VOKASI NEWS – Pelajari langkah-langkah mudah membuat buku cerita bergambar untuk anak sebagai media pembelajaran bahasa Inggris yang menarik dan edukatif.
Di era globalisasi seperti saat ini, mempelajari Bahasa Inggris merupakan kemampuan penting yang tentunya semua orang harus kuasai khususnya anak-anak mengingat Bahasa Inggris merupakan Bahasa Internasional. Namun, dalam mempelajari Bahasa Inggris untuk anak-anak, pastinya bukan hal yang mudah karena mereka biasanya kurang tertarik dan mengerti jika hanya dijelaskan secara lisan tanpa ada media pendukung. Tentunya, media yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan anak-anak dan konten atau isi yang ada di dalamnya dapat dimengerti dengan jelas oleh mereka.
Buku cerita bergambar merupakan salah satu media yang dapat digunakan oleh pengajar untuk menyampaikan materi agar membuat anak-anak tertarik. Anak-anak dapat memperoleh kesempatan untuk mengembangkan bahasa dengan mendengarkan, mengamati gambar, dan mengungkapkan pikiran mereka. Selain itu, buku bergambar yang bagus dapat memenuhi harapan anak-anak yang ingin menjadikan buku sebagai sarana hiburan dan pembelajaran tanpa rasa bosan. Oleh karena itu, penulisan buku cerita bergambar tentunya tidak boleh sembarangan. Ada 8 elemen dan 8 tahapan yang harus diperhatikan. Apa saja elemen dan tahapan tersebut? Simak uraian berikut.
Delapan Elemen Pada Buku Cerita Anak Bergambar
1. Tema
Tema merupakan elemen pertama yang menjadi dasar tersusunnya cerita. Dasar cerita disampaikan dengan berbagai ide atau tema. Secara umum, tema cerita anak berasal dari hal-hal yang sederhana, tetapi dapat menggugah rasa ingin tahu anak.
2. Tokoh/Karakter
Tokoh dalam cerita anak bisa berupa manusia, hewan, tumbuhan, atau benda mati yang dihidupkan. Tokoh berperan penting dalam menyampaikan peristiwa dan membangun alur cerita.
3. Latar Cerita
Cerita anak memerlukan latar yang mendukung tokoh dan peristiwa. Tempatnya bisa beragam, mulai dari rumah, sekolah, hingga lokasi imajinatif seperti hutan, istana, atau planet.
4. Plot/Alur Cerita
Alur cerita menggambarkan rangkaian kejadian yang dialami tokoh. Meskipun biasanya ada konflik, cerita anak, terutama bagi pembaca pemula yang sering menyajikan konflik sederhana untuk mempermudah pemahaman.
5. Pesan Moral
Penulis dapat menyampaikan pesan moral agar anak-anak memperoleh pengalaman positif dari cerita. Pesan disesuaikan dengan tema dan tujuan cerita, dan bisa disampaikan secara eksplisit maupun tersirat.
6. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara penulis menyajikan tokoh, latar, dan peristiwa dalam cerita. Makna cerita dapat dianalisis dari sudut pandang ini, yang umumnya terbagi menjadi sudut pandang orang pertama dan orang ketiga.
7. Gaya Bahas
Media bahasa dalam buku cerita bergambar membantu anak memahami isi cerita. Namun, setiap anak memiliki pengalaman berbahasa yang berbeda, tergantung dari lingkungan rumah, sekolah, dan sekitarnya.
8. Ilustrasi
Teks dan ilustrasi dalam buku cerita bergambar saling melengkapi. Ilustrasi bahkan sering mendominasi penyampaian cerita dan harus selaras dengan karakter, latar, serta alur yang disajikan.
[BACA JUGA: BEM Vokasi UNAIR Rayakan Paskah Penuh Makna dan Kebersamaan]
Adapun Tahapan-tahapan yang Harus Diperhatikan
1. Cerita
Buku bergambar memiliki banyak tema, seperti bela diri, percintaan, petualangan, dan lain-lain. Penentuan tema ini bergantung pada kreativitas penulis. Kelengkapan data visual dan verbal yang diperoleh akan membuat karya menjadi lebih baik.
2. Membuat Alur Cerita
Alur cerita membantu dalam memudahkan identifikasi cerita di setiap halaman, dengan penyertaan lengkap sudut-sudut terperinci dan ukuran gambar yang akan digunakan. Selain itu, alur cerita juga digunakan sebagai referensi dalam proses pembuatan sketsa.
3. Membuat Tokoh Verbal
Tokoh verbal adalah penceritaan tokoh-tokoh dalam cerita secara tekstual, dijabarkan secara lengkap mulai dari nama, jenis kelamin, umur, ciri-ciri fisik, dan sifat-sifatnya.
4. Membuat Sketsa Tata Letak
Tata letak sketsa adalah visualisasi dengan sketsa berdasarkan alur cerita yang telah dibuat. Deskripsi verbal setiap halaman divisualisasikan dengan ilustrasi terperinci di samping teks.
5. Pewarnaan
Sketsa ilustrasi awal bisa dibuat dengan tinta menggunakan pena gambar, kuas, atau media lain. Pewarnaan dapat dilakukan dengan perangkat lunak seperti Adobe Photoshop atau Adobe Illustrator.
6. Membuat Sampul
Sampul harus terlihat menarik karena akan digunakan sebagai representasi isi maupun sebagai penunjang daya saing buku lain. Selain itu, unsur yang harus ada pada sampul adalah ilustrasi dan nama penulis atau penerbit.
7. Tata Letak pada Buku Pegangan
Tahap ini merupakan format yang digunakan untuk membuat buku bergambar sebelum diproduksi. Tahap ini juga meliputi penentuan komposisi, penempatan elemen pada sampul, serta bentuk buku bergambar.
8. Penyelesaian
Pada proses ini, merupakan tahap akhir dari proses pembuatan buku cerita bergambar meliputi proses pengecekan terhadap seluruh teks dan ilustrasi yang telah dibuat, serta cover dan bentuk kemasan buku bergambar yang akan dibuat selanjutnya dilakukan. Kemudian dilakukan proses pencetakan dan penggandaan buku bergambar sesuai dengan kebutuhan.
***
Penulis : Cindy Nur Widyawati
Pembimbing : Celya Intan Kharisma Putri
Editor: Habibah Khaliyah