perlahan ke posisi yang diinginkan, menghasilkan senyum yang lebih estetik dan fungsi gigi yang lebih baik bagi pasien.

***

Penulis : Muhammad Rifky Firdaus

Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR