MRI Genu dengan Dixon Sequence Optimalisasi NEX: Inovasi Diagnosis Anterior Cruciate Ligament

Fatsat VS Dixon Teknik Mana yang Lebih Unggul Untuk MRI Elbow?_Canva

VOKASI NEWS – Anterior Cruciate Ligament (ACL) adalah ligamen utama pada lutut yang berperan penting dalam menjaga stabilitas sendi. Cedera pada ACL banyak dialami oleh atlet dan cenderung lebih sering terjadi pada perempuan. Untuk diagnosis cedera ACL, dibutuhkan modalitas radiologi yang mampu menampilkan struktur jaringan lunak dengan detail tinggi. Magnetic Resonance Imaging (MRI) menjadi pilihan utama karena sifatnya yang non-invasif serta mampu menghasilkan citra dengan resolusi tinggi.

Teknik fat suppression sangat penting dalam evaluasi ACL. Salah satu teknik modern yang banyak digunakan adalah IDEAL Dixon, yang memberikan gambaran citra lebih homogen dibandingkan metode konvensional seperti STIR atau CHESS. Namun, kekurangan Dixon adalah waktu pemeriksaan yang relatif lebih lama. Oleh karena itu, optimasi parameter akuisisi seperti Number of Excitation (NEX) diperlukan untuk menyeimbangkan antara kualitas citra dan durasi pemeriksaan.

Memahami Peran NEX dalam Meningkatkan Kualitas Citra MRI

NEX atau Number of Excitation adalah jumlah pengulangan pencatatan data selama proses akuisisi MRI. NEX yang tinggi meningkatkan Signal to Noise Ratio (SNR), sehingga kualitas citra meningkat, tetapi di sisi lain juga memperpanjang waktu pemeriksaan. Sebaliknya, NEX rendah mempercepat pemeriksaan tetapi kualitas citra cenderung menurun. Faktor ini sangat krusial terutama saat memvisualisasikan struktur kecil seperti ACL.

Kualitas citra MRI dipengaruhi beberapa parameter utama, meliputi SNR, Contrast to Noise Ratio (CNR), resolusi spasial, dan waktu pemindaian. Peningkatan NEX dapat meningkatkan SNR dan CNR, sehingga detail anatomi dapat terlihat lebih jelas. Namun, penambahan NEX juga menambah durasi pemeriksaan yang berpotensi menimbulkan motion artifact. Oleh karenanya, pemilihan NEX yang tepat penting agar diperoleh keseimbangan ideal antara kualitas citra dan efisiensi waktu.

Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan sampel sepuluh relawan sehat. Pemeriksaan dilakukan menggunakan MRI 1,5 Tesla dengan knee coil dan sekuens T2 IDEAL Dixon. Variasi NEX yang diuji meliputi nilai 1, 2, dan 3. Parameter citra yang dievaluasi mencakup SNR, CNR, resolusi spasial, dan durasi pemeriksaan. Resolusi spasial dinilai oleh dua responden menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis data dilakukan secara kuantitatif menggunakan uji regresi, ANOVA, dan uji non-parametrik untuk menilai perbedaan kualitas citra antar variasi NEX.

Keunggulan dan Tantangan NEX Tinggi dalam MRI ACL

Hasil pengukuran menunjukkan bahwa SNR dan CNR meningkat seiring dengan kenaikan nilai NEX, meskipun perbedaannya secara statistik tidak signifikan. Setiap peningkatan satu tingkat NEX menambah waktu pemeriksaan sekitar 1 menit 26 detik.

Evaluasi resolusi spasial memperlihatkan bahwa NEX 3 menghasilkan skor tertinggi dengan gambaran ACL yang lebih tajam dan batas struktur lebih jelas dibanding variasi lain. NEX 2 memberikan hasil yang cukup baik, meskipun beberapa detail anatomi kurang optimal. Sedangkan NEX 1 menghasilkan kualitas citra paling rendah, walaupun durasi pemeriksaan paling singkat.

Perbedaan kualitas citra pada variasi NEX menegaskan bahwa peningkatan pengulangan akuisisi memang meningkatkan ketajaman struktur. Meskipun peningkatan SNR dan CNR tidak mencapai perbedaan signifikan secara statistik, resolusi spasial yang lebih baik dengan NEX tinggi terbukti jelas. Hal ini sesuai dengan teori bahwa SNR meningkat sebanding dengan akar kuadrat dari NEX.

Penggunaan NEX tinggi memberikan keuntungan berupa citra yang lebih tajam, sangat penting untuk evaluasi ligamen halus seperti ACL. Namun, konsekuensi berupa durasi pemeriksaan lebih lama juga harus dipertimbangkan karena risiko motion artifact meningkat. Oleh sebab itu, kondisi pasien dan tujuan klinis harus menjadi penentu utama dalam memilih protokol. Berdasarkan hasil, NEX 3 direkomendasikan sebagai pilihan optimal untuk mendapatkan kualitas citra terbaik pada pemeriksaan MRI genu menggunakan IDEAL Dixon.

Kesimpulan

Variasi NEX berpengaruh signifikan terhadap kualitas citra dan waktu pemeriksaan pada sekuens T2 IDEAL Dixon untuk evaluasi ACL. NEX 3 memberikan resolusi spasial terbaik meskipun memakan waktu pemindaian lebih panjang. Dengan demikian, NEX 3 dapat dijadikan standar praktis dalam pemeriksaan MRI lutut guna mendukung diagnosis cedera ACL secara akurat. Penelitian selanjutnya disarankan menambahkan teknik tambahan seperti satband untuk mengurangi blood-flow artifact dan meningkatkan akurasi diagnostik.

BACA JUGA: [Fatsat VS Dixon Teknik Mana yang Lebih Unggul Untuk MRI Elbow?]

***

Penulis: Felicia Anjanette Sarasati

Editor: Oky Sapto Mugi Saputro