Moderasi Financial Distress Dalam Pengaruh Pembiayaan Leverage Pada Perusahaan Consumer Cyclical

VOKASI NEWS – Pentingnya mengetahui pengaruh financial distress dan leverage terhadap perusahaan consumer cyclical. 

Pandemi covid-19 menyebabkan perubahan yang sangat besar terhadap beberapa sektor perusahaan yang terjadi di hampir seluruh dunia. Tidak berdampak pada aspek kesehatan saja, namun menjadi masalah di bidang perekonomian. Tidak sedikit perusahaan mengalami penurunan pendapatan, margin operasional, maupun laba bersih. Selain itu, pandemi covid-19 juga menyebabkan terganggunya kegiatan bisnis perusahaan multinasional secara menyeluruh (Gurkov, 2022).

Kondisi buruk perekonomian tersebut telah tercatat dari data Badan Pusat Statistik yaitu perekonomian Indonesia di tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 2,07%.Keadaan pada saat pandemi covid-19 mengakibatkan beberapa perusahaan mengambil keputusan pembiayaan perusahaan atau financial leverage. Financial Leverage menggambarkan kesediaan perusahaan dalam memanfaatkan aset atau utang untuk meningkatkan pendapatan bagi pemiliknya (Komang et al., 2020). 

Ketika perusahaan mengambil kebijakan tersebut tidak terlepas dari peran penting manajemen kunci yang dapat berdampak pada kompensasi manajemen kunci. Kompensasi manajemen kunci menggambarkan suatu imbalan yang diberikan kepada manajer atas kinerja yang dilakukan guna memaksimalkan nilai suatu perusahaan (Farihah, Hartadinata dan Maulana, 2024).

Pada kondisi pandemi covid-19, pembahasan tentang  financial distress  juga relevan untuk dibahas. Studi empiris oleh Lin et al. (2019) menunjukkan bahwa financial distress terkait dengan pengaruh financial leverage terhadap kompensasi manajemen kunci perusahaan. Ketika perusahaan mengalami situasi kesulitan keuangan, maka yang dilakukan adalah menggunakan financial leverage untuk menekan biaya gaji atau kompensasi manajerial. 

Studi empiris lainnya oleh Chang, Hayes dan Hillegeist (2022) menunjukkan hasil financial distress sebagai variabel independen berpengaruh positif terhadap kompensasi manajemen kunci. Hal ini memunculkan peran manajemen kunci sebagai pengambil keputusan strategi utama. Hal tersebut diharapkan mampu merancang kebijakan yang tepat guna menyelamatkan perusahaan dari kondisi kebangkrutan. Dengan begitu, perusahaan akan membayar kompensasi lebih tinggi atas usaha yang dilakukan tersebut.

Desain Penelitian Perusahaan Consumer Cyclical

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Data sekunder yang digunakan telah diperoleh dari laporan keuangan perusahaan consumer cyclical yang dapat diakses melalui website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh perusahaan consumer cyclical yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2018-2022. Sampel yang digunakan adalah 24 perusahaan dari consumer cyclical yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2018-2022. 

BACA JUGA: Mengetahui Tiga Sistem Pemungutan Pajak Orang Pribadi di Indonesia

Teknik perolehan sampel ini memanfaatkan jenis non-probability sampling yakni menggunakan metode purposive sampling. Menurut Paramita, Rizal dan Sulistyan (2021) purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel di mana elemen-elemen yang dipilih untuk sampel ditentukan berdasarkan penilaian atau kriteria tertentu yang dianggap relevan oleh peneliti.

Hasil Penelitian Kompensasi Manajemen Kunci

Berdasarkan hasil uji analisis regresi berganda didapatkan hasil penelitian bahwa financial leverage berpengaruh secara positif. Hal tersebut signifikan terhadap kompensasi manajemen kunci dengan nilai sig sebesar 0,000. Artinya, ketika perusahaan memiliki financial leverage tinggi maka perusahaan akan memberikan kompensasi manajemen kunci yang tinggi. Hal tersebut bertujuan sebagai bentuk penghargaan kinerja manajemen atas kinerja profesionalnya dalam mengelola hutang suatu perusahaan. Selain itu, hasil penelitian ini juga mendukung teori trade-off yang menyatakan hutang yang tinggi dapat menyebabkan biaya kebangkrutan. Meskipun begitu, juga dapat mendatangkan manfaat pengurangan pajak atas laba yang berkurang akibat beban bunga hutang.

Berdasarkan hasil uji moderated regression analysis didapatkan hasil bahwa financial distress mampu memoderasi pengaruh negatif. Hal tersebut signifikan financial leverage terhadap kompensasi manajemen kunci dengan nilai sig sebesar 0,001. Artinya, ketika kondisi financial distress dan financial leverage tinggi, maka kompensasi yang diberikan kepada manajemen kunci akan semakin rendah. Hal tersebut dikarenakan perusahaan dalam masa kesulitan keuangan dan penggunaan hutang yang terlalu tinggi sehingga perusahaan menggunakan hal tersebut untuk menekan biaya kompensasi. 

***

Penulis: Afandi Ukik Wahyu Bintang Maulana

Editor: Puspa Anggun Pertiwi