VOKASI NEWS – Sistem palang kereta api otomatis berbasis LoRa tingkatkan keselamatan perlintasan dengan jangkauan luas, konsumsi daya rendah, dan akurasi tinggi.
Keselamatan perlintasan kereta api masih menjadi tantangan di Indonesia, terutama pada jalur sebidang tanpa palang otomatis. Data PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat ratusan insiden setiap tahun, mayoritas di lokasi tanpa sistem pengaman memadai. Kondisi ini mendorong perlunya inovasi teknologi untuk mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan kelancaran lalu lintas.
Palang otomatis berbasis teknologi LoRa (Long Range) menjadi salah satu solusi yang ditawarkan. LoRa adalah teknologi komunikasi nirkabel jarak jauh dengan konsumsi daya rendah, sehingga dapat diterapkan di lokasi terpencil yang minim infrastruktur. Penelitian ini bertujuan merancang dan menguji sistem palang kereta otomatis satu arah dengan pemantauan posisi berbasis LoRa dan mikrokontroler ESP32.
Rancangan Sistem dan Metode Uji
Penelitian dilakukan pada tahun 2025 di Laboratorium Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol, Fakultas Vokasi Universitas Airlangga. Sistem terdiri dari tiga komponen utama, yaitu sensor ultrasonik HC-SR04 untuk deteksi kereta, modul LoRa RFM95 untuk transmisi data, dan motor servo Hitec HS-422 untuk menggerakkan palang.
Pengujian mencakup uji jangkauan komunikasi LoRa, akurasi sensor, respons motor servo, serta kinerja keseluruhan sistem. Parameter teknis seperti spreading factor, bandwidth, dan coding rate juga dioptimalkan untuk mendapatkan performa terbaik.
Hasil dan Potensi Implementasi
Hasil uji menunjukkan LoRa mampu berkomunikasi hingga 700 meter pada sisi pemancar dan 5 meter pada sisi penerima di kondisi terbuka. Sensor ultrasonik mendeteksi objek pada jarak 100–200 cm dengan selisih hanya 1 cm dari pengukuran manual. Motor servo dapat menutup dan membuka palang dalam waktu kurang dari satu detik. Uji sistem secara keseluruhan mencapai tingkat keberhasilan 100% dalam empat kali percobaan.
Sistem ini dapat mengoperasikan palang otomatis tanpa keterlibatan operator, sehingga meminimalkan kesalahan manusia. Implementasi di lapangan berpotensi menekan angka kecelakaan, mempercepat respons, dan mengurangi kemacetan. Ke depannya, teknologi ini dapat diintegrasikan dengan persinyalan kereta, sistem IoT untuk pemantauan jarak jauh, serta sumber energi terbarukan guna operasional berkelanjutan.
[BACA JUGA: Pentingnya Pembuatan Konten Promosi melalui Media Sosial]
***
Penulis: Rena Eva Dewistina