VOKASI NEWS – Pemilihan fitur PACS di RSUD dr. Soedono Madiun dengan metode AHP menekankan prioritas sistem yang andal, aman, dan efisien untuk layanan radiologi.
Transformasi digital di rumah sakit telah mendorong pengembangan sistem pelayanan berbasis teknologi. Faktor yang mendukung peningkatan kualitas pelayanan kesehatan adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan RI. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1171/MENKES/PER/VI/2011, Pasal 1 Ayat 1, yang menyatakan bahwa “Setiap rumah sakit diwajibkan untuk menerapkan Sistem Informasi Rumah Sakit”. Salah satu teknologi yang digunakan adalah implementasis sistem PACS (Picture Archiving and Communication System). PACS adalah sistem komputerisasi yang menyimpan, mengelola, dan menampilkan gambar medis radiologi secara digital. Implementasi sistem ini dinilai efektif dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan di instalasi radiologi.
Namun, banyaknya pilihan fitur dari vendor PACS menimbulkan tantangan dalam pengambilan keputusan. Pemilihan PACS dipengaruhi oleh bebarapa faktor sebagai pertimbangan dalam memilih dan membeli PACS yaitu mulai dari kegunaan, interoperabilitas, panitia seleksi, harga, vendor, software, dan manajamen. Selain itu, faktor pemilihan juga penting dipertimbangkan dalam penerapan sistem PACS terutama dari perspektif pengguna. Setiap pengguna, seperti radiografer, dokter radiologi, dan tenaga administrasi, memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Perbedaan ini membuat pemilihan fitur PACS perlu didasarkan pada pendekatan yang mampu mengakomodasi semua perspektif pengguna.
Penerapan Metode AHP dalam Pemilihan Fitur PACS
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan tersebut adalah Analytic Hierarchy Process (AHP). Metode ini membantu menyusun prioritas dengan membandingkan berbagai kriteria dan sub-kriteria secara sistematis. Metode ini memungkinkan proses pengambilan keputusan untuk menstrukturkan masalah yang rumit menjadi suatu hirearki. AHP juga memungkinkan pengguna untuk memberikan penilaian berdasarkan tingkat kepentingan setiap fitur yang ada.
Dalam penelitian yang dilakukan di Instalasi Radiologi RSUD dr. Soedono Madiun, metode AHP digunakan untuk menentukan fitur PACS yang paling prioritas berdasarkan masukan dari 28 responden pengguna aktif. Penilaian dilakukan dengan membandingkan lima kriteria utama, yaitu kualitas tampilan, antarmuka manipulasi gambar, alur kerja sistem, kinerja sistem dan arsitektur, serta kontinuitas dan fungsionalitas sistem. Selain itu, terdapat 15 sub kriteria dibawahnya dengan masing-masing kriteria memiliki 3 anak sub kriteria.
Hasil Penelitian Terkait Fitur Prioritas dalam Pemilihan PACS
Analisis menunjukkan bahwa kontinuitas dan fungsionalitas sistem menjadi prioritas utama dalam pemilihan PACS, diikuti kinerja dan antarmuka pengguna. Keamanan data, pencadangan otomatis, dan integrasi dengan sistem rumah sakit menjadi pertimbangan penting. Stabilitas dan kecepatan akses gambar medis dinilai lebih krusial dibanding tampilan visual.
Tiga sub-kriteria terpenting adalah keamanan, pencegahan waktu henti, dan dukungan layanan serta upgrade sistem, termasuk gambar non-radiologi. Fitur tambahan seperti pengenalan suara, transkripsi, dan quality assurance dianggap bernilai tambah, namun belum menjadi fokus utama pengguna.
Manfaat AHP dalam Pengambilan Keputusan
Melalui metode AHP, rumah sakit dapat menghindari keputusan subjektif dalam memilih fitur PACS. Pendekatan ini memberi solusi berbasis data dan memperhatikan preferensi pengguna dari berbagai profesi di instalasi radiologi. Proses ini tidak hanya meningkatkan efisiensi pemilihan teknologi, tetapi juga mendukung pelayanan radiologi yang lebih baik dan berkelanjutan. Metode ini direkomendasikan bagi rumah sakit lain yang tengah mempertimbangkan pembaruan sistem PACS. Dengan mempertimbangkan kebutuhan pengguna secara menyeluruh, rumah sakit dapat mengambil keputusan yang tepat dan berdampak langsung pada peningkatan mutu layanan.
***
Penulis: Rayhan Amalia Wardoyo
Editor: Habibah Khaliyah