VOKASI UNAIR

Metode Translation Menurut Peter Newmark (1988) dan Strategi dalam Penerjemahan

Metode Translation Menurut Peter Newmark (1988) dan Strategi dalam Penerjemahan_Pexels

VOKASI NEWS – Memahami metode translation dan strategi penerjemahan bahasa inggris menurut teori Peter Newmark. 

Penerjemahan adalah seni dan ilmu yang melibatkan pengalihan makna dari satu bahasa ke bahasa lain. Salah satu tokoh yang banyak memberikan kontribusi terhadap teori penerjemahan adalah Peter Newmark. Dalam bukunya “A Textbook of Translation” yang diterbitkan pada tahun 1988, Newmark menguraikan berbagai metode dan strategi yang dapat digunakan oleh penerjemah. Artikel ini akan membahas metode translation menurut Peter Newmark dan beberapa strategi dalam penerjemahan.

Metode Translation Menurut Peter Newmark

Peter Newmark mengidentifikasi delapan metode penerjemahan yang dapat ditempatkan dalam dua spectrum utama. Dua spectrum tersebut fokus pada sumber bahasa (source language) dan fokus pada bahasa sasaran (target language).

  1. Word-for-Word Translation

Metode ini melibatkan penerjemahan kata demi kata, mempertahankan urutan kata dalam teks sumber. Biasanya digunakan untuk memahami mekanisme dasar bahasa sumber, tetapi jarang digunakan dalam penerjemahan resmi karena bisa menghasilkan teks yang kaku dan tidak alami.

  1. Literal Translation

Mirip dengan word-for-word translation, tetapi metode ini lebih memperhatikan struktur gramatikal dalam bahasa sasaran. Meskipun demikian, tetap mempertahankan urutan kata dalam bahasa sumber sebanyak mungkin.

  1. Faithful Translation

Metode ini mencoba mereproduksi makna kontekstual teks sumber seakurat mungkin dalam bahasa sasaran. Tetap mempertahankan bentuk dan gaya bahasa sumber, tetapi berusaha lebih alami dibandingkan literal translation.

  1. Semantic Translation

Hampir sama dengan faithful translation, tetapi lebih fleksibel dalam mengatasi masalah makna konotatif dan nuansa budaya. Fokusnya adalah untuk mencapai kesetiaan dalam makna daripada bentuk.

  1. Adaptation

Metode ini sering digunakan untuk karya teater, puisi, dan iklan. Mengutamakan bahasa sasaran dan cenderung mengubah teks asli untuk mencapai efek yang sama dalam konteks budaya bahasa sasaran.

  1. Free Translation

Metode ini mengutamakan konten dan makna daripada bentuk asli teks. Hasil terjemahan mungkin jauh berbeda dalam struktur, tetapi diharapkan mempertahankan makna dasar teks sumber.

  1. Idiomatic Translation

Metode ini mencoba untuk menyampaikan makna teks sumber dengan menggunakan idiom atau ungkapan yang umum dalam bahasa sasaran. Fokus pada kealamian dan keterbacaan.

  1. Communicative Translation

Metode ini menekankan pada pengalihan pesan dan efek yang sama seperti yang dimaksudkan dalam teks sumber. Biasanya digunakan dalam teks-teks yang bersifat informatif dan instruktif.

Strategi dalam Penerjemahan

Selain metode, Newmark juga mengemukakan beberapa strategi yang bisa digunakan oleh penerjemah untuk mengatasi berbagai tantangan dalam proses penerjemahan. Berikut adalah beberapa strategi tersebut:

  1. Transference (Borrowing)

Penggunaan kata atau ungkapan dari bahasa sumber tanpa perubahan. Biasanya digunakan untuk nama, istilah teknis, dan kata-kata yang tidak memiliki padanan yang tepat dalam bahasa sasaran.

  1. Cultural Equivalent

Menggunakan ungkapan atau istilah yang memiliki fungsi dan makna yang setara dalam konteks budaya bahasa sasaran. Strategi ini sering digunakan untuk mengatasi perbedaan budaya yang signifikan.

  1. Descriptive Equivalent

Mengganti istilah atau ungkapan dalam bahasa sumber dengan deskripsi yang menjelaskan makna dan fungsi dalam bahasa sasaran. Strategi ini sering digunakan untuk kata-kata yang tidak memiliki padanan langsung.

  1. Modulation

Mengubah perspektif atau sudut pandang teks sumber dalam bahasa sasaran untuk menghasilkan terjemahan yang lebih alami dan mudah dipahami.

Dengan memahami metode dan strategi yang dikemukakan oleh Peter Newmark, penerjemah dapat lebih fleksibel dan efektif dalam mengatasi berbagai tantangan dalam proses penerjemahan. Penerjemahan bukan hanya sekedar mengganti kata-kata dari satu bahasa ke bahasa lain, tetapi juga melibatkan pemahaman mendalam tentang konteks, budaya, dan nuansa makna. Melalui penerapan metode dan strategi yang tepat, penerjemah dapat menghasilkan teks yang tidak hanya akurat, tetapi juga alami dan dapat diterima oleh pembaca bahasa sasaran.

BACA JUGA: Gejala dan Penanganan Feline Calicivirus (FCV) pada Kucing di UPTD Laboratorium Kesehatan Hewan Jember

***

Penulis: Aulia Suci Wulandari

Editor: Puspa Anggun Pertiwi

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!