VOKASI NEWS – Tumbuhan daun gatal (Laportea decumana) merupakan salah satu tumbuhan endemik Papua yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional untuk menghilangkan rasa pegal-pegal, nyeri di badan. Jenis tumbuhan ini dipakai dengan cara mengoleskan atau menempelkannya secara langsung pada bagian tubuh yang terasa pegal dan nyeri.
Mengenal Dendrocnide Peltata dan Laportea Interrupta
Dalam sebuah penelitian kuantitatif dengan rancangan Snowball sampling dilakukan wawancara 72 orang peserta selama 2 bulan. Penelitian ini menggali informasi lebih lanjut mengenai 2 jenis spesies tumbuhan daun gatal yang berbeda. Tumbuhan tersebut nantinya dapat digunakan dalam pengobatan tradisional. Adapun dua jenis daun gatal tersebut adalah tumbuhan Dendrocnide peltata dan tumbuhan Laportea interrupta.
Laporteadecumana merupakan tanaman berbatang kayu berupa semak yang tingginya sekitar 1,5 m. Daunnya berbentuk oval, panjangnya sekitar 20-25 cm dan lebarnya sekitar 6- 18 cm. Selain itu, permukaan daunnya kasar, berkerut-kerut serta terdapat trikoma yang bersifat iritan pada bagian batang dan daun terutama pada bagian permukaan bawah. Sedangkan daun gatal (Dendrocnide peltata) adalah pohon hutan yang biasa tumbuh menjadi kanopi besar setinggi 30 m.
Batang tumbuh sampai diameter 650 mm dengan kulit kayu berwarna hijau atau abu-abu dan teksturnya kasar bersisik atau serpihan. Daun besar secara luas berbentuk oval biasanya melintang dengan hijau tua di atas dan hijau pucat di bawahnya. Laportea interrupta memiliki tangkai daun dengan trikoma pendek yang tidak begitu menyengat seperti.. Diameter daun juga lebih kecil yaitu 3-5 cm. Tinggi tanaman biasanya tidak sampai 1 meter. Tanaman ini tumbuh dengan baik tempat yang intensitas curah hujannya cukup atau tempat yang basah. Penyebaran tanaman daun gatal hampir terdapat di seluruh wilayah Papua sampai ke Papua New Guinea (PNG).
Khasiat dan Manfaat Daun Gatal
Tumbuhan daun gatal dapat digunakan dengan cara memetik daunnya sebanyak 2-5 lembar kemudian dioleskan pada bagian tubuh yang terasa nyeri atau sakit. Sensasi awal yang timbul setelah pemakaian adalah terasa gatal serta diikuti dengan timbulnya benjolan seperti reaksi pada bagian tubuh yang dioleskan dengan tumbuhan. Waktu yang diperlukan sejak dioleskan daun gatal hingga timbul benjolan kurang lebih 5-10 menit. Timbulnya benjolan menandakan bahwa obat tersebut bekerja sesuai dengan kepercayaan masyarakat.
Khasiat tumbuhan ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Papua. Secara etnofarmakologi, daun ini dapat digunakan sebagai obat anti nyeri/analgesik, tradisional. Menggunakan tanaman ini untuk mengatasi keluhan kesehatan sebagai anti nyeri, rasa sakit, sakit perut, kaku, pegal,dan capek secara efektif.
Tanaman ini sangat efektif karena memiliki senjata berupa rambut atau bulu-bulu kaku (trikoma) yang mengandung suatu senyawa yaitu asam format. Senyawa tersebut yang dipercaya secara turun temurun jika ditempel pada bagian tubuh yang sakit, pegal, kaku, nyeri akan segera sembuh. Ketika trikoma dioleskan dalam tubuh, maka asam format akan keluar dari trikoma dengan proses enzimatis. Asam format akan memperlebar pori-pori darah sehingga darah lancar mengalir dan mekanisme ini yang mengurangi rasa nyeri dan capek pada badan atau otot.
BACA JUGA: Mahasiswa FV UNAIR Hidupkan Kembali Aktivitas Perpustakaan di SDN Kenjeran 248 Surabaya
***
Penulis : Anem Alimdam
Dosen Pembimbing: Myrna Adianti & Ratna Wahyuni
Editor: Puspa Anggun Pertiwi