VOKASI NEWS – Banyuwangi, yang dikenal sebagai Sunrise of Java, memikat dengan keindahan alam yang mempesona dan budaya yang hidup. Mahasiswa D4 Manajemen Perhotelan UNAIR angkatan 2023 memanfaatkan study trip pada 20–23 November 2025 sebagai pengalaman belajar nyata. Kegiatan ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan teori hospitality dengan praktik langsung di lapangan.
Mahasiswa sukses melaksanakan kegiatan ini sebagai bagian dari penguatan pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning). Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pengamatan praktik industri perhotelan, tetapi juga mempromosikan keindahan Banyuwangi melalui dokumentasi dan publikasi karya mahasiswa. Mahasiswa mempraktikkan ilmu yang selama ini dipelajari di kelas. Salah satunya seperti service excellence, manajemen operasional, perencanaan perjalanan (travel management), dan hospitality marketing. Dengan begitu, kegiatan ini dapat memperkaya pemahaman terhadap dinamika industri perhotelan yang sesungguhnya.
Eksplorasi Wisata Sunrise of Java
Selama empat hari perjalanan, mahasiswa menjelajahi destinasi unggulan Banyuwangi. Dimulai dari pantai-pantai eksotis, snorkeling, hingga De Djawatan dengan hutan trembesinya yang ikonik dan Kawah Ijen yang fenomenal dengan blue fire. Setiap lokasi menjadi sarana analisis tentang manajemen destinasi, standar pelayanan, serta potensi pengembangan pariwisata berkelanjutan. Interaksi dengan pengelola hotel, pelaku usaha wisata, dan masyarakat lokal memberi wawasan tentang pelayanan prima, operasional kamar, dan strategi pemasaran, sekaligus mengasah soft skills seperti komunikasi, kedisiplinan, dan kerja sama tim.
BACA JUGA: [Inovasi Alat Bantu Pemeriksaan Radiografi Os pedis: Mencegah Kesalahan Positioning]
Selain belajar, mahasiswa aktif memperkenalkan pesona Banyuwangi melalui dokumentasi foto dan video. Kehadiran mahasiswa di setiap destinasi menjadi jembatan yang menghubungkan alam dan masyarakat, menonjolkan karakter Banyuwangi yang ramah, hangat, dan penuh pesona, sejalan dengan nilai-nilai dunia perhotelan. Pengalaman menginap di hotel dan villa lokal juga memberi kesempatan mengamati layanan, desain pengalaman tamu, dan hospitality marketing secara langsung. Sementara pertunjukan budaya Gandrung menekankan integrasi budaya dalam pengalaman wisata yang tak terlupakan.
Dukungan Mahasiswa terhadap Industri Pariwisata Lokal
Di sisi lain, kegiatan ini turut mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) terutama pada poin SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). Hal ini menjadi bukti dukungan terhadap industri pariwisata lokal, peningkatan daya saing usaha wisata, dan penguatan kompetensi profesional mahasiswa sebagai calon tenaga kerja di bidang perhotelan. Selain itu, pengamatan destinasi wisata berkelanjutan juga selaras dengan SDG 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan). Selain itu juga SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), yang menekankan pelestarian lingkungan, manajemen destinasi yang bijak, serta promosi pariwisata berbasis budaya dan kelestarian alam.
Study trip ini membuktikan bahwa pembelajaran terbaik terjadi melalui pengalaman langsung. Mahasiswa tidak hanya memahami teori lebih mendalam, tetapi juga membawa pulang inspirasi mengenai profesionalisme, etika kerja, dan pengembangan pariwisata berkelanjutan. Pengalaman ini mengajarkan bahwa pariwisata bukan sekadar destinasi, tetapi cerita yang hidup melalui interaksi, kreativitas, dan kepedulian terhadap lingkungan.
Mahasiswa UNAIR pulang dengan wawasan baru, siap mengimplementasikan nilai-nilai hospitality secara profesional, kreatif, dan berkelanjutan. Para mahasiswa akan menjadikan pengalaman di Banyuwangi sebagai kenangan dan pelajaran berharga yang memukau.
***
Penulis: Alin Magfira, Vivin Okta, Erina Atresia
Editor: Puspa Anggun Pertiwi



