VOKASI NEWS – Pembuatan peranti Ortodonti lepasan dengan sekrup ekspansi pada gigitan silang anterior, sebuah uji coba Mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR.
Peranti ortodonti lepasan merupakan alat yang sering digunakan untuk mengatasi berbagai jenis maloklusi, salah satunya adalah gigitan silang anterior. Gigitan silang anterior terjadi ketika gigi insisivus atas berada di belakang gigi insisivus bawah saat rahang berada dalam posisi gigitan normal. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah fungsional dan estetika yang memerlukan perawatan ortodonti.
Persiapan dan Desain Peranti
Langkah pertama dalam pembuatan peranti ortodonti lepasan adalah pencetakan model kerja dari rahang pasien. Setelah model rahang diterima dari dokter gigi, teknisi gigi akan menggambar desain peranti pada model tersebut. Pada kasus gigitan silang gigi 11 dan 21, desain peranti biasanya melibatkan cengkeram Adams yang dipasang pada gigi 55 dan 65. Selain itu, busur labial dengan diameter 0,7 mm dipasang pada gigi anterior untuk memberikan dukungan dan retensi.

Untuk mengoreksi posisi gigi yang salah, sekrup ekspansi jenis sectional screw angulated ditempatkan di bagian palatal antara gigi 11 dan 21. Sekrup ini berfungsi untuk memberikan tekanan yang terkontrol guna mendorong gigi ke posisi yang benar.
Prosedur Pembuatan
- Persiapan Model: Model kerja direndam dalam air hingga jenuh, kemudian diberi tanda untuk pemasangan sekrup. Bagian palatal pada model kerja dilubangi menggunakan bur untuk mempersiapkan tempat pemasangan sekrup ekspansi.
- Pembuatan Cengkeram dan Busur: Cengkeram Adams dan busur labial dibuat menggunakan kawat stainless steel dengan diameter 0,7 mm. Cengkeram ini berfungsi sebagai komponen retentif yang menjaga peranti tetap pada posisinya.
- Pemasangan Sekrup Ekspansi: Setelah tempat pemasangan siap, sekrup ekspansi sectional screw dipasang di model kerja. Posisi sekrup harus sejajar dengan bidang oklusal agar tekanan yang diberikan merata dan efektif.
- Pengisian Akrilik: Setelah semua komponen dipasang, plat akrilik dibentuk menggunakan teknik salt and pepper, di mana bubuk polimer akrilik ditaburkan secara bertahap pada liquid monomer di atas model kerja.
- Finishing: Plat akrilik dimasukkan ke dalam polyclav untuk curing dengan tekanan, guna memastikan polimerisasi sempurna. Setelah curing selesai, plat akrilik dilepas dari model dan dilakukan finishing untuk menghaluskan permukaan.
Pembelahan Plat Akrilik
Setelah peranti selesai dibuat, plat akrilik dibelah sesuai dengan desain yang telah direncanakan. Pembelahan ini bertujuan untuk memberikan fleksibilitas pada peranti sehingga dapat beradaptasi dengan baik pada rahang pasien. Proses ini juga membantu mengurangi tekanan yang berlebihan pada bagian tertentu dari peranti, sehingga meningkatkan kenyamanan bagi pasien.
Dengan peranti ortodonti lepasan ini, gigi anterior dapat dipindahkan secara bertahap ke posisi yang benar melalui kontrol yang diberikan oleh sekrup ekspansi. Prosedur ini menjadi solusi efektif untuk mengatasi gigitan silang anterior dengan hasil yang baik secara fungsional dan estetika.
BACA JUGA: KNV 2024, Kolaborasi 3 Bidang Soroti Potensi Kecerdasan Buatan Era Digital
Pembelahan plat akrilik pada peranti ortodonti lepasan dapat dicegah dengan penggunaan material berkualitas tinggi, teknik pengolahan akrilik yang tepat, serta desain perangkat yang optimal. Inovasi dalam penambahan material seperti nanopartikel dapat meningkatkan kekuatan plat dan memperpanjang masa pakai perangkat ortodonti.
***
Penulis: Muhammad Rizal Santoso
Pembimbing: Elly Rusdiana, Sianiwati Goenharto
Editor: Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR