Mengevaluasi Perubahan Kadar Estradiol pada Wanita yang Menjalani Bayi Tabung

VOKASI NEWS – Mengetahui peran kadar hormon estradiol pada wanita yang mengalami infertilitas dan menjalani program bayi tabung. 

Infertilitas adalah masalah kesehatan reproduksi yang memengaruhi banyak pasangan yang ingin memiliki anak. Teknologi Reproduksi Berbantuan (TRB) muncul sebagai solusi inovatif untuk menanggulangi masalah ini. Salah satu metode TRB yang paling populer adalah In Vitro Fertilization (IVF) yang dengan awam dikenal sebagai bayi tabung. IVF melibatkan serangkaian prosedur kompleks, termasuk pemeriksaan skrining awal yang penting bagi pasangan, salah satunya adalah pemeriksaan hormon estradiol.

BACA JUGA: Strategi Efektif Membuat Video Short Podcast Sebagai Media Komunikasi Pemasaran di Platform Instagram

Hormon estradiol merupakan hormon estrogen alami yang paling aktif di antara ketiga jenis hormon estrogen lainnya (estron dan estriol). Pemeriksaan estradiol penting dilakukan untuk mengukur cadangan ovarium dan menentukan risiko sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS). Selain itu juga memantau perkembangan folikel dalam pengaturan hiperstimulasi ovarium terkontrol (COH).

Penelitian dilakukan di Klinik ASHA IVF Rumah Sakit Primasatya Husada Citra pada Januari – Mei 2024. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kadar estradiol serum sebelum dan sesudah terapi IVF. Memahami perubahan kadar estradiol dapat membantu dalam menilai kondisi cadangan ovarium dan memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan prosedur ini.

Kadar Hormon Estradiol pada Wanita yang Menjalani Terapi IVF

Metode yang digunakan adalah desain deskriptif retrospektif dengan data sekunder. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi hasil pemeriksaan estradiol pada pasangan yang menjalani terapi IVF. Data yang dianalisis mencakup kadar estradiol serum sebelum dan sesudah terapi, serta faktor-faktor seperti indeks massa tubuh, usia dan jenis terapi. Kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan SPSS untuk uji normalitas, uji paired samples t-test, dan uji MANOVA one way. Tujuannya untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pada kadar estradiol serum sebelum terapi dan sesudah terapi. Selain itu juga mengetahui faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kadar estradiol serum sebelum dan sesudah terapi IVF. Kemudian diteliti lebih lanjut untuk mengetahui faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut dengan menggunakan uji MANOVA One Way. Dari penelitian tersebut didapatkan bahwa jenis terapi pergoveris mempengaruhi perbedaan yang terjadi pada kadar estradiol sebelum dan sesudah terapi.

Pergoveris merupakan terapi kesuburan untuk merangsang folikel, yaitu sebuah struktur di dalam ovarium yang berisi sel telur. Kandungan salinan hormon alami FSH pada Pergoveris menginisiasi perkembangan folikel melalui efek pada sel granulosa folikel ovarium yang sedang berkembang. Sedangkan kandungan salinan hormon alami LH merangsang sel teka untuk mensekresi androgen, yang kemudian digunakan oleh enzim aromatase untuk menghasilkan estradiol.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi lebih dalam tentang mekanisme bagaimana pergoveris mempengaruhi kadar estradiol dan bagaimana hal ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan tingkat keberhasilan IVF. 

***

Penulis: Putri Mutiara Prasnita

Editor: Puspa Anggun Pertiwi