Optimalisasi Peran K3 untuk Efisiensi Migas

Optimalisasi Peran K3 untuk Efisiensi Migas_Dokumen Istimewa

VOKASI NEWS – Seminar Nasional K3 Fakultas Vokasi Unair bahas strategi dan implementasi K3 untuk mendukung efisiensi serta keselamatan di industri migas.

Himpunan Mahasiswa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Fakultas Vokasi Universitas Airlangga menyelenggarakan Seminar Nasional 2025 bertema “Optimalisasi Peran K3 dalam Pengolahan Migas dan Implementasi K3 untuk Meningkatkan Efisiensi Produk Migas Indonesia”. Kegiatan berlangsung di Aula Cendrawasih, Gedung Medang, Kampus B, dan diikuti oleh 130 peserta dari kalangan mahasiswa serta praktisi K3 berbagai daerah. Kehadiran peserta dengan latar belakang beragam menjadikan seminar ini wadah pertukaran ilmu sekaligus pengalaman di bidang keselamatan kerja.

Acara dimulai pukul 10.00 WIB dengan registrasi peserta. Tepat pukul 11.00 WIB, acara resmi dibuka oleh master of ceremony dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Airlangga sebagai bentuk penghormatan. Setelah itu, peserta menerima safety induction yang dipandu oleh panitia, serta sambutan dari Ketua Pelaksana, Ketua HIMA K3, dan Perwakilan Dosen K3. Selain itu, sebagai bentuk apresiasi budaya, disuguhkan penampilan tari tradisional gambyong oleh mahasiswa sebelum memasuki sesi inti kegiatan.

Strategi Penerapan K3 di Sektor Migas

Ahmad Muslih A.MD., S.T., M.K.K.K., sebagai pemateri pertama membahas strategi optimalisasi penerapan K3 di industri migas. Ahmad Muslih menekankan pentingnya digitalisasi sebagai cara meningkatkan efisiensi, keselamatan kerja, dan pengambilan keputusan cepat. Pada sesi tanya jawab, Muslih menyampaikan pesan inspiratif, “K3 itu keren, bekerja dengan beramal”. 

Selain itu, Muslih memberikan tips untuk memulai karir di bidang K3 Migas. Membangun relasi sejak dini melalui magang maupun praktik kerja lapangan, “Kalian bisa dengan memaksimalkan relasi, kalau memang kesana, bidik saja relasi at least magang atau PKL, kalian bisa memulai disitu, relasi dan kenalan”. Dalam penutupannya, Muslih menyampaikan closing statement,  “Pekerjaan ini menjaga keselamatan orang, nikmati, pelajari lebih dalam. Kembangkan mana yang kalian suka, bahkan jika berminat bidang IT, elektro, organisasi yang merupakan softskill, dan lainnya itu kembangkan saja”. Pesan ini memberi motivasi kepada peserta untuk terus mengasah kemampuannya. Dengan demikian, K3 tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga panggilan profesi yang mulia.

Implementasi dan Tantangan K3 di Industri

Sesi berikutnya menghadirkan Ari Setiawan S.T., M.MT., yang membahas implementasi penerapan K3 dalam pengolahan migas. Ari menegaskan bahwa penerapan K3 harus mencakup seluruh aspek operasional, baik dalam kondisi normal maupun saat terjadi keadaan darurat. Proses keselamatan merupakan aset penting bagi sistem industri migas. Sebagai contoh, Pertamina yang telah mengimplementasikan teknologi simulator untuk meningkatkan kesiapan pekerja menghadapi situasi berisiko. 

Sebagai interaksi dengan peserta, Ari menggunakan website Mentimeter dengan topik “Three Words about Pertamina”, yang diikuti antusias oleh seluruh peserta maupun panitia. Ari juga membagikan tips agar mahasiswa memiliki peluang lebih besar untuk berkarir di industri migas, terutama melalui jalur posisi BPS, BPA, dan BKJT serta lainnya. Tegaskan pentingnya IPK yang baik, pengalaman PKL, serta kompetensi dasar seperti pelatihan first aid untuk kesiapan lebih baik menghadapi tantangan industri migas.

Dalam pernyataan penutupnya, Ari menyampaikan, “Tidak ada hal yang sangat urgent, hingga keselamatan dapat diabaikan dan tolong. Jika kalian sudah bekerja di industri, pastikan seluruh operasional aman terlebih dahulu, karena prinsip utama adalah keselamatan semua pihak”. Pesan tersebut menegaskan bahwa keselamatan harus selalu menjadi prioritas. Ari juga memberikan motivasi agar peserta terus belajar, tekun, dan memanfaatkan setiap kesempatan untuk berkembang di industri migas. Dengan demikian, mahasiswa K3 diharapkan mampu melanjutkan budaya kerja yang aman dan profesional di industri migas. 

[BACA JUGA: OSH Student Gathering 2025 Tingkatkan Solidaritas Mahasiswa K3]

Antusiasme Peserta dan Penutup Acara

Setiap sesi pemaparan dilengkapi tanya jawab, disertai kuis interaktif untuk meningkatkan partisipasi. Panitia memberikan plakat dan souvenir kepada pemateri serta moderator, sekaligus mengumumkan peserta teraktif dan pemenang kuis. Acara ditutup dengan sesi dokumentasi bersama sebelum resmi berakhir pukul 16.30 WIB.

Seminar Nasional 2025 menjadi forum ilmiah sekaligus ruang silaturahmi antar mahasiswa, dosen, dan praktisi K3. Harapannya, kegiatan ini mampu memperkuat peran Fakultas Vokasi Universitas Airlangga dalam mendorong penerapan K3 yang lebih luas di industri migas Indonesia.

***

Penulis: Dewi Rahma

Editor: Habibah Khaliyah