VOKASI NEWS – Cengkeram Long Span Adams meningkatkan retensi dan stabilitas peranti ortodonti lepasan dengan desain penjangkaran luas serta distribusi gaya yang merata pada gigi posterior.
Cengkeram Adams merupakan salah satu komponen retentif paling umum pada peranti ortodonti lepasan. Fungsinya menjaga posisi alat agar tetap stabil di dalam rongga mulut, sehingga pergerakan gigi berlangsung sesuai arah gaya yang diinginkan. Stabilitas menjadi faktor penting dalam keberhasilan perawatan ortodonti, karena tanpa retensi yang memadai, alat mudah terlepas dan efektivitas perawatan menurun.
Cengkeram Adams klasik memiliki dua arrowhead pada sisi mesial dan distal gigi, jembatan kawat di permukaan bukal, serta tag yang tertanam pada baseplate akrilik. Seiring perkembangan kebutuhan klinis, muncul modifikasi Long Span Adams Clasp. Dirancang untuk meningkatkan kekuatan retensi dan distribusi tekanan pada gigi posterior.
Desain dan Keunggulan Long Span Adams
Long Span Adams menghubungkan dua atau lebih gigi posterior, seperti premolar dan molar, untuk menghasilkan penjangkaran yang lebih luas dibandingkan model konvensional. Jenis cengkeram ini ideal digunakan pada kasus dengan gaya ortodonti aktif yang cukup besar atau ketika dibutuhkan kestabilan tambahan pada rahang atas. Dengan sistem penjangkaran ganda, gaya dapat disalurkan secara merata sehingga beban pada satu gigi berkurang. Risiko deformasi kawat maupun ketidaknyamanan pasien dapat diminimalkan.
Dengan dua gigi sebagai penjangkaran, gaya dapat disalurkan secara merata sehingga beban pada satu gigi berkurang dan risiko deformasi kawat maupun ketidaknyamanan pasien dapat diminimalkan. Selain itu, penempatan cengkeram di bagian posterior memberikan keuntungan estetika karena tidak tampak ketika pasien berbicara atau tersenyum.
Proses Pembuatan Cengkeram Long Span Adams
Tahapan pembuatan dimulai dengan pemilihan kawat stainless steel berdiameter 0,7 mm, yang memiliki elastisitas tinggi dan tahan terhadap tekanan. Kawat dibentuk menggunakan tang Adams dan tang tiga jari, mengikuti kontur interdental gigi posterior. Arrowhead dibuat pada sisi mesial dan distal gigi penjangkaran dengan sudut sekitar 45°, kemudian dihubungkan dengan jembatan kawat pada permukaan bukal.
Setelah bentuk sesuai, cengkeram difiksasi pada model kerja menggunakan malam merah, lalu dilakukan proses akrilisasi dengan akrilik self-cure berwarna biru menggunakan metode tetes-tabur. Penambahan glitter pada akrilik memberikan nilai estetika sekaligus mempermudah identifikasi laboratorium. Tahap akhir mencakup finishing dengan fresser bur dan polishing menggunakan pumice hingga permukaan akrilik halus dan mengilap.
Hasil dan Efektivitas Retensi
Berdasarkan hasil pengamatan laboratorium, desain Long Span Adams mampu meningkatkan kekuatan retensi hingga 25–30% dibandingkan cengkeram Adams tunggal. Tekanan dari komponen aktif, seperti pegas bukal atau sekrup ekspansi, dapat diserap dengan baik tanpa menimbulkan rasa tidak nyaman.
Kombinasi Long Span Adams di regio posterior dan cengkeram Southend di bagian anterior juga menjaga keseimbangan gaya sehingga alat tetap stabil selama perawatan. Secara klinis, desain ini memberikan kenyamanan tambahan karena menyalurkan gaya secara merata, mudah dibersihkan, serta mengurangi risiko iritasi jaringan lunak.
[BACA JUGA: Restorasi Estetik dan Fungsional: Pembuatan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan pada Kasus Supraerupsi]
Pembuatan cengkeram Long Span Adams merupakan inovasi efektif dalam bidang teknik gigi. Desain ini memberikan retensi kuat, stabilitas optimal, serta kenyamanan dan nilai estetika yang tinggi. Dengan teknik pembentukan kawat yang presisi dan penggunaan bahan akrilik berkualitas. Long Span Adams terbukti menjadi salah satu modifikasi terbaik dari cengkeram Adams klasik dalam mengoptimalkan keberhasilan perawatan ortodonti lepasan.
***
Penulis: Rozi Anam
Editor: Habibah Khaliyah



