VOKASI NEWS – Dalam pemasaran digital yang efektif, content plan menjadi kunci untuk mencapai tujuan dan meningkatkan interaksi di media sosial yang menarik.
Di era digital yang terus berkembang, media sosial tidak hanya digunakan untuk bersosialisasi atau berinteraksi, tetapi juga sebagai alat untuk memasarkan produk. Pemanfaatan media sosial ini digunakan tak lain tak bukan karena banyaknya pengguna media sosial. Menurut data We Are Social, jumlah pengguna media sosial di Indonesia pada Januari 2024 sebanyak 139 juta orang. Jumlah yang setara dengan angka 49,9% dari total jumlah penduduk di Indonesia. Angka tersebut menunjukkan bahwa setengah dari populasi di Indonesia menggunakan media sosial.
Pemasaran melalui media sosial bisa berjalan sangat baik. Namun, tanpa rencana yang jelas dan terstruktur, upaya memasarkan produk di media sosial bisa menjadi tidak efektif dan tidak konsisten. Oleh karena itu, perlu adanya content plan atau perencanaan konten yang memastikan konten yang diunggah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dengan content plan, pemasar dapat memetakan jenis konten apa yang akan dibuat, kapan dipublikasikan, dan di platform mana konten diunggah. Perlu adanya kesesuaian antara tujuan yang ingin dicapai dengan jenis konten yang akan diunggah.
Menentukan Jenis Content Plan Menurut Dave Chaffey
Dave Chaffey mengembangkan Content Marketing Matrix yang bisa digunakan tim pemasar dalam pembuatan content plan yang baik. Matriks ini membantu dalam mengidentifikasi berbagai tipe konten yang dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujuan pemasaran. Matriks ini mengkategorikan konten berdasarkan tujuannya dan tingkat keterlibatan yang ingin dicapai. Di dalam matriks ini memiliki dua sumbu utama seperti berikut:

- Emosional vs Rasional: Sumbu ini membedakan antara konten yang menarik emosi (emosional) dan konten yang lebih berbasis fakta dan logis (rasional).
- Kesadaran vs Pembelian: Sumbu ini membedakan antara konten yang bertujuan membangun kesadaran dan minat (kesadaran) dan konten yang dirancang untuk mendorong konversi dan pembelian (pembelian).
Tipe Konten Berdasarkan Tujuan Utama dan Jenis Konten
Chaffey membagi tipe konten ke dalam empat kategori berdasarkan tujuan utama dan tipe konten, yaitu:
- Entertain (Menghibur): Konten dalam kuadran ini bertujuan untuk melibatkan dan menghibur audiens, membangun kesadaran merek dan afinitas. Contohnya termasuk video viral, meme, dan posting media sosial yang lucu atau inspirasional.
- Inspire (Menginspirasi): Konten ini bertujuan untuk menginspirasi tindakan dengan menghubungkan secara emosional dengan audiens dan mendorong mereka untuk mengambil langkah selanjutnya dalam proses pembelian. Contohnya termasuk testimoni pelanggan, studi kasus, dan konten buatan pengguna yang menunjukkan kisah sukses nyata.
- Educate (Mendidik): Konten dalam kuadran ini dirancang untuk memberikan informasi dan mendidik audiens, membantu membangun kepercayaan dan kredibilitas. Contohnya termasuk panduan cara, posting blog, buku putih, dan infografis yang memberikan informasi dan wawasan berharga.
- Convince (Meyakinkan): Konten ini bertujuan untuk meyakinkan audiens untuk melakukan pembelian atau mengambil tindakan tertentu dengan memberikan informasi terperinci dan argumen rasional. Contohnya termasuk demo produk, webinar, studi kasus terperinci, dan panduan perbandingan.
Dengan memahami dan mengaplikasikan Content Marketing Matrix ini, pemasar dapat merancang content plan yang lebih efektif dan terarah. Matriks ini membantu dalam memastikan bahwa setiap konten yang dibuat memiliki tujuan yang jelas dan mampu memenuhi kebutuhan audiens pada berbagai tahap dalam perjalanan pembelian. Dengan demikian, optimalisasi media sosial melalui content plan yang tepat tidak hanya meningkatkan kualitas dan konsistensi konten, tetapi juga membantu dalam mencapai tujuan bisnis yang lebih besar dengan cara yang lebih efisien dan efektif.
***
Penulis: Nafiga Khairiyah Zahra
Editor: Puspa Anggun Pertiwi