VOKASI NEWS – Saat ini, tren layanan referensi semakin berkembang dan beragam. Sebagai informasi, layanan referensi adalah salah satu layanan pokok yang harus dimiliki oleh perpustakaan. Layanan ini bertujuan untuk membantu pemustaka menemukan informasi yang dibutuhkannya. Oleh karena itu, layanan referensi haruslah sesuai dengan kebutuhan informasi pemustaka.
Kepentingan perpustakaan dalam dunia pendidikan dan pengetahuan tak perlu diragukan lagi. Salah satu aspek vital yang menjadi pusat perhatian dalam perpustakaan adalah layanan referensi. Sejalan dengan perkembangan teknologi dan tren digital saat ini, layanan referensi perpustakaan juga mengalami banyak perubahan dan peningkatan.
Podcast Ngobrol Sana-Sini (NGOBSASI): Tren Layanan Referensi Perpustakaan Masa Kini
Dalam podcast NGOBSASI yang membahas tren layanan referensi, terungkap bahwa layanan referensi fotocopy dan layanan referensi virtual menjadi favorit pemustaka. Layanan Referensi Fotocopy memungkinkan pemustaka untuk menggunakan koleksi-koleksi referensi tanpa harus membawa pulang bukunya. Ini menjadi solusi praktis bagi mereka yang membutuhkan bahan referensi untuk tugas akhir atau penelitian.
Selanjutnya, Layanan referensi virtual menjadi layanan yang sedang ramai saat ini. Layanan ini memadukan kepraktisan layanan perpustakaan dengan kemudahan akses digital. Kemudahan akses informasi ini tentu sangat membantu pemustaka, terutama di era serba digital seperti saat ini.
Podcast tersebut diunggah di laman YouTube D3 Perpustakaan UNAIR PSP Official dan bisa dinikmati oleh semua kalangan, baik mahasiswa maupun masyarakat umum. Video tersebut menjadi sumber informasi bagi masyarakat yang masih awam dengan layanan-layanan perpustakaan.
Adaptasi ini menunjukkan bahwa perpustakaan tak hanya sekedar tempat menyimpan buku, melainkan juga menjadi tempat yang mampu mengikuti perkembangan zaman dan tren. Layanan referensi yang terus berkembang ini membantu memastikan bahwa perpustakaan tetap relevan dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Penulis: Dwi Safira Aprilia
Editor: Muhammad Duiqi Alfiansyah