VOKASI NEWS – Prosedur pembuatan gigi tiruan kerangka logam pada kasus crossbite anterioryang dirancang untuk kenyamanan, fungsi, dan estetika.
Kehilangan gigi merupakan suatu keadaan lepasnya satu atau lebih gigi dari soketnya atau tempatnya yang dapat menyebabkan terganggunya fungsi pengunyahan, bicara, dan estetis. Kehilangan gigi dapat disebabkan oleh berbagai hal. Sebagian besar penelitian menyatakan bahwa penyebab terbanyak kehilangan gigi adalah akibat buruknya status kesehatan rongga mulut, terutama karies dan penyakit periodontal.
Pada penderita terkadang terdapat oklusi yang tidak normal, yang biasa disebut dengan maloklusi. Salah satu maloklusi yang tidak normal adalah crossbite anterior. Crossbite anterior adalah suatu keadaan ketika rahang dalam relasi sentrik namun terdapat satu atau beberapa gigi anterior rahang atas yang posisinya terletak di sebelah lingual dari gigi anterior rahang bawah. Crossbite anterior dapat mengakibatkan beberapa kondisi, antara lain gangguan estetik, gangguan fungsi bibir, serta gangguan fungsi pengunyahan.
Gigi Tiruan Kerangka Logam: Tujuan dan Kelebihan
Gigi tiruan kerangka logam adalah protesa yang digunakan untuk menggantikan beberapa gigi dalam suatu lengkung yang basisnya terbuat dari bahan logam padu berupa chrome cobalt alloy yang sangat kuat. Tujuannya untuk memperbaiki fungsi pengunyahan, bicara, dan estetik sehingga menambah kepercayaan diri pasien, memelihara kesehatan gigi dan jaringan yang masih ada. Kelebihan protesa ini adalah memiliki kekuatan (strength), kekakuan (rigidly) dan resistensi fraktur yang tinggi, konduktivitas termal tinggi, kontrol terhadap plak yang lebih baik, dan biokompatibilitas yang tinggi.
Desain Gigi Tiruan Kerangka Logam pada Kasus Crossbite Anterior
Pada kasus yang dibahas adalah kehilangan gigi 11, 21, dan 22 dengan klasifikasi Kennedy klas IV. Pada gigi 23, letaknya lebih ke palatal dibandingkan dengan gigi anterior rahang bawah. Salah satu desain gigi tiruan sebagian lepasan klasifikasi Kennedy klas IV pada kasus ini menggunakan desain major connector berupa anteroposterior palatal bar. Desain ini digunakan karena memiliki cakupan yang minimal terhadap jaringan lunak, namun memberikan ketahanan yang luar biasa terhadap deformasi. Clasp diletakkan pada gigi posterior supaya tidak terlihat dari anterior sehingga estetika tetap terjaga dengan baik.
Penyusunan Gigi pada Kasus Crossbite Anterior
Pada kasus crossbite anterior, berhubungan dengan teknik penyusunan gigi. Dalam penyusunan gigi, estetika menjadi pertimbangan utama bagi penderita yang mencari perawatan prostetik. Karena itu, penting dilakukan pemilihan anasir gigi berdasarkan bentuk, ukuran, dan warna gigi anterior rahang atas. Pada kasus crossbite anterior, gigi disusun dengan memajukan bagian insisal ke arah labial. Teknik ini menghasilkan oklusi edge-to-edge ringan yang tetap menyesuaikan dengan gigi mesial dan distal. Selain itu, penyusunan gigi anterior juga memperhatikan inklinasi gigi, lengkung gigi dengan gigi sebelahnya, serta oklusi dengan gigi antagonisnya.
Prosedur Pembuatan Gigi Tiruan Kerangka Logam
Pembuatan gigi tiruan kerangka logam pada kasus crossbite anterior dilakukan melalui beberapa tahap yang saling berkaitan. Proses dimulai dengan penerimaan model kerja, kemudian dilakukan survey dan blockout untuk menentukan area yang perlu disesuaikan. Setelah itu, dibuat desain kerangka yang mencakup relief, pangkon, dan dam.
Tahap berikutnya adalah duplikasi model induk dan pembuatan model refraktori yang dilanjutkan dengan proses wax up, spruing, investing, burnout, preheating, casting, hingga divesting. Setelah logam terbentuk, dilakukan sandblasting, pemotongan sprue, electropolishing, fitting pada model, serta finishing dan polishing untuk memperoleh hasil yang rapi.
Kerangka yang sudah selesai dikembalikan ke dokter gigi untuk dicoba pada pasien. Selanjutnya dilakukan pembuatan lempeng, galengan gigit, serta penanaman pada artikulator. Proses diakhiri dengan penyusunan gigi tiruan, konturing, flasking, boiling out, packing, deflasking, hingga tahap finishing dan polishing agar gigi tiruan siap digunakan dengan baik dan nyaman.
[BACA JUGA: Pembuatan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Unilateral Resin Akrilik]
***
Penulis: Haly Nur Cahyawan
Editor: Habibah Khaliyah