Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39
Pembuatan Kerangka Logam Gigi Tiruan Pada Kennedy III

Pembuatan Kerangka Logam Gigi Tiruan Pada Kennedy III Modifikasi II dengan Kasus Torus Palatinus Besar


Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

VOKASI NEWS – Pembuatan kerangka logam gigi tiruan pada kennedy III modifikasi II dengan kasus torus palatinus besar.

Kehilangan gigi, yaitu kondisi di mana gigi terlepas dari jaringan periodontal atau kehilangan kontak dengan antagonisnya, dapat berdampak signifikan pada estetika, fungsi mastikasi, dan kenyamanan berbicara. Penggantian gigi yang hilang menggunakan gigi tiruan sangat penting, terutama pada kasus torus palatinus besar dan kehilangan beberapa gigi. Pada kasus ini, kehilangan gigi 12, 13, 14, 15, 16, 21, 24, 25, dan 26 dikelompokkan dalam klasifikasi Kennedy klas III modifikasi II, dan solusi yang dipilih adalah pembuatan kerangka logam gigi tiruan dengan desain U-Shape.

Tantangan Torus Palatinus dalam Pembuatan Gigi Tiruan

Torus palatinus adalah eksostosis pada palatum yang sering kali menjadi tantangan dalam pembuatan gigi tiruan. Pada kasus ini, torus berbentuk spindle dan terletak pada midline. Dalam proses pembuatan gigi tiruan, torus harus dibebaskan agar stabilitas dan kenyamanan pengguna tetap terjaga. Desain yang dipilih harus memberikan stabilitas, retensi, dan ketahanan yang baik. Pemilihan bahan Chromium alloy (Co-Cr alloy) dilakukan karena bahan ini memiliki kekuatan, kekakuan, dan konduktivitas termal yang baik serta biokompatibel.

Desain Gigi Tiruan dan Komponen-Komponennya

Desain major connector yang digunakan adalah U-Shape atau Horseshoe, yang bertujuan membebaskan area torus palatinus. Meski fleksibel, desain ini kurang rigid, sehingga diperlukan penambahan ketebalan di area major connector untuk meningkatkan kekakuan. Selain itu, komponen lain seperti minor connector, direct retainer, dan indirect retainer digunakan untuk meningkatkan stabilitas.

BACA JUGA: KNV 2024, Kolaborasi 3 Bidang Soroti Potensi Kecerdasan Buatan Era Digital

Pada gigi 23 digunakan Y-Clasp untuk estetika yang lebih baik, sedangkan pada gigi 27 dan 17 digunakan Akers Clasp karena stabilitasnya pada gigi peyangga posterior. Rest seat diletakkan pada gigi 27 dan 17 untuk menambah retensi.

Proses pembuatan dimulai dengan surveying, blockout, hingga casting dan polishing. Semua tahap dilakukan dengan presisi untuk memastikan kerangka logam gigi tiruan yang stabil, nyaman, dan estetis.

***

Penulis : Shafira Ika Febrian

Pembimbing : Okti Setyowati, Endang Kusdarjanti

Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR